Pos Pemadam Akan Dibuat Hingga Kelurahan

3
433
pos pemadam - Foto BeritaJakarta

Ahok.Org – Sebagai langkah antisipasi penanggulanangan kebakaran, setiap kantor kelurahan yang wilayahnya rawan kebakaran akan ditempatkan satuan unit pemadam kebakaran. Dengan begitu, penanggulangan kebakaran lebih cepat tanpa terhambat kemacetan seperti yang selama ini terjadi.

“Kita akan coba, tapi ini masih wacana untuk antisipasi. Kalau perlu menggunakan halaman kelurahan atau lahan pemda lainnya yang memungkinkan kita letakkan unit dengan kapasitas paling tidak 1.500 liter,” ujar Subejo, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) DKI Jakarta, Jumat (29/3).

Menurut Subejo, langkah ini difokuskan untuk kelurahan-kelurahan yang belum ada atau pos unit pemadamnya jauh. Sehingga target response time di bawah 10 menit dari petugas pemadam kebakaran bisa tercapai. “Kita akan coba melakukan pemetaan ulang tentang daerah rawan kebakaran, kemudian jumlah unit kita yang dalam kondisi prima, kalau kurang berapa yang harus ditambah dengan pertimbangan response time kita tekan di bawah 10 menit,” jelasnya.

Namun begitu, lanjut Subejo, mesti ada juga fasilitas pendukung untuk unit yang akan ditempatkan pada kelurahan-kelurahan. Antara lain adanya ruang istirahat pasukan yang sedang piket di kelurahan tersebut. “Kemudian ke depannya akan dibuat saluran air sebagai salah satu upaya ketersediaan air. Kemudian masalah personil nanti coba diajukan dengan sistem kolaborasi antara petugas reguler kita, mungkin dengan masyarakat atau dengan linmas yang di kelurahan berikut Satpol PP. Nah ini nanti kita akan bahas masalah legal basisnya, karena pasti kurang petugas kita,” terang Subejo.

Subejo mengatakan, legal basis tersebut juga sebagai payung hukum untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang membantu. “Kalau dengan masyarakat harus seperti apa, karena harus ada konsekuensi ketika dia jaga 24 jam, kita harus perhatikan kompensasinya. Tidak mungkin kita minta dia jaga tapi tidak ada apa-apa dari kita. Malah bisa mengurangi motivasi dan animo masyarakat,” tuturnya.

Untuk itu, Subejo menginginkan agar peralatan yang ada juga bisa memenuhi kebutuhan daerah-daerah yang rawan kebakaran. Agar korban harta maupun jiwa dari bencana kebakaran di Jakarta bisa diminimalisir. “Kalau dari sisi pemadam kita akan percepat response time, termasuk mungkin melengkapi beberapa unit yang masih kurang, misalnya mobil yang kapasitas 2.500 liter itu kalau yang 1.500 liter terlalu kecil. Karena saat ini pos-pos pemadam yang ada baru sekitar 100, dan unit mobil pemadamnya masih di bawah itu,” ucapnya.

Bukan hanya akan membuat pos pemadam di kantor kelurahan, Subejo juga ingin pengusaha mal atau pemilik gedung bisa berpartisipasi dalam pencegahan kebakaran. “Kita imbau pada pengelola mal menyisihkan keuntungannya untuk membina barisan relawan kebakaran (balakar) di daerah mal, itu salah satu CSR yg bisa kita dorong. Sehingga APBD yang ada bisa kita tekan ke program yang lain. Tapi tetap dalam rangka pemberdayaan masyarakat,” tandasnya.[BeritaJakarta]

3 COMMENTS

  1. warga baiknya secara rutin diberi pelatihan wawasan antisipasi kebakaran, misal instalasi listrik sesuai standard dan rapi, peralatan perlengkapan pemicu kebakaran. antar bangunan baiknya tidak dempet, supaya tidak merembet, dan relokasi lebih fleksibel. utamakan penghijauan tambah sejuk.

    • Saya mempunyai solusi dalam menanggapi kendala2 diatas, rata rata di perumahan tidak memiliki alat pencegah kebakaran,namun kita tidak menyadari bahwa sebenarnya kita sudah memilikinya yaitu dengan memanfaatkan toren air yang kita miliki yang dapat menjadi sumber air. Hanya dengan menginstalasi toren air kita dengan APTA, kebakaran besar dapat dihindarkan karena kita dapat lebih siap dalam menghadapi api yang masih kecil.Sebuah inovasi sebagai bentuk kepedulian saya kpd masyarakat yang berada di pemukiman padat shg mereka akan merasa terlindungi dari bahaya kebakaran.

      • iya memang benar,masyarakat jg harus tahu cara mengantisipasi hal tersebut.tetapi pemaparan diatas hanya menjaga kemungkinan terjadi hal di luar dugaan kita.jika anda batuk anda pasti membeli obat di warung,jika batuk anda adalah gejalah TBC,tentu Anda akan prgi ke rumah sakit bukan….?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here