Jokowi: ngapain Dipatenkan (Kemeja Kotak-kotak)

3
95

Ahok.Org – Kepopuleran baju kotak-kotak terus dijadikan simbol calon pemimpin yang membawa semangat pembaruan. Setelah sempat tenggelam, baju kotak-kotak kini kembali naik popularitasnya setelah digunakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, dalam kampanye mereka.

Baju kotak-kotak ini bisa dibilang sangat melekat dengan sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Baju bercorak garis merah-biru-putih-hitam itulah yang Jokowi kenakan semasa berkampanye sebelum terpilih sebagai orang nomor satu di jajaran pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Jokowi menilai corak kotak-kotak dalam baju tersebut memiliki filosofi keterwakilan semua unsur dan golongan dalam satu kesatuan.

“Ada kotak-kotak, warna-warni budaya, etnis, suku. Warna-warni agamanya, ada biru, kuning, hijau, hanya yang dominan warna merah,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Selasa (19/2/2013) malam.

Menurut Jokowi, baju kotak-kotak menjadi tren di kalangan masyarakat karena kesukaan masyarakat akan motif dari baju tersebut. Sejalan dengan itu, ia pun memilih baju kotak-kotak sebagai brand saat masa kampanye pemilihan Gubernur Jakarta.

Saat ditanya apakah ada niat untuk mematenkan baju kotak-kotak, mantan Wali Kota Surakarta tersebut menyatakan enggan melakukannya. Menurutnya, hak paten akan baju tersebut hanya akan membuat batas bagi masyarakat yang ingin menggunakannya. “Ini karena masyarakat senang. Biar orang pakai, ngapain dipatenkan. Saya enggak pakai, nanti (dikira) jadi kampanye lagi,” ujarnya.

Kemeja kotak-kotak Jokowi tidak hanya menjadi ciri khasnya selama berkampanye. Baju itu juga digunakan sebagai sumber pemodalan untuk kampanyenya. Jokowi sengaja memesan khusus baju-baju tersebut untuk dijual, keuntungannya digunakan sebagai dana kampanye. Baju ini kemudian menjadi populer karena banyak pedagang menjual baju tersebut.[kompas.com]

3 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here