Basuki Kaji Permintaan Pengusaha Garmen

7
340

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan membuat kajian terkait permintaan pengusaha garmen yang keberatan membayar upah minimum provinsi (UMP) Rp 2,2 juta per bulan. Jika memang terbukti mampu, maka para pengusaha harus tetap membayar buruh sesuai UMP yang telah ditetapkan.

“Mereka minta ditangguhkan, ya itu kan hak. Tapi kita akan buat kajian, sementara belum bisa kita putuskan apakah menolak atau menerima permintaan tersebut,” kata Basuki, Kamis (29/11/2012) sore, di Balaikota Jakarta.

Ditemui terpisah, Bambang Harianto, perwakilan pengusaha garmen dari Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung Cilincing, Jakarta Utara, mengatakan bahwa para pengusaha garmen merasa khawatir kebijakan baru mengenai UMP dapat menggoyang stabilitas produksi. Pasalnya, kenaikan UMP tak menjamin adanya peningkatan produktivitas dari para buruh.

“Taruhannya itu, pengurangan pegawai atau perusahaan kita akan tutup,” ujarnya.

Para pengusaha yang menyatakan keberatan kepada Pemprov DKI merupakan representasi dari 68 perusahaan yang berada di KBN dan seluruhnya bergerak di sektor garmen. Rata-rata perusahaan garmen di KBN memiliki investor dari luar negeri, seperti Korea, Taiwan, dan Singapura. [Kompas]

 

7 COMMENTS

  1. BARU KALI INI GW GAK SETUJU AMA KEPUTUSAN N RENCANA JOKOWI?!!

    Emang gw gak setuju banget ama keputusan/rencana jokowi neh x…pro rakyat seh ok2 aja..tapi inget.,..jakarta ini bukan isinya gembel2 dikolong jembatan n rumah jadi2an doank yang kebanyakan transmigran dari JAWA-mayoritas!! “inget juga kalangan menengah n keatas..termasuk ane”…coba aja pikirin :

    -klo umr naek..mank gak ada PHK…besar2an bukan yg terjadi??!
    -klo umr naek..mank harga barang produksi gak naek??!
    -klo kuli2 yang SD aja gak lulus dapet umr 2,2jt..trus yang kuliahan mau digaji berapa?? 3-5jt??! secara skrg aja banyak sarjana yg gajinya masih1,5-2jt…nah apa yang terjadi klo hal itu terjadi?? tambah banyak sarjana yg nganggur kan? akibat ulah rombongan tikus2 tersebut?!!
    -klo harga barang produksi naek..mank rakyat gak demo??? bukan cuman jakarta..tapi bisa jadi demo se-Indonesia…

    *pesan gw buat jokowi: jangan taruh prioritas terus2an rakyat level bawah.. tapi inget juga yang menengah n keatas…para pengusaha nasional yang kiprahnya di jakarta..n investor PMA!!

    *rakyat kelas bawah harap tau diri, jangan uda dikasih tulang minta daging-klo tren si bule sih..klo kamu memberi tikus sepotong keju, dia akan minta segelas susu..diemin aja..paling monyong sendiri?!!

    EFEK MULTIPLIER NEGATIF TAR YANG TERJADI…GARA2 NGELADENIN BEBERAPA RIBU BURUH!!

    • Sebenar SETUJU dan SETUJU dengan pendapat ini.

      UMR dinaikkan PHK pun naik.

      Buruh BERHAK menuntuk kenaikkan upah, Pengusaha juga BERHAK untuk menuntut kinerja yang lebih disiplin & optimal. Apakah 8jam kerja (umumnya) sudah benar-benar dilaksanakan? Sepengetahuan saya sebenarnya hanya kerja 5 jam, sisanya buat mondar-mandir.

      Atas ketidakdisiplinan, Pengusaha berhak untuk melakukan PHK, dan saya sarankan demikian. Karena factor timbal balik.

      Efek lanjutnya adalah masalah PESANGON, dan menurut saya tidak wajar diberikan pesangon karena factor indisipliner.

      Apabila diberlakukan timbal balik ini, dijamin PHK bakalan banyak terjadi.

      UMR dinaikkan, HARGA JUAL barang pun pasti naik.
      Ini Jelas sekali.

      KULI SD & SARJANA

      Pak…SD juga mau makan. Ini bukan urusan kita sebenarnya, biar Pemerintah yang urus. Disarankan kita terima yang SD saja, Sarjana biar diurus sama pemerintah. Memang dilematis, nanti SARJANA menuntut kenaikkan double UMR. Saya pribadi mempekerjakan SD sampai SARJANA dengan Status SAMA, yang dinilai adalah kemampuan kerjanya.

      Harga NAIK, Rakyat DEMO

      Ya pastilah… dan tidak bisa salahkan pengusaha. Mestinya pemerintah mengkaji lebih dalam, jangan hanya dengan perhitungan pertumbuhan ekonomi secara teoritis, namun REALITA itu yang paling penting. Pernahkan mengkaji menurunkan harga-harga barang terlebih dahulu?

      Saya dulu buka konveksi di Jakarta Barat, pekerjaan dengan system borongan, 40% untuk karyawan, 35% untuk sewa & benang segala macam, sisa 25% untuk kantong pribadi. Secara teoritis sudah cukup bagus untuk 25%, NAMUN…diluar dugaan ada iuran diluar perhitungan, tiap bulan ada iuran RW, KELURAHAN, KECAMATAN, AMPLOP MACAM-MACAM. Akhirnya kurun waktu 1 tahun, Usaha ditutup karena tidak ada untung dan bikin pusin sama IURAN SILUMAN.

      Akhirnya kembali mengontrol usaha di Tangerang, Saat ini masih mengikuti UMR sebelumnya & saya membayar karyawan melebihi UMR. Namun perhitungannya dipecah-pecah. Bagi karyawan yang rajin bekerja MELEBIHI UMR. Bagi karyawan yang sering IJIN, sering pencet HP maka upahnya KURANG DARI UMR. Dan DIUPAYAKAN tidak menambah karyawan, hanya membina KARYAWAN yang ada, berharap tidak ada PHK di 2013.

      Jangan kira Tangerang tidak ada IURAN BULANAN…SATPOL PP, RW, KELURAHAN & LINGKUNGAN. Belum IURAN DADAKKAN tapi rutin…FORKABI, FBR & PEMUDA PANCASILA. Belum lagi tahunan…THR LEBARAN KELURAHAN, KECAMATAN, 17AGS, QURBAN & ini semua yang membawa proposal tertulis stempel resmi, belum ditambah AMPLOP yang pakai proposal MULUT. Meskipun sudah diberitahu bahwa saya harus MEMBIAYAI 21 ANAK YATIM & MEMBANGUN MESJID di kampung halaman (saya bukan muslim), meminta keringanan pun tidak digubris.

      Bagaimana dengan wilayah yang lain???

      SAYA SELALU BERMIMPI KAPAN DEMO BURUH DITUJUKAN KEPADA PADA PEMINTA SUMBANGAN INI?

      Intinya menurut saya pribadi adalah birokrasi & sumbangan diperbaiki, berikan bukti kepada pengusaha dulu bahwa kita ini diperhatikan juga bukan dijadikan SAPI PERAH saja. Bagi pengusaha pemula ataupun yang terbatas, bisa diberikan kemudahan dalam pembayaran pajak. Diberikan kemudahan akses untuk perijinan. Didukung permodalan , dan lainnya. JANGAN HANYA SLOGAN & IKLAN SAJA, TETAPI PRAKTEK LAPANGAN YANG DIPENTINGKAN.

      Apabila semua sudah berjalan sinergis baru ditegur PENGUSAHA yang tidak melaksanakan tanggung jawabnya. Toh…pengusaha & pekerja sama-sama manusia dan perlu makan.

      Semua kebijakkan yang dibuat HARUS win-win solution, Biar Pengusaha & Pekerja bisa sinkron semua.

      Satu hal terakhir…Pak…TIKUS2 lebih cocok ke aparatur yang korup kaliiii…Meskipun beda jenjang, agama, ras, suku & pendidikan, kita ini semua adalah MANUSIA. Usaha yang kita jalankan adalah berkat RESTU (RIDHO) dari TUHAN juga, agar kita bisa membantu sesama. Hidup ini sebentar, semua akan berpulang dengan membawa amal & dosa untuk judment day nanti. Kata Ko-Ahok, waktu 4paku dipantek ke peti mati baru tau apa yang kita lakukan ini benar atau tidak.

      Saya pribadi merindukan TANGERANG bisa seperti JAKARTA yang mempunyai pemimpin (sampai saat ini) masih solid & transparant. Semoga bersama-sama bisa membangun kehidupan yang lebih baik.

      BERHARAP PEMERINTAH DAERAH MANAPUN MEMBUAT KEBIJAKKAN TIDAK UNTUK MEMECAH BELAH PENGUSAHA & BURUH. Jangan sampai isu Buruh sengaja diperkeruh demi 2014.

      Demikian yang dapat disampaikan, mohon maklum adanya…semua adalah pendapat pribadi saja.

  2. Buruh dan Pengusaha adalah mitra kerja, makanya saling bahu membahu menghadapi persaingan, 1 hal yang perlu diingat kembali pengusaha adalah orang yang bermental baja, jangan cenggeng kreatif dalam berfikir hadapi masalah ya.

    Merdekaaaaaaaaaaa.

  3. Antara pengusaha dan Buruh !!!

    Ini sama pentingnya, apapun alasannya buruh hrs mendapat upah yg layak, ini harus tapi pengusaha juga harus mendapat perhatian, ini harus juga.
    Yg saya tahu dinegara lain yg skg sedang maju (saya 10 thn tinggal disitu)
    Dasar gaji buruh sama yg beda yg bukan gaji dasar.
    Yg menarik adalah subsidi pemerintah kepada perusahaan ini beda bukan kepada pengusaha.
    Biaya listrik pabrik harganya mendapat subsidi 50% (ini kata yg punya pabrik)
    dan pajak berbeda jauh antara yg pegawainya ratusan org atau yg hanya puluhan org apalagi yg dibawa 10 org.
    Kebijaksanaan pemerintah sangat luar biasa seimbang dgn besar kecilnya perusahaan.
    Dan yg luar biasa nya ada pajak kekayaan yg cukup tinggi bagi yg memiliki hata yg wah.
    Harta org kaya disana sangat jelas dihadapan pemerintah.
    Grafik di sini kan antara org kaya n miskin seperti bumi dan langit yg kaya semangkin kaya yg miskin semangkin miskin.
    Ini terjadi karena korupsi.
    Sebagai rakyat saya berharap penuh buat kepemimpin Pak Jokowi dan Pak Ahok yg bersih ini,melaju dgn cepat, saya yakin rakyat dibelakang JokHok mendukung dgn sepenuh hati, jadi bersihkan total cara kerja yg kotor tdk perlu takut.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here