Bikin Kartu Sehat Cukup Pakai KTP dan KK

3
78

Ahok.Org – Seluruh warga DKI Jakarta kini bisa mendapatkan Kartu Jakarta Sehat untuk berobat gratis di puskesmas maupun rumah sakit rujukan tertentu. Bagaimana cara mendapatkan kartu ini?

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Ernawati mengatakan bahwa syarat untuk mendapatkan Kartu Jakarta Sehat sangatlah mudah. Warga cukup mendatangi puskesmas terdekat dan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga (KK) domisili Jakarta.

“Kenapa pakai KK? Karena ada anak-anak yang usianya di bawah 17 tahun dan belum punya KTP. Cukup dengan KK, maka satu keluarga bisa mendaftar melalui puskesmas dan akan dibagikan kartunya setelah selesai dicetak,” kata Dien di Pademangan Timur, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2012).

Ia menjelaskan, saat ini belum semua kartu selesai dicetak. Sementara belum memiliki kartu sehat, warga dapat menggunakan KTP DKI Jakarta untuk berobat gratis di puskesmas. Dalam implementasinya, kartu ini juga menjadi lebih praktis karena warga tidak perlu lagi membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk berobat gratis. Ini dikarenakan kartu tersebut merupakan hak seluruh warga Jakarta, entah miskin ataupun kayak, asalkan berobat sesuai kriteria yang disyaratkan.

Bukan hanya itu, kemudahan lain juga diberikan pada warga yang tidak memiliki KTP Jakarta. Dengan catatan memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan. “Untuk warga pendatang yang belum memiliki KTP (Jakarta), bisa menyerahkan dengan bukti domisili. Misalnya, ada surat keterangan dari warga di tempatnya tinggal,” ujarnya.

Berkaitan dengan itu, ia mengaku yakin tak akan ada warga yang dipersulit untuk memeroleh kartu tersebut. Terlebih semuanya telah diimbangi dengan sosialisasi yang dianggap sukses. “Tadi di puskesmas banyak warga yang mendaftar dan berobat, sosialisasinya sukses dan masyarakatnya pintar,” ujar Dien.[Kompas]

Berita Terkait:

3 COMMENTS

  1. PEMBERITAHUAN DARURAT UNTUK SEMUA WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENGINGINKAN/MERINDUKAN/MENGHARAPKAN MODEL KEPEMIMPINAN DI DAERAHNYA (PROVINSI/KOTAMADYA/KABUPATEN) MASING-MASING AGAR BISA MENDAPATKAN SEPERTI JOKOWI-AHOK yang jujur, cerdas, transparan, terbuka, amanah, mengabdi dan melayani masyarakat, sopan, beradab, adil, tegas dan terjaga integritasnya serta berani sesuai dengan konteksnya sebagai Gubernur/Wakil Gubernur yang memiliki vivi-misi berorientasi ke KEADILAN UNTUK RAKYAT. Pemberitahuan darurat ini dapat disebar-luaskan oleh setiap orang agar dapat diketahui oleh seluruh warga negara Indonesia dimana pun berada terkait dengan adanya pertanyaan wartawan kepada JOKOWI usai acara diskusi di LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Nasional) mengenai : WACANA ATAU KEMUNGKINAN PEMILIHAN KEPALA DAERAH YANG NANTINYA TIDAK LAGI DIPILIH LANGSUNG OLEH RAKYAT MELALUI PEMILUKADA, TAPI DIPILIH OLEH DPRD MASING-MASING DAERAH — DENGAN ALASAN UNTUK MENGHEMAT BIAYA POLITIK (Sumber : Tribunnews.com, 08/10/2012).
    CATATAN PENTING :
    1. SUDAH TERBUKTI bahwa selama lebih dari 32 tahun rakyat Kota Jakarta dipaksa atas nama Undang-Undang/Kebijakan yang mengharuskan Pemilihan Pemimpin Kepala Daerah/Gubernur dilakukan oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) MAKA SELAMA ITU PULA RAKYAT KOTA JAKARTA TIDAK PERNAH MENDAPATKAN SEORANG PEMIMPIN/GUBERNUR YANG BERKUALITAS DAN BERMUTU dan tidak seperti yang bisa didapatkan pada proses pemilihan langsung oleh rakyat Kota Jakarta saat sekarang ini. Contoh : TERPILIHNYA JOKOWI-AHOK SEBAGAI PEMIMPIN KEPALA DAERAH DKI JAKARTA YANG BISA DILIHAT DAN DIUJI KUALITAS MAUPUN MUTUNYA SEBAGAI PEMIMPIN ;
    2. JIKA ALASANNYA UNTUK MENGHEMAT BIAYA POLITIK maka bisa dibuat skala perbandingan yang sangat rasional dan sangat masuk akal mengenai akibat-akibat kerugian yang harus ditanggung selama lebih dari 32 tahun oleh rakyat Kota Jakarta yang disebabkan oleh dimunculkannya figur-figur/tokoh-tokoh Pemimpin Kepala Daerah yang tidak berkualitas dan tidak bermutu, dengan cara-cara politik yang juga tidak berkualitas dan tidak bermutu, melalui Sidang Paripurna DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) dan atas nama Undang-Undang (kebijakan politik) yang juga tidak berkualitas dan tidak bermutu — patut diduga bahwa selama masa lebih dari 32 tahun itu rakyat Kota Jakarta sudah mengalami kerugian yang sangat luar biasa hingga tidak dapat lagi dinilai dengan nilai-nilai ekonomis semata KARENA KERUGIAN AKIBAT ULAH DAN PERILAKU PEMIMPIN YANG TIDAK BERKUALITAS DAN TIDAK BERMUTU ITU merambah ke berbagai aspek/dimensi kehidupan manusia meliputi : aspek kesejahteraan ekonomi rakyat, keadilan (sosial/politik/ekonomi), kesejahteraan hak-hak sebagai warga negara, pengayoman dan perlindungan hak-hak asasi manusia, hak kesejahteraan lingkungan hidup yang layak bagi warga masyarakat, hak untuk hidup dan mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaaan, dlsb., dlsb., dlsb.;
    3. Dengan demikian, wacana untuk menggunakan kembali cara pemilihan Kepala Daerah yang dilakukan oleh DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) atau yang tidak lagi dipilih langsung oleh rakyat, patut diduga hanya akan memutar kembali jarum sejarah pemilihan Kepala Daerah yang tidak berkualitas dan tidak bermutu, yang dapat merugikan hak-hak warga negara Indonesia dalam berbagai aspek dan dimensi kehidupannya, dan patut diduga bahwa wacana seperti itu hanya pantas dimunculkan oleh orang-orang (atau gerombolan-gerombolan) dengan gejala sakit jiwa oleh karena dorongan rasa takut dengan fenomena kemunculan PEMIMPIN-PEMIMPIN BERKUALITAS DAN BERMUTU SEPERTI JOKOWI-AHOK DI TIAP-TIAP DAERAH.
    Terima Kasih.
    Tertanda :
    Inisiatif Warga Kota Jakarta untuk Keadilan Rakyat dan Pemimpin Berkualitas.

  2. Buat seluruh pelancong dan pembaca ahok.org & facebook.com.ahokbtp. RALAT PEMBERITAHUAN DARURAT : beberapa hari lalu (kemarin-kemarin) tercetak sebagai berikut, sumber tribunnews.com, 08/10/2012. SEHARUSNYA, tribunnews.com,08/11/2012. Dengan demikian, kesalahan ketik telah diperbaiki. Mohon maaaaaaaf !!! Terima kasih.

  3. kalau buatnya di puskesmas beda kelurahan bisa gk???
    soalnya saya tiap periksa bini saya waktu hamil & sekarang anak sya di imunisasi kontrolnya di puskesmas kelurahan tambora cibubur,tp sya tinggal di krukut.kl sya harus ke puskesmas krukut jauh bgt jaraknya ko ahok. bisa gk saya buat kartu jakarta sehatnya di puskesmas tambora,tmpt biasa bini saya kontrol??

    mohon balasanya
    di [email protected]

    terima kasih koko

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here