Tiga Masalah Busway Menurut Pak Jokowi

11
175

Ahok.Org – Sejak dibangun pertama kali tahun 2004 saat masa rezim Gubernur DKI Sutiyoso, angkutan massal bus Transjakarta yang melintas di jalur khusus busway belum dapat menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta yang semakin kronis.

Menjawab hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan, pihaknya akan menambah sebanyak 800 armada bus Transjakarta. Menurutnya, masalah yang dihadapi dalam pengelolaan busway ada tiga, sehingga tidak dapat optimal melayani warga Jakarta.

“Problemnya ada tiga. Jumlahnya (armadanya) kurang, kita tambahin tahun depan. Kedua, masalah sterilisasi busway, seperti peninggian separator. Ketiga, masalah jalur yang bisa menyalip di titik-titik tertentu,” ujar Jokowi, Kamis (29/11/2012) saat ditemui di silang Monas.

Sebelumnya, Kadishub DKI Udar Pristono mengatakan jika separator busway ditinggikan maka headway busway akan semakin cepat. Menurutnya saat ini headway bus Transjakarta masih sekitar 5-10 menit.

Pihaknya berharap peninggian separator dapat memperkecil waktu headway dari yang sekarang.

“Peninggian separator akan kami lakukan di koridor II, III, V, VI, dan VIII. Saat ini peninggian separator sudah dilakukan di koridor VI,” ujar Udar.

Jokowi pun sudah menyatakan akan meningkatkan sterilisasi busway di seluruh koridor. Untuk mendukung hal tersebut, butuh 3.000 personil yang menjaga lintasan di jalur busway.

Petugas yang menjaga jalur tersebut akan dibagi dalam dua shift yakni pukul 06.00-14.00 WIB dan 14.00-22.00 WIB.[Tribunnews]

Berita Lainnya:

11 COMMENTS

  1. Sebagai warga Jakarta dan pengguna busway, ada beberapa hal yang saya cermati terkait dengan upaya menyelesaikan masalah kemacetan Jakarta.

    1. Separator Busway adalah benda berbahaya yang dapat menghilangkan nyawa orang baik sengaja maupun tidak. Banyak sekali pengendara motor yang selalu berupaya untuk menyalip dan masuk jalur busway sekalipun terlarang untuk menggunakan jalur busway. Sekiranya Pak Ahok peduli dengan nyawa rakyat kecil yang tidak menghargai nyawa mereka sendiri, alangkah baiknya apa bila separator busway itu dilepaskan saya dan diganti dengan cat merah, bukan dengan dicat seluruh jalur buswa, tetapi hanya garis pemisha berwarna merah dilengkapi dengan scotch light. Hal ini akan memangkas biaya anggaran yang 23 milyar itu,sehingga nama baik Anda berdua tidak tercemar.

    2. Polisi Lalu Lintas RI terutama yang bertugas di Jakarta agar diminta bantuannya untuk menertibkan lalu lintas. Jadi apabila ada pengendara motor/mobil yang masuk jalur busway, segera saja ditilang dan langsung SIM ditandai/dibolongi. setelah 3 kali bolong, orang tersebut tidak berhak mengambil SIM lagi sampai 5 tahun. Dengan adanya pengelolaan e-KTP, SIM dan STNK yang terpadu, saya rasa hal ini bisa berhasil dan mengurangi pengemudi yang ugal-ugalan.

    3. Pemberlakuan 3 in 1 dilaksanakan dengan benar. Saat ini banyak sekali joki dan Polisi hanya mendiamkannya. Kemacetan selalu berada pada ruas jalan menuju area 3-in-1 di mana para joki berdiri di tengah jalan menentang bahaya. Seandainya Polisi bersedia “menciduk” dan memindahkan para joki tersebut, tanpa perlakuan kasar atau mengejar lalu memindahkan lokasi mereka 2-3 km dari area tersebut, asal secara konsisten dilaksanakan, saya optimis, baik joki maupun pengguna joki akan berhenti mengandalkan pekerjaan joki ini.

    Demikian pandangan saya. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

  2. Pak jokowi ada lagi pak masalah untuk transjakarta sistem keberangkatan dan kedatangan juga harus teratur(ontime),
    keterlambatan bus menjadikan pengisian BBG sebagai kambing hitam,
    sistem service kendaraan harus berkala, bayangain klo mogok atau terbakar di tengah jalan
    saya kira uang PEMDA lebih dari cukup untuk melakukan sistem ini semua. Tapi ya klo mau…

  3. > Separator tinggi, bus mogok, bus yang belakang gak bisa lewat. Macet.
    > Separator tinggi, motor nyenggol separator, kecelakaan.
    > Separator tinggi, mobil tidak sempat banting setir, ban kanan masuk jalur bus way ban kiri di aspal, nyangkut di separator, mobil jadi rusak.
    > Separator tinggi, hujan, banjir, semua masuk jalur bus way, tambah macet.

    TOLONG DIPIKIRKAN DESIGN YANG TERBAIK DAN AMAN. JALAN DENGAN BEDA KETINGGIAN SEJATINYA MENAMBAH RESIKO KECELAKAAN. TERIMAKASIH.

    • @Sdr Jonatan, Saya yakin peninggian separator itu sudah dipikirkan dengan cukup matang. Segala sesuatunya sudah tentu ada resiko tersendiri.

      Tapi yg dimaksud JB disini adalah agar TransJakarta ini bisa menjadi angkutan masal seluruh lapisan masyarakat, tanpa dihambat oleh pengguna jalan yg mau masuk jalur busway.

      Saya yakin Pak Gub &Wagub juga ‘pengennya’ gak perlu ada separator, artinya kepengen pengguna jalan ‘tahu diri’. Tapi ya mau gimana, rakyat Jakarta prinsip Homo Homini Lupus-nya terlalu kental kalau diminta sadar sendiri. Coba, berapa banyak pengguna jalan yg punya prinsip kuat bahwa dia tidak akan ‘korupsi’ hak pengguna TransJkt dengan tidak memasuki jalur busway?

      Kalau masalah motor nyenggol separator, itu sih kelalaian pengguna motornya sendiri + faktor ‘X’.

      Mbok ya Saudara kalau berkomentar kritis dan realistis sedikit dong ah… Atau kalau dirasa anda punya ide yg lebih baik coba dijabarkan disini 🙂

      terimakasih,

  4. Separator itu jebakan maut…di dekat istana negara arah harmoni.. sy lihat sendiri pengendara spd motor wanita jatuh… pilu rasanya… ada jebakan ditengah jalan…

  5. Malam ini saya hendak naik busway dari grogol ke Harapan Kita. Saya menunggu dari jam 18:00-18:40 tapi tak ada satupun busway yg melintas. pas sast itu hujan deras dari jam 5an sore sampe jam 6an. Krn menunggu terlalu lama n perut lapar, saya jd batal naik busway saat itu n mampir k CL utk isi perut n istirahat dl. saya jg melihat jalanan macet n jalur busway penuh dg kendaraan pribadi. harapan utk cepat sampai tujuan pun terhambat. semoga masalah ini segera teratasi n tidak berlarut-larut.

  6. Sy stju dgn jonatan, sy rasa ad solusi lain, soal ap ny sy pikir JB lbh tau.
    1. Jalur busway sdh “nyuri” jln utama yg lebar ny ud kurang
    2. Jln d jkt bnyk tikungan + U-turn, mohon pikirkan peng
    endara lain
    Utk 2 syarat yg lain, sy stju, tp soal separator ? Itu sm saja ” ga mau tau “….dan itu cara” gub. sblum JB.

  7. kebijakan peninggian separator tsb sudah baik adanya karena itu tidak permanen, tidak ditanam.
    1. Bila ada busway mogok, masih bisa diangkat manual guna perbaikan.
    2. Kend. pribadi sudah tidak bisa serobot jalur lagi, melintasi separator.
    3. Kecelakaan yang sering terjadi justru karena ketinggian separator sebelumnya yang tanggung.
    Separator itu lebih berfungsi sebagai pagar pengaman kend. pribadi (khususnya motor) terhadap jalur busway.

  8. intinya separator busway saat ini memang benar2 dibutuhkan. Karena fungsi utamanya adalah Pro_pengguna busway agar hak mereka yg sudah bayar naik busway bisa menikmati jalur khusus.

    Pengemudi kendaraan pribadi sudah tentu harus bisa mengerti (dan mendukung) misi JB kali ini, dengan maksud agar pengguna kendaraan pribadi lebih baik naik busway&angkutan umum.

    Masalah separator yg nggak terurus dan membahayakan sy juga prihatin (semoga ini juga bisa jd masukan untuk JB dan dinas2 yg terkait). Banyak sy lihat separator2 lama yg sedang dibongkar dibiarkan tidak terurus. Membahayakan untuk pengguna jalan, krn seringkali pengemudi motor (termasuk saya juga biker) /mobil menabrak separator yg tdk pada tempatnya (separator masuk k badan jalan). Hal ini juga diperparah dengan sudah lunturnya garis2 pembatas jalan dan minimnya penerangan.

    Namun pengemudi kendaraan harus bisa lebih berhati2 juga lah kalau dijalan. Jadi jgn sampai karena (amit2) kecelakaan menabrak separator yg bergelimpangan, lalu menyalahkan busway. Padahal mungkin (mungkin loh ya) kelalaian utama terletak di pengendara itu sndiri, yaitu nggak konsen mengemudi (menelpon d jalan, smsan, bbman, atau merhatiin yg bisa bikin konsenterasi buyar ;p )

    *hanya opini pribadi.

  9. tanpa bermaksud mencela atau apapun, saya hanya berkomentar saja.
    pernah hanya untuk iseng saja bersama teman-teman kantor. 1 org di blok M, 1 org 1 halte kota, 1 org di polda. singkatnya kita contact melalui bbm & telp. menanyakan kenapa busway lama sekali? yg di blok M mengatakan disini banyak kok samapi numpuk 5 bus, mereka pada ngobrol, yang di kota mengatakan hal senada. yg. di polda menanyakan memang macet? perhitungan kasar saja, brp menit dari blok m hingga polda? mungkinkah samapi 1/2 jam, pd waktu lalu lintas lenggang?
    kembali masalah lalu lintas, tidak munafik kalau saya seorang mampu, maka akan pakai mobil pribadi. mengapa? jujurlah pada diri sendiri & orang banyak. 1. nunggu busway lama; yg selama ini selalu diributkan oleh pemerintah naik busway, naiklah busway, tidak mau macet? naiklah busway. dari pusat memang selalu ok, kenyataan di lapangan? sudah rahasia umum yg tidak terbongkar, tapi sudah pada tahu, jika busway kosong akan rugi, jadi masih ada perhitungan brp perkepala yg dibayar. 2. desak-desakkan; maukah jika sebagai petinggi kantoran sampai di kantor dengan baju kucel? sedangkan sudah rahasia umum bahwa penampilan itu penting, walau sebenarnya mungkin bagi personal tersebut tidak masalah dengan penampilan yang menurutnya cukup. 3. sebagian supir yang ugal-ugalan. 4. keamanan? banyak kasus yg tidak kepermukaan, mau dibilang apa juga percuma. contoh didpan mata: seorang anak smp. st. maria. naik di harmoni tujuan ke arah kalideres. naik masih bbm-an/ sms-an …. dimasukkan ke tas, pemberhentian sumber waras, sebagian penumpang turun, anak belum sadar/tahu. pemberhentian grogol, masih belum nyadar/tahu, pemberhentian jelambar, mau ambil bb tp bb di tas sudah lenyap, sampai tas dibongkar, semua penumpang digeledah… pencurinya sudah turun duluan, mau berbuat apa? si anak salah? ya, jelas salah, tapi lebih salah lagi promosi busway “aman” ingat spanduk di Blok M? di harmoni?
    5. munafik! pemisahan tempat wanita & pria, di negara muslim saja tidak seperti itu. tempat wanita kosong… tempat pria penuh berjubel. kalau gak mau kesenggol pria jangan naik umum. memang tidak menutup kemungkinan ada beberapa pria nakal. pandailah bersikap. yang pria naik busway juga bayar penuh lho. jaman sudah berubah saat ini, apa bedanya wanita & pria? 6. maaf, jalani saja jadi rakyat yang setiap hari kemana2 naik busway, dari 1 t4 ke t4 lain.

    memang saat ini pelayanan bus way jauh lebih baik, petugasnya juga tidak belagu, tidak main bentak2. pernah ada kejadian, di halte gajah mada; seorg ibu2 tua naik dengan perlahan, saya memberi dia duduk (waktu itu belum ada pemisahan pria & wanita) beberapa pria juga bangun memberikan tempat untuk ibu tersebut. petugas busway membentak “sudah bu, cepetan! ini kendaraan umum, dah nenek gak tahu diri” saya & beberapa penumpang berkomentar”sabar lah pak” petugas balik membentak saya “diem lu!” saya balik menjawab: “pak jangan bentak-bentak yah, bapak tahu bapak itu digaji dari siapa? bapak sadar tidak, kalau bapak bekerja di pelayanan umum! setiap bualn itu yg dimakan duit siapa?” dia jawab “bapak nanti turun dimana?” saya jawab” kenapa? gak senang? yah sudah kita bikin saja perkaranya lewat jalur hukum, maaf saya tidak selevel dengan bapak!” sesudah itu dia diem. ini kejadian hari sabtu sore sekitar jam 16-an bulan juli 2012 waktu saya mau pergi fitness ke arah sudirman. esok harinya saya mengirim e-mail ke transjakarta juga menghubungi lewat telp. apa tindakannya? gak ada! sebulan, 2 bulan toh tuh org tidak kena sanksi. jadi kesimpulannya percuma! ini hanya 1 dari sekian masalah yg ada.

    hanya saran: selama tidak ada peraturan/pajak setinggi-tingginya untuk mobil pribadi yg. sudah 5 tahun lewat, jakarta mau dibikin apa kek, monorail kek, apalagi deh yg lainnya, tetap akan macet, malah akan semakin macet. + benahi kendaraan umum! tanpa bermaksud menjelekkan atau menentang, memang adanya busway dari awal hingga sekarang memperkecil masalah? tidak juga, yg ada malah bikin + macet, hitunglah dengan hitungan bodoh, brp luas yg terpakai? brp kendaraan yg bisa melalui jalur yg ditutup tsb? sebenarnya itu logika mudah sekali, hanya pola pikirnya terlalu muluk-muluk mau ini mau itu, sederhana saja tapi konsisten & terealisasi dengan benar, baik & berkelanjutan. jakarta adalah jakarta, gak usah ngikut2 yg lain, kita punya ciri sendiri.
    saya mengharapkan dengan pemimpin sekarang ini punya ciri khas, punya ketegasan yg masuk akal. saya ambil contoh yg gampang saja: mengapa ada pejabat yg setuju dengan pembangunan PLTN? memang indonesia tidak punya kekayaan SDA? maunya ambil yg singkat, biar kelihatan mentereng dari luar, kenyataannya? kok pejabat goblok yah?
    saya mengharapkan jangan seperti itu.
    sorry, kalau kepanjangan.
    terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here