Jokowi Targetkan 6 Bulan Untuk Kasatpol PP Atasi PKL

6
82
jokowi, SatpolPP Jakarta - Foto Tempo.co

Ahok.Org – Persoalan pedagang kaki lima (PKL) yang kerap membuat macet dan semrawut ibu kota, menjadi salah satu perhatian utama Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Tak heran, kepada pejabat Kasatpol PP DKI, Kukuh Hadi Santoso, yang baru kemarin dilantik, Jokowi memberi tenggat waktu enam bulan untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Target sudah saya beri, dalam waktu 6 bulan harus sudah terlihat kinerjanya,” tegasnya, Kamis (4/4).

Bahkan, untuk merealisasikan ketertiban di ibu kota, Jokowi tidak segan-segan mengajak Kukuh berkeliling sejumlah lokasi yang harus ditertibkan dan dibersihkan dari pedagang kaki lima (PKL).

“Saya hanya ajak muter-muter, kan pejabat baru. Untuk melihat pekerjaan riil, pekerjaan lapangannya, yang dinanti masyarakat seperti apa. Saya beri tahu di sini tidak boleh pasang ini, jualan kayak gitu juga tidak boleh. Tolong nanti itu ditertibkan,” kata Jokowi, usai berkeliling ke sejumlah tempat.

Lokasi yang dikunjungi di antaranya yakni Pasarbaru, sepanjang Jalan Medan Merdeka Timur, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, dan Medan Merdeka Utara. “Saya hanya memberikan contoh di beberapa tempat saja. Tadi di Pasarbaru dan di Jalan Medan Merdeka saya puterin semuanya,” ujarnya.

Selain penertiban PKL, Jokowi juga mengingatkan penertiban spanduk di lokasi terlarang. Terlebih menjelang pemilihan umum, akan banyak pemasangan bendera partai politik sehingga membuat Jakarta terlihat semrawut. “Yang pasang-pasang spanduk di jalan-jalan, pagar-pagar juga ditertibkan. Karena aturan mainnya tidak boleh,” pintanya.

Sebelumnya, Kasatpol PP DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso mengaku, akan meniru gaya Jokowi dalam bekerja. Setiap hari dirinya hanya 2-3 jam saja di kantor, selebihnya akan blusukan. “Saya akan di belakang meja itu kira-kira dua sampai tiga jam, selebihnya saya akan lakukan sidak terus menerus. Saya akan ikut blusukan seperti yang dilakukan oleh Pak Gubernur,” janjinya.[BeritaJakarta]

6 COMMENTS

  1. Selamat Kasatpol PP yg baru,informasi sepanjang jl.jatinegara PKL dan Parkir di badan Jalan mohon ditertibkan Pak khususnya Sore hari dari mulai depan Gd.Bumiasih sampai stasiun KA sangat macet dan dulu sdh pernah bersih,tetapi 2013 marak lagi,siapa bekingnya?semoga berhasil sebagai ujian.

  2. Dari mana asalnya PKL ? Yaitu dari orang-orang lokal maupun daerah (Jawa Tengah dll) yang berjuang untuk bertahan hidup karena Negara/Pemerintah tidak bisa memberi lapangan kerja kepada warganya. Seorang PKL menghidupi keluarga 3 orang atau lebih.Jadi Negara/Pemerintah harus berterima kasih kepada mereka. Oleh karena itu tidak bisa asal mengusir saja tetapi harus disediakan lokasi penampungannya. Untuk menyetop bertambahnya PKL maka Pemprov DKI harus menyetop urbanisasi sebab kalau tidak maka tetap saja Jakarta semrawut.Perlu dicegah pemalsuan KTP.Sudah adakah konsep pembenahan PKL, kalau belum agar dibuat sehingga tindakan aparat tidak asal-asalan dan bisa dipertanggung jawabkan.Selamat bekerja Pak Kukuh dan selamat berkoordinasi dengan 7 Dinas.

    • Betul. Sebaiknya bisa dipikirkan solusi yg baik. Apakah itu penyediaan lahan yg memadai. Menumpang di perkantoran besar atau Mal yg ada.

      Manfaatkan technology pak Kukuh.
      Jika ada PKL yg nakal, dan terjaring, di data di komputer, difoto.
      Jika lebih dari 3x tertangkap, penanganan nya beda.

  3. Penanganan PKL yang sudah ada memang sebaiknya harus diberikan solusi tempat mereka bisa berdagang…untuk mencegah tumbuhnya PKL yang baru, harus dari awal Pak…Buatkan rambu-rambunya…wilayah ini PKL dilarang berjualan…dan begitu ada yang pasang tenda, besoknya paling telat Satpol PP sudah menertibkan dengan tegas, jadi Jakarta ngak semrawut lagi…Selamat bekerja buat Pak Kukuh…Salam…Go..JB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here