Soal MRT, Jokowi Akan Negosiasi dengan Menkeu

10
433

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya memberikan sinyal positif untuk melanjutkan megaproyek transportasi massal berbasis rel atau mass rapid transit (MRT). Setelah pertemuan empat mata dengan Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, Kamis (29/11/2012) sore, Jokowi akan melakukan negosiasi dengan Kementerian Keuangan dalam hal subsidi pinjaman dan harga tiket MRT.

Jokowi menilai bahwa harga tiket sebesar Rp 15.000 akan diterapkan saat MRT beroperasi tergolong wajar mengingat biaya proyek itu sangat besar. Namun, bagi warga, harga itu tergolong mahal. Untuk itu, Jokowi berharap harga tiket ini bisa diturunkan, setidaknya antara Rp 9.000 dan Rp 10.000. Untuk itu, Jokowi akan melobi Menteri Keuangan mengenai harga tiket ini.

“Harga tiket ini masih sedikit di atas yang saya inginkan sehingga saya harus negosiasi lagi masalah ini dengan pemerintah pusat,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Kamis (29/11/2012) malam.

Untuk mendukung upaya itu, Jokowi juga akan meminta kepada pemerintah untuk menambah hibah pelunasan pinjaman untuk proyek tersebut. Sebelum ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menanggung beban mengembalikan 58 persen biaya proyek yang merupakan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Adapun 42 persen sisanya ditanggung oleh pemerintah pusat dan dianggap sebagai hibah dari pemerintah pusat kepada Pemprov DKI Jakarta untuk melunasi pinjaman dari JICA tersebut.

Jokowi akan berupaya menegosiasikan porsi beban pelunasan pinjaman tersebut. Ia berharap Pemprov DKI diberi keringanan dengan hanya membayar  30 persen dari pinjaman, sementara 70 persen sisanya ditanggung oleh pemerintah pusat. “Saya akan minta pemerintah pusat supaya bisa 70-30, biar beban kita tidak terlalu berat sehingga nanti subsidinya tidak gede gitu,” kata Jokowi.

Pertemuan Jokowi dengan Menteri Keuangan itu direncanakan akan berlangsung pekan depan. Menurut Jokowi, soal harga tiket inilah yang masih menjadi ganjalan baginya untuk memutuskan keberlanjutan proyek MRT. Menurut Jokowi, apabila permohonan tersebut disanggupi oleh Menkeu, ia siap menjalankan proyek MRT dan langsung mengumumkannya kepada masyarakat. “Ya, saya positif melanjutkan, tetapi dengan catatan-catatan itu tadi,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, sebetulnya masih ada beberapa hal perlu disampaikan lebih detail. Mengenai besaran tarif per kilometer, Jokowi menyatakan bahwa hal itu sudah tidak membebani pikirannya. “Saya, kan, juga sudah punya pegangan, memang enggak mahal, tetapi juga enggak murah. Akan tetapi, kan ini terus terang masih ditenderkan lagi, mestinya bisa turun dari itu,” kata Jokowi.

Dalam pertemuannya dengan Dirut PT MRT Jakarta itu, Jokowi juga membahas hal-hal yang tidak didengarnya pada pertemuan terbuka yang berlangsung alot pada Rabu (28/11/2012). Jokowi mengatakan, ketika ia keluar dari ruang pertemuan kemarin, ia belum mendapatkan informasi mengenai perhitungan bisnis proyek tersebut, termasuk soal laba-rugi dan harga tiket.

Terkait dampak lingkungan akibat pengerjaan proyek tersebut, Jokowi yakin bahwa kajian terhadap hal itu sudah dilaksanakan sejak dahulu. Ia menilai kajian-kajian sosial, ekonomi, lingkungan, dan sebagainya sudah komplet dilaksanakan.

Pembahasan rencana kelanjutan pembangunan MRT ini terus digodok karena ada sanksi berupa materi dan imaterill apabila pembangunannya molor atau batal dilaksanakan. Dalam perjanjian pinjaman (loan agreement), tercantum ketentuan bahwa jika pembangunan MRT terlambat dan tidak sesuai dengan jadwal, akan dikenai kewajiban membayar bunga sebesar Rp 800 juta per hari. Bunga itu akan menjadi beban Pemprov DKI dan juga pemerintah pusat.

Begitu juga jika Jokowi akhirnya memutuskan untuk membatalkan pelaksanaan pembangunan MRT dengan alasan biaya yang terlalu mahal. Hal itu akan mendatangkan konsekuensi moral dan nama baik Jakarta serta Indonesia dalam iklim investasi internasional akan tercemar karena dana pinjaman untuk proyek MRT hanya dibebankan bunga kecil, yakni 0,25 persen, berikut jangka waktu pengembalian pinjaman selama 30 tahun.[Kompas]

10 COMMENTS

  1. Tarif 9-10rb masih OK, asal jangan terus dinaikkan jadi 11-12-13-14-15rb, seperti kebiasaan KAI dan JALAN TOL.
    Hobi nya menaikkan harga tiket, pelayanannya juga buruk.

  2. Pak Ahok & Jokowi, untuk pembangun MRT menurut saya WAJIB dilanjutkan, sudah cocok dengan JKT tidak harus subway (coba lihat Taipei MRT atas bawah berjalan mulus), namun menurut saya tidak perlu investasi yg begitu besar ari pemerintah pusat/daerah, hal ini bisa disiatati dengan memperdalam penerimaan atas proyes tersebut melalui:
    – Iklan (light box sepanjang koridor, kulit badan kereta, poster, ETC)
    – Sewakan Kios (seperti di Taipei Main station, seudah seperti mall mangga dua di dalam stasiun bawah tanah)
    – Integrasikan dengan Mall/apartment/taman hiburan sehingga bisa memperoleh tambahan dana dari Mall dan tempat2 tersebut
    – Kembangkan kawasan sekitar stasiun pemberhentian, sewakan pada toko dsb

    **perlu diketahui di Taipei, setelah dibangun MRT, jalur yg dilalui, terutama yg ada stasiun pemberhentian harga tanahnya naik tinggi sekali, hingga 3x lipat, hal ini bisa dimanfaatkan pemda dengan membeli kawasan2 tersebut sebanyak2nya untuk investasi jangka panjang.

    semangat!!!

  3. kalau masih meragukan, mengapa tidak mengalihkan dana pinjaman tersebut pada Proyek Transportasi Massal lainnya?
    Semisal pembangunan monorel, KRL atau busway gitu..

  4. Sepertinya ada tekanan dari pem pusat kepada pak Jokowi… buktinya setelah [ertemuan 4 mata dengan pem pusat pak Jokowi langsung melunak… ada apa gerangan?… pak Jokowi jangan mau ditekan2 jika memang tidak menguntungkan rakyat banyak jangan mau meneruskan proyek ini…. hati2 ini adalh pertaruhan…

  5. Seingat sy Pak Gub org yg kreatif & independent, lalu knp hrs b’gntung sm pihak lain, kuan mrk s’wktu” bs cabut subsidi
    MRT tdk akan bnyk manfaat kpd rakyat yg jlas” mrk yg pilih Pak Gub, lbh bk batalkan ga usah takut tekanan dan alihkan Mass transportation lain, spt kereta searah jln tol, monorail..
    Untuk buat JKT hebat ga hrs pk MRT, krn MRT hny bagus di film atau di negara yg di bangun dari awal semua sisinya, mentalnya, tatakotanya, dsb..tanya Pak Wagub, psti beliau kurang sreg..krn beliau org yg hemat dan cermat..

  6. Strategi yang tepat untuk negosiasi ulang dan kajian baru nilai keekonomian secara menyeluruh termasuk pemasukan di luar tiket seperti dari iklan, uang sewa atau penjualan property di sekitar stasiun. Bisa jadi malah untung proyek MRT.

  7. batalkan pak jokowi,kerjasama PT.KAI-BUMN bangun jalan layang kombinasi rel jalan 4 jalur diatas jalan yg ada(casablanca)yg mencakup seluruh wilayah DKI SEPERTI SPIRAL,klo warga fatmawati kwatir tingkat kebisingan itu bisa diatasi dengan tehnologi.

Leave a Reply to ron Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here