Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan adanya anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk ajudan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Namun, anggaran itu tidak hanya untuk biaya makan ajudan.
Anggaran tersebut tertera dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 dengan nama Konsumsi Harian Pegawai Kebutuhan Pimpinan Daerah. Alokasi anggaran ini berada dalam pos anggaran Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri.
Basuki mengatakan, anggaran itu memang ditempatkan pada pos tersendiri. Bila anggaran itu tidak mencukupi, maka akan ditambah dengan dana yang diambil dari dana operasional Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Menurut Basuki, anggaran tersebut tidak hanya digunakan untuk makan ajudan, tapi juga anggaran makan tamu-tamu yang datang kepadanya. “Yang rutin, ya, yang biasa pakai rantang itu. Sistem itu rutin untuk rantang rutin. Kalau kita beli-beli sendiri, kan, harus pakai uang operasional kita. Jadi bedanya di situ saja, kalau yang resminya kan harus ada pemasok dan supplier yang jelas,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (4/3/2013).
Basuki mengatakan, besar anggaran untuk makan ajudan setiap hari tidak sama. Apabila ada tamu atau buruh berdemonstrasi dalam jumlah banyak, maka akan menghabiskan banyak anggaran. “Ya, kita juga kalau tamu banyak, siap-siap juga mengeluarkannya banyak. Kalau sisa, bawa pulang deh, dana operasional bisa digunakan buat apa saja asal enggak masuk kantong sendiri,” kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut.[Kompas]
Ya,,,saya sangat Mendukung dengan adanya perubahan kaum buruh yang nota bene selama ini terinjak-injak harga diri nya.Tapi itu undang-undang buat kaum buruh yg punya Nama Organisasi Serikat Pekerja,tp Bagai mana di tempat kerja kami yang tidak ada serikat pekerja nya???
Selamat kan Buruh indonesia Salut buat Bapak Ahok.
hmmm… bar tau nhe kalau ada demonstran di ibu kota…biaya makan dan jamuanya di sediakan anggaranya.. apakah dari dulu ya? pi perasaan kalau ada demonstran biasanya mereka sudah di bekali oleh yang menyuruh mereka untuk demon… asyik juga kalu demo malah dapat jamuan makan dari anggaran biaya operasional apbd jakarta…
Kalo di jaman gub-wagub sekrg, ya bener peruntukannya, kalo yg lalu2. Mana jelas buat apaan? Tulisnya doang buat ini itu, aslinya paling dibagi2…
Saya juga baru tahu nich, demo2 malah disogok makan gratis. bgtu tdk ada lagi makan gratis, maka demonstran brubah jadi teroris n bersikap anarkhis. Sbaiknya, pemprov DKI jangan bermain2 dg binatang buas liar spt para demonstrans tsb. training binatang tsb spy jadi kooperatif n patuh pada perintah manusia. Ada byk sekolah2 pelatihan hewan di jakarta. klo kurang… panggil pawang sirkus aja 🙂
cuma satu kebencian kepada mereka, buruh luar kota, bikin macet kota Jakarta….
emang disono, ga diurusi ama Gubernur nya????
mampet kronis mungkin aspirasi disana nya bro….
Lanjutkan Pak Wagub.