Jokowi Tertarik Gunakan Monorel Dalam Negeri

14
180

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tertarik menggunakan monorel produksi dalam negeri. Ia pun secara khusus akan meminta PT Jakarta Monorail (JM) untuk memanfaatkan produksi dalam negeri tersebut.

“Sangat tertarik. Pokoknya semua produk dalam negeri sangat tertarik. Saya sudah menyampaikan kepada JM, kalau sudah, saya teken untuk dilanjutkan, ini kan belum diteken karena dokumen yang kita minta belum dilengkapi,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Sebelumnya, Jokowi berjanji akan segera menyetujui megaproyek monorel setelah PT JM melengkapi dokumen utang piutang dan tentang investor baru yang menggantikan PT Adhi Karya.

“Sudah tiga bulan belum komplet. Tapi, kalau sudah komplet, nanti saya arahkan untuk menggunakan produk dalam negeri, misalnya untuk signaling, gerbong misalnya. Enggak perlu komplet, tapi step by step,” ujarnya.

Monorel yang akan menjadi moda transportasi perkotaan itu telah bisa dibuat di dalam negeri. Namun, untuk menguji ketahanan dan kualitas monorel, dibutuhkan trek untuk uji coba dan standar nasional. Untuk itu, pemerintah diminta segera menyiapkan semua keperluan tersebut.

Kusnan Nuryadi, Presiden Direktur PT Melu Bangun Wiweka (MBW), mengatakan, monorel yang dibuat di bengkelnya di kawasan Cibitung, Bekasi, memakai komponen lokal sebanyak 80 persen. Komponen yang masih impor adalah motor dan traksi.

Kapasitas monorel ini bisa sepanjang enam gerbong dan mengangkut 768 penumpang dengan konsumsi listrik 1.080 kilowatt. Biaya pembangunan monorel ini termasuk infrastruktur sebesar Rp 150 miliar per kilometer. Namun begitu, monorel ini masih perlu diujicobakan keandalannya. Untuk itu, dibutuhkan trek sepanjang dua kilometer dengan lintasan lurus sepanjang minimal 600 meter.[Kompas.com]

14 COMMENTS

  1. Maaf ya , bukannya saya tidak bangga dengan produksi dalam negeri , tetapi kita harus memikirkan keselamatan rakyat banyak , kita semua sudah sama sama tahu bahwa tidak ada satupun perusahaan didalam negeri yang punya pengalaman segudang mengenai monorel , kenapa harus memakai monorel dalam negeri hanya untuk gagah gagahan saja dan mengenyampingkan keselamatan rakyat banyak , kenapa tidak memakai perusahaan pemasok monorel yang memang sudah teruji dan mempunyai track record kerselamatan yang baik seperti perusahaan Jepang dan Eropa , kalau melihat monorel buatan dalam negeri ini mah aku sangsi dengan faktor keselamatannya , lohat aja masak memakai ban bajaj dan keseimbangan gerbong tidak ada , weleh weleh , lebih baik naik angkot deh daripada monorel dalam negeri ini .

    • Memang dilema pilih lokal atau impor? Sebaiknya mengacu pada standarisasi saja, kalau lulus ya sebaiknya pake lokal daripada impor, bayangkan bila negara sendiri saja tidak mau pakai, apalagi negara tujuan ekspor mana mau pakai, jadi harus diakui dulu di dalam negri baru industri ini bisa diekspor, kalau tidak dimulai, ya…selamanya kita tidak pernah punya produksi bikinan anak negri sendiri adanya cuma tukang jahit/assembling doang.

  2. Hmm. Monorel menarik juga kalo bisa diutilisasikan dengan maksimal. Masalahnya kalo gak, bakal cuma jadi kendaraan atraksi buat turis.
    Kalo dibikin oleh bengkel lokal apakah masih akan tetep pake sistem MagLev seperti ide awalnya?
    Sedikit cuplikan ttg apa itu MagLev, “Magnetic levitation train (maglev) systems by the German Transrapid were built as straddle-type monorails, as they are highly stable and allow rapid deceleration from great speed. When in full-speed operation maglev trains hover over the track and are thus not in physical contact with it. The maglev is the fastest train of any type, the experimental JR-Maglev having recorded a speed of 581 km/h (361 mph). The commercial Shanghai Maglev Train has run at 501 km/h (311 mph)”

    Jadi konsep nya kereta yg berjalan di atas bantalan magnet, sehingga friksi nya bisa diminimalisir jadinya kenceng.

  3. Jika anak bangsa tidak mendapat/membuktikan kinerjanya, bagaimana anak bangsa akan menjadi pengalaman dan profesional ?
    Beri kesempatan bagi anak bangsa untuk membuktikan kinerjanya !!!.
    Semua orang tahu, sebelum berpengalaman harus mengerjakan. jika tidak ada yang di kerjakan, bagaimana mau menjadi pengalaman ?

  4. Memprioritaskan product dalam Negeri iTu wajib… Tapi hrs Ada uji materi yg benar2 aman, efektif Dan efisien. Indonesia banyak orang pintar di luar negeri, tetapi sayang, mereka lebih dihargai di luar negeri.. Jgn pessimistic, pasti msh byk Bj Habibie lainnya

  5. sangatlah setuju dengan langkah pembuatan monorel yang akan di kerjakan anak bangsa,,,
    tapi harus di kaji secara masak masak,,, kemungkinan resiko resiko negatif yang akan timbul. jangan sampai , monorel yang sudah di terapkan itu abal – abal,, malah entar jadi bahan tertawaan publik, dan semua yang tdak suka ma pak jokowi – ahok,, akan tepuk tangan sekeras v- kerasnya,,, jadi aPAPUN fasilitas publik yang di bangun harus memenuhi / mempunyai standar dan mutu yang jelas,,,,,
    supaya kita sebagai bangsa indonesia ini ikut bangga karena kita juga punya mutu fasilitas publik yang baikk,,,
    amien amien amien.

  6. kawan2 sekalian janganlah meremehkan bangsa sendiri,memangnya insinyur2 kita ga becus bikin kereta monorailnya,sebetulnya insinyur2 dinegeri sendiri banhyak yg bagus2,kita sebagai sesama bangsa harus bisa menghargai itu jangan malah mencemoohkan,teruskan pak gub proyek monorail itu dengan insinyur2 produk dalam negeri,jangan sampai dicemooh oleh bangsa sendiri yg sudah ketularan dengan asing,sekali lagi teruskan dengan produk dalam negerinya pak

  7. Setuju sekali JB pakai produk lokal,gimana mau maju klo produk sendiri tdk mau pakai,klo ada kekurangan wajar asal selalu di evaluasi tuk perbaikannya,juga jadilah dirisendiri/NKRI tdk tergantung dengan orang/negara lain.

  8. tiru China aja soal KA cepat monorel autobahn , untuk yang pertama mesti pake fabrikan yg handal dan memang bidangnya, bisa Jerman bisa juga Jepang, terus pelajari teknologi mereka, tahap kedua baru bikin sendiri, dan sudah mantap….

    apa mesti harus ada korban dulu, untuk percobaan?? faktor keamanan kok coba-coba…

  9. bukannya ga bangga dengan produk indo tapi blum bisa di pwercaya test dulu nanti kaya “ferari”nya dahlan iskan lagi, pasti’in smua lengkap sesuai standar jangan kek tuh “ferari” sok pinter ga pake gear box

  10. Enaknya, tinggal nyontek ke negara tetangga yg sdh maju. gimana bikin bahan2 yg berkwalitas spy bisa diproduksi massal di dlm negeri. tapi standard keamanan & kenyamanannya hrus pake standard negara maju tsb. trmasuk tiang2 beton penyangga monorailnya.

    inget Jakarta sering digoyang gempa bumi, gimana monorail bisa tetap jalan ya ?!… bahaya bagi penumpang didalam n bahaya utk para warga yg lalu lalang di bawah. Ngeri jg bayanginnya.

  11. Gw dah, naik metro di paris, trus muter2x di budapest jg dan 2 thn tinggal di singapore, prinsipnya, paling bagus dr singapore, kalo masalah safety, budapest krg bagus, paris mending, so berikan anak bangsa utk pakai produk sendiri, dan lakukan audit dan sertifikasi keamanan dari luar negeri, misal dr singapore (yg deket). Nanti ke depan audit berkala boleh dr dalam negeri.

    Intinya, engineer indonesia gak kalah, mrk hanya tidak mendapatkan kesempatan dan sertifikasi kehebatan mereka!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here