Rapat Dengan Adhi Karya, BTP Bahas Transportasi Jakarta link

4
292

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggelar rapat tertutup dengan jajaran direksi PT Adhi Karya siang tadi di Balai Kota. Dalam rapat itu, Ahok mengaku meminta BUMN konstruksi itu memecahkan persoalan transportasi dari arah Bogor dan Bekasi.

“Bahas untuk transportasi Jakarta link, ada beberapa alternatif transportasi, mau memecahkan masalah dari arah Bogor sama Bekasi, belum masukin surat resmi ke gubernur, gimana rancangannya,” kata Ahok di Kantor Balai Kota, Jakarta, Senin (19/11).

Diberitakan sebelumnya, Pemprov menyerahkan sepenuhnya kelanjutan program monorail kepada PT Adhi Karya. Sebab, PT Adhi Karya sudah investasi sejak awal. Pada saat Gubernur Fauzi Bowo, DKI sempat mengganti sejumlah dana investasi PT Adhi Karya.

“Kalau tidak ketemu kami minta Adi Karya uraikan bagaimana kalau anda investasi, bangun monorail ya bangun, harganya bisa ditentukan,” kata Ahok pekan lalu.

Pemprov menargetkan tiga tahun ke depan, kemacetan Jakarta sudah terurai. Monorail menjadi salah satu program yang digadang-gadang. Selain itu, konsep apartemen terpadu juga menjadi faktor penentu lain untuk mengurai kemacetan.

“Kalau per bulan hanya Rp 1 juta, tentu banyak akan bergabung. Nah itu kami harapkan bisa mengurangi kemacetan. Selain monorail ini bisa mengelilingi Jakarta,” terang Ahok.[Merdeka.com]

4 COMMENTS

  1. Mengenai rumah susun ini, Saya pernah baca Emil’s Script di majalah Indonesia Design vol.6 No.31.2009. Artikel dari Bpk. Ridwan Kamil, seorang arsitek perancang perkotaan, penulis dan pendidik di ITB Bandung.
    Dalam artikel ini Pak Ridwan sangat mendetail menjelaskan permasalahan rumah susun dan proses melelahkannya dalam merancang rumah susun yang pantas untuk dibangun oleh swasta/ developer.
    Penuh perdebatan dan adu argumentasi berminggu-minggu antara kreativitas dan hitung-hitungan ekonomi pihak developer. Tentunya kreativitas babak belur oleh kalkulasi ekonomi, pelajaran berharga yang melelahkan.
    Pada akhir artikel disimpulkan pelajaran terpenting dari perjalanan melelahkan tersebut adalah rumah susun berkepadatan tinggi tetap menjadi konsep berhuni yang paling kontekstual dalam merespon beban kota-kota besar di Indonesia.
    Saya sebagai salah seorang pengagum Arsitek tersebut sangat kagum dengan perjuangan beliau. Mungkin bila rancangan beliau tidak bisa diterapkan dalam ekonomi developer, saya yakin rancangannya pantas untuk diterapkan dengan harga “mengurangi beban kemacetan” di Jakarta. Konsep apartemen terpadu harus direncanakan dengan teliti juga Pak. Ada kasus di Amerika ( saya lupa tempat khususnya ) pada akhirnya apartemen tersebut dirobohkan karena blok tersebut malah menambah kriminalitas dan pengaruh negatif pada kawasan sekitar. Terima Kasih.

  2. Pertama, sangat setuju dengan rencana monorelnya Pak.

    Mengenai Rusun, jika bisa dihuni dalam jangka waktu singkat (rentan 1 bulan), adalah riskan disalah gunakan dan berdampak pada masalah sosial dan lingkungan.
    lamanya waktu tinggal juga mempengaruhi tingkat kepedulian para penghuninya.
    Solusinya, pada saat disewakan, saya harap Bapak lebih memperketat aturan mainnya.
    sanksi bagi para pelanggar masalah sosial dan lingkungan juga harus tegas.

    terima kasih, salam Jakarta Baru.

Leave a Reply to Gunawan Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here