Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai penggunaan papan iklan berbentuk LED (light emitting diode) tak akan membebani penggunaan listrik di Jakarta.
“Saya menerima paparan dari PLN kalau penggunaan LED itu tidak akan membebani penggunaan listrik di Jakarta,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa.
Dia menyambung, karena puncak penggunaan listrik di Jakarta tak terjadi pada pukul 18.00-18.30 WIB seperti banyak diperkirakan orang.
“Jadi kalau LED dipasang pada pukul itu kan cocok,” katanya.
Jakarta tidak seperti kota-kota lainnya. Jika di kota lain puncak penggunaan listrik terjadi pukul 18.00 WIB, maka di Jakarta justru terjadi pada pukul 13.00-14.00 WIB.
“Ya karena pada pasang AC semua, kepanasan,” katanya.
Menurutnya LED berguna dalam menghindari Jakarta menjadi ‘hutan belantara alat peraga kampanye’ terutama saat pemilihan umum nanti.
“Nanti bisa disiapkan penggunaan LED untuk alat peraga, bisa digratiskan,” katanya namun tak bisa memastikan waktunya.[Antaranews]
Resikonya iklan LED adalah mengurangi konsentrasi pengendara. Mata seharusnya melihat ke depan, tapi secara refleks melihat iklan.
Kiranya Pemprov dapat bijaksana dalam penempatan iklan LED.
Terimakasih
betul, apalagi kalau dipasang dalam ukuran sangat besar, sangat terang dan berkedip-kedip.
Mantap Ahok jkt jadi rapi dengan iklan LED dan juga ditetapkannya lokasi penempatan iklan dilokasi tertentu,juga tempat/lokasi corat coret/tulisan aspirasi bagi warga/anak sekolah/mahasiswa.Sehingga tdk corat-coret/tulisan disembarang tempat .Bravo JB
hati2 pak, bahaya iklan2 yg terlalu menarik perhatian.
intensitas cahaya led jg diperhatikan, bisa sangat terang dan mengganggu.
ide yg bagus banget. semoga gak ada yg berani pasang iklan liar lg, terutama selama pemilu. kan ketauan banget siapa calon yg suka ngelanggar, malu2in banget tuh.
Salam JB, ada yg berminat kerjasama LED Display indoor dan outdoor bisa kontak saya via email watzjames6@gmail.com, Go JB…
akan jadi masalah kalau bapak BTP, menganulir omongan nya sendiri nantinya..?!semoga tetep eksis,,
Maaf pak wagub, yg dimaksud tdk membebani penggunaan listrik jkt, itu sdh dihitung benar2 atau pernyataan saja ya?
Jgn2 anak buah bpk pun, gak ngerti secara pasti, brp besar sebenarnya, pemakaian listrik, untuk led sebesar itu.
Kok pada komen kalo iklan LED bakal mengacaukan konsentrasi orang. Iklan dengan LED ditempel di gedung bukanlah hal yang baru. Hongkong, Singapore, New York, Tokyo dll sudah mengadopsi hal ini bertahun-tahun yang lalu karena iklan jenis ini jelas lebih menarik dibanding baliho.
Betul, memang bgs, tp kalo bisa diinfo kan, peraturan penempatan nya? Jadi bisa buat masukan pak Wagub disini.
Apakah boleh, di gedung yg bersisian dgn jalan tol?
Terus system perolehan SIM di Indonesia, masih kurang bisa di pertanggungjawabkan. Pengemudi disini, sering ngebut, tdk konsentrasi. Ini yang harus diperhatikan jg.
thanks.
Menurut saya yang harus dipikirkan adalah faktor regulasi keselamatan pengguna jalan raya terletak pada spesifikasi LED nya bukan dari penempatannya, dikarenakan saat ini masih banyak LED Screen atau yang biasa dikenal LED Display / Videotron yang tidak menggunakan automated environment brightness control (produk low-end), dimana pada saat terkena cahaya matahari akan menjadi redup dan yang bahayanya pada saat malam hari akan terlalu terang.
Apabila bapak membutuhkan bantuan untuk diskusi mengenai spesifikasi dari LED Screen yang baik sesuai dengan apa yang ada di dunia saat ini, beserta bagaimana menentukan regulasi untuk keselamatan pengguna jalan, sistem kelistrikan dan besar daya yang digunakan, komponen pendukung, dll sampai kepada bagaimana regulasi pembuatan konten iklan pada LED Screen yang tidak membahayakan berdasarkan banyak peraturan LED Billboard di negara maju dan perpajakannya, dan lain sebagainya bapak dapat menghubungi saya di email ini.
keren kayak times square di new york