Menguji Firasat Ibunda Jokowi pada Putaran Kedua

1
47

Ahok.Org – Laga final Pilgub DKI Jakarta 20 September nanti mempertemukan dua pasang kontestan calon gubernur dan wakil gubernur. Pasangan Fauzi Bowo (Foke) – Nachrowi Ramli ( Nara ) selaku petahana (incumbent) menantang pasangan Joko Widodo (Jokowi) – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Siapakah akan keluar sebagai pemenang?

Hasil Pilgub putaran kedua paling cepat diperoleh pada hari H pemungutan suara, 20 September, sebulan lagi. Pada hari itu dipastikan media, dan lembaga survei akan melaksanakan penghitungan cepat atau quick count. Namun sebelum itu, firasat Hj Sujiatmi Notomihardjo, ibunda Jokowi, memberi isyarat, anaknya akan keluar sebagai pemenang seperti halnya pada putaran pertama yang berada di posisi teratas dalam perolehan suara.
“Semoga menang. Menurut firasat saya begitu,” ujar perempuan kelahiran 15 Februari 1943 tersebut saat ditemui di kediamannya di Jalan Plaret Raya RT 01/RW 17, Solo, Jawa Tengah,  Sabtu (18/8/2012).
Ibu empat anak ini buru-buru mengimbuhkan, “Tapi jangan mendahului Yang di Atas. Entar dikira sombong, dikira congkak. Semoga dapat ridho Allah, ojo ndhisiki yang di Atas. Filing saya, menang.”
Ibarat pertandingan sepakbola, Sujiatmi mewanti-wanti Jokowi, putra tunggalnya, agar melakoni pertandingan dengan fair play. “Menang jangan curang. Hidup itu, yang wajar-wajar saja. Kalaupun sana begitu (maksudnya pasangan Foke – Nara didukung koalisi partai besar, Red) jangan lemas, harus percaya diri.”
Menanggapi nasihat ibunya, Jokowi yang duduk di samping sang ibu mengatakan, “itu firasat ibu. Kalau saya sendiri memang selalu optimistis, tidak boleh takut.”
Jokowi meyakini kekuatan doa ibunya sangat luar biasa. Firasat dan intuisnya juga kuat. “Bagi saya, ibu adalah orang yang paling saya hormati di dunia,” kata Jokowi.
Dia mengkui firasat sang ibu memang kuat. Itulah sebabnya, setiap menghadapi pilihan sulit, atau hendak melakukan pekerjaan besar, Jokowi selalu menemui ibunya meminta pertimbangan. “Pertimbangan batin itu perlu. Pertimbangan batin terkait firasat, tiak bisa dihitung kalkulasi matematis,” ujarnya.
Dia mencontohkan nasihat sang ibu yang terbukti benar saat memperluas pemasaran ekspor produk mebel PT Rakabu, perusahaan pabrik mebel jati yang dirintis Jokowi tahun 1986-1987.
“Sekali waktu, saya mau buka kantor di Dubai . Sebelumnya saya minta pertimbangan ibu. Ibu bilang tidak usah, ngapain jauh-jauh, yang dekat saja. Lalu saya bilang, tidak apa-apa dicoba ya bu. Saya memang realistis orangnya. Eh ternyata, tutup juga. Dua kali saya coba di Dubai , gagal terus,” katanya.
Pada putaran pertama, 11 Juli lalu, pasangan Jokowi – Ahok keluar sebagai pemenang, dengan perolehan suara 1.847.157, atau meraup 42,59 persen. Urutan kedua pasangan Foke – Nara meraih 1.476.648 suara atau 34,05 persen. Jumlah pemilih yang mencoblos 4.407.141 dari jumlah daftar pemilih tetap 6.962.348 orang.
Sesuai undang-undang kekhususan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota NKRI, pasangan gubernur terpilih dapat ditetapkan bila memperoleh suara lebih dari 50 persen. Mengingat tidak ada yang melebihi raihan suara 50 persen, pertandingan dilanjutkan ke babak final, yakni putaran kedua. Ada pun empat pasangan lainnya tersingkir; yakni Hidayat Nurwahid – Didik J Rachbini yang diusung PKS, Alex Noerdin – Nono Sampono (Partai Golkar, PPP dan  PDS) serta dua calon independent (nonparpol) Faisal Bahri – Biem Benjamin serta Hendardji Supandji – Riza.
 
Betulkah firasat Sujiatmi akan keberhasilan anaknya menjadi Gubernur DKI Jakarta? Tunggu saja sebulan lagi.[Tribnnews]

1 COMMENT

  1. turut mengaminkan firasat bunda pak Jokowi. semoga Allah memang meridhoi niat kalian berdua untuk membuat Jakarta lebih baik. Sebagai simpatisan, kami pun tentu mendoakan yang sama, semoga memang kalianlah yang satrio piningit itu 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here