Call Centre 119 Diluncurkan

6
78

Ahok.Org – Setelah meresmikan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) melalui call centre 119, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan uji coba menelepon call centre tersebut.

“Halo, kalau saya mau minta tempat tidur, bed untuk pengantin baru. Apakah masih tersedia?” tanya Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (1/3/2013).

Mendengar itu, seluruh undangan yang berada di dalam Balai Agung tertawa mendengar kejahilan Basuki. Setelah itu, operator SPGDT langsung tak terdengar lagi suaranya dan seakan kehilangan sinyal. “Oh, mungkin karena saya jahili. Coba Ibu Dien (Kepala Dinas Kesehatan DKI) yang menelepon,” kata Basuki.

Dien yang mendampingi Basuki mencoba menelepon 119. Setelah tersambung, Dien pun langsung bertanya di rumah sakit mana yang ruang rawat inap kelas III-nya masih tersedia. Namun, kembali Dien tidak menerima jawaban dari operator SPGDT. Tampaknya, ada kesalahan teknis dalam sambungan telepon tersebut.

Untuk kesempatan kedua, Basuki kembali mencoba menelepon 119. “Halo, saya membutuhkan tempat tidur yang dekat dengan Balaikota. Paling dekat rumah sakit mana ya?” tanya Basuki.

Beberapa detik kemudian, operator SPGDT menjawab kalau tempat tidur yang masih tersedia dan dekat dengan Balaikota, yaitu RSUD Koja. Walaupun jarak antara Balaikota di Jalan Medan Merdeka Selatan dengan Koja terbilang cukup jauh. “Saat ini paling dekat Rumah Sakit Koja, Pak,” jawab operator itu.

Setelah itu, Basuki kembali bertanya kepada operator terkait persediaan ambulans untuk ke Balaikota, sambungan telepon itu kembali mengalami gangguan dan tak menjawab pertanyaan Basuki. “Ya, sekarang masih uji coba. Jadi, masih dapat dimaafkan. Kalau di mobil, seperti tidak ada GPS-nya. Jadi, operatornya kebingungan,” kata Basuki.

Hari ini keberadaan SPGDT melalui call centre 119 diluncurkan untuk mengintegrasikan sumber daya manusia serta fasilitas medis di Jakarta. Sistem call centre itu berada di bawah koordinasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Saat ini, sistem ini baru terintegrasi dengan sembilan rumah sakit, yaitu RSUD Cengkareng, RSUD Koja, RSUD Tarakan, RSJP Harapan Kita, RSAP Harapan Kita, Ambulans Gawat Darurat DKI, RSUP Fatmawati, RS Cipto Mangunkusumo, dan RS Persahabatan.

Dalam satu bulan ke depan, SPGDT Dinas Kesehatan DKI akan segera tekoneksi dengan 92 rumah sakit yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta. Saat ini ada empat operator yang bekerja 24 jam menerima panggilan telepon dari masyarakat. Dien Emmawati pun menjanjikan bahwa setelah APBD cair, pihaknya akan menambah peralatan dan petugas penerima telepon.[Kompas]

6 COMMENTS

  1. Siiip….Saran saja Pak, tolong berikan pengertian dan pengarahan yang detail kepada para operator Pak bahwa tugas dan fungsi mereka sangatlah vital….jadi mereka harus serius dan bertanggung jawab ketika bertugas…karena kalau salah -salah dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan karena Gawat Darurat…nyawa bisa tidak terselamatkan…harap beri penghargaan dan punishment jika terjadi dalam kelalaian dalam bertugas..Akhirnya harapan kami, call centre ini jangan hanya diawal-awal saja semangat bertugas…perlu konsistensi yang berkesinambungan dalam menjalankannya Pak, agar bermanfaat bagi warga…Salam Go…JB

  2. Wow,lagi2 janji kampanye jokohok diwujudkan call center 119 bravo!…tapi gw telp kok nggk pernah kesambung ya saran gw kelola benar2 call center 119 koncinya service level & kapasitas agent2nya hrs benar2 terjaga jgn cuma sekedar hotline sambil lalu,kalau perlu hire gw buat ngelola jg nggk pp ha3x…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here