5,5 Ton Sampah Diangkut dari Saluran

11
134

Ahok.Org – Musibah banjir besar Januari lalu yang salah satunya diakibatkan banyaknya sampah dari kali dan saluran, ternyata tidak membuat warga peduli dengan lingkungan. Buktinya, masih banyak warga yang membuang sampah ke saluran. Bahkan, saat digelar bersih-bersih saluran di sepanjang Jl Dr Saharjo dan Jl Supomo, Tebet, Jakarta Selatan, terdapat 5,5 ton sampah yang berhasil diangkut dari lokasi tersebut.

“Tadi kita bersihkan saluran air dan trotoar di sepanjang jalan, kira-kira panjangnya 2 kilometer,” ujar Zaenal Syarifudin, Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Selatan, Sabtu (4/5).

Menurut Zaenal, selama ini pembersihan saluran air merupakan tanggung jawab dari Suku Dinas PU Tata Air. Namun di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, agar pekerja lebih efektif dan efisien dipegang oleh pihaknya. “Ya mengenai pembersihan sekarang kita saja yang kerjakan. Terlebih tadi banyak sampah disisa trotoar yang masuk ke lahan warga,” jelasnya.

Dari hasil penyisiran, lanjut Zaenal, didapat sampah dari saluran air maupun trotoar sebanyak 23 meter kubik. “Tadi personil secara keseluruhan ada 80 orang. Kalau dikonversi kita angkut sekitar 5,5 ton sampah,” tuturnya.

Program aksi bersih ini, menurut Zaenal dilakukan oleh pihaknya dua minggu sekali. Titik-titik konsentrasi sampah setiap kecamatan akan diinventarisir. “Jadi 2 minggu sekali kita bersihkan titik konsentrasi sampah per kecamatan. Yang sudah disambangi Kecamatan Kebayoranlama, Jagakarsa, Pesanggrahan, dan sekarang ini Tebet, berikutnya masih hunting,” paparnya.

Namun untuk program khusus dari Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, lanjut Zaenal, akan dilaksanakan Minggu (5/5) besok. “Seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) turun bersih-bersih. Dipusatkan di sekitar Jl Haji Batong, Cilandak, besok dipimpin Plt Walikota Jakarta Selatan,” katanya.[Beritajakarta]

11 COMMENTS

  1. melihat banyaknya jumlah sampah hasil produksi DKI sebaiknya dinas yang bertanggung jawab menambah shift kerja dan alat bantu kebersihannya agar tercakup semua nya sehingga kelihatan perubahan kebersihan lingkungan di DKI , bila sudah tercapai bersih lingkungannya maka warga juga akan malu sembarangan membuang sampah dan kemudian bisa diterapkan hukum dendanya

  2. Sebagian besar warga Jakarta dan warga Negara kita belum mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan.

    Jakarta [dan Indonesia] butuh Program pendidikan dan sosialisasi untuk warganya agar tidak membuang sampah sembarangan.

    Rakyat Indonesia harus disadarkan untuk tidak buang sampah sembarangan, dan juga untuk tidak merokok.

    • Bro Odie, sulit bro kalau melarang utk tidak merokok, pasalnya pabriknya belum bisa ditutup seperti di Singapura, yang bisa adalah menumbuhkan kesadarn utk tidak buang sampah sembarangan, terkadang di gang2 dekat ruma ane, mereka tidak punya biaya utk mendatangkan dinas kebersihan (ada jg siy yang mau gampang jadi buangnya sembarangan hehehe)

  3. Bagaimanapun kesadaran untuk tidak membuang sampah lebih berharga daripada sanksi denda,bagaimana jika dinas kebersihan tidak bekerja extra keras menghadapi sampah-sampah tersebut? Wah, barangkali masyarakat bisanya menyalakan pemda cc kadinas dan sudin dan anggotanya berbalik menuduh yg tidak-tidak.Partisipasi dan kesadaran warga harus di tingkatkan untuk tidak membuang sampah sembarangan ke kali,got,jalan-jalan,trotoar dan tempat-tempat umum, apalagi wilayah selatan banyak di huni oleh kaum ekspatriat dan orang asing, hal ini tentu memberikan dampak image negatif kepada pariwisata secara lokal dan keseluruhan umumnya. Oleh karena itu kampanye budaya bersih harus segera di tindak lanjuti oleh para aparat setingkat lurah,camat dan walikota agar kantong-kantong daerah pemda dapat mendapat kembali ADIPURA.

  4. Usul:
    Perbanyak truk sampah,
    Setiap hari pada jam tertentu mis: jam 9 atau 10mlm (karena jam tsb seharusnya warga pada sudah plg dirumah masing2) truk sampah tsb
    Dengan Membunyikan suara musik mengelilingi komplek2, kampung2 dan jalan besar.
    Sehingga warga yg mendengarkan musik khusus truk sampah, secara
    Langsung mengetahui waktunya untuk buang sampah.
    Ini yang diterapkan di TAIWAN, saya merasa cocok sekali untuk diterapkan dijakarta.
    Biasanya kalo warga jkt disediakan tong sampah, malah ilang/ rusak tong sampahnya, mendingan truk sampah yg mendatangi pemukiman warga.
    Semoga bermanfaat untuk dipertimbangkan pak gubernur dan pak Wagub. Thanks

  5. tambahan saran.bila mereka sedang bertugas dimana saja mendingan mereka sekaligus memberi brosur dan pengarahan kepada masyarakat disekitar tempat kerja die mengenai tempat pembuangan sampah yg bnar,pemilahan sampah,banjir karna mampet,dsb.biar masyarakat sekitar sadar dan tgs mereka berkurang dan bs utk bekerja yg lainnya

  6. berdayakan RT/RW, apa sich tugas RT/RW selain stempel surat pengantar ke Lurah, mereka kan pungut juga buang sampah!!! Kalau didepannya rumah/toko nya banyak, ditegur, diperingatkan, masa lama-lama ga malu juga!!!

  7. 1. masalah pada masing masing individu akan kebersihan yg di didik oleh orang tua dan sekolah itu utama( anak anak itu mencontoh lingkungannya jadi pertama ada lah orang tua yg mendidik karena lingkungan terdekat)

    2.maap sebelumnya sebenernya yg tinggal di pinggir kali itu juga yg paling sering buang sembarangan, karena gampang, kalo lingkungan elit pada umumnya mereka membayar dah di ambil tiap hari oleh tukang sampah.

    3.buat sistem daur ulang, kerjasama dengan pihak swasta proses jgn di persulit: a. sampah plastik dapat di daur ulang misal jadi karpet atau bunga plastik dsb.
    b. sampah organik dapat diubah menjadi kompos/pupuk.

    dengan begini sampah tidak akan menumpuk, hanya perlu kerjasama buatlah koperasi juga bisa di setiap daerah di bagi bagi, bisa memperoleh win win solusi

    buat suatu sitem yg khusus menangani sampah bentuk team sampah itu bisa jadi uang loh kalo di kelolah dengan baik.

    mohon maaf kalo ada kata kata yg salah^^ sekedar bantu solusi

  8. 1. masalah pada masing masing individu akan kebersihan yg di didik oleh orang tua dan sekolah itu utama( anak anak itu mencontoh lingkungannya jadi pertama ada lah orang tua yg mendidik karena lingkungan terdekat)

    2.maap sebelumnya sebenernya yg tinggal di pinggir kali itu juga yg paling sering buang sembarangan, karena gampang, kalo lingkungan elit pada umumnya mereka membayar dah di ambil tiap hari oleh tukang sampah.

    3.buat sistem daur ulang, kerjasama dengan pihak swasta proses jgn di persulit: a. sampah plastik dapat di daur ulang misal jadi karpet atau bunga plastik dsb.
    b. sampah organik dapat diubah menjadi kompos/pupuk.

    dengan begini sampah tidak akan menumpuk, hanya perlu kerjasama buatlah koperasi juga bisa di setiap daerah di bagi bagi, bisa memperoleh win win solusi

    buat suatu sistem yg khusus menangani sampah bentuk team sampah itu bisa jadi uang loh kalo di kelolah dengan baik.

    mohon maaf kalo ada kata kata yg salah^^ sekedar bantu solusi

  9. sistem & cara berpikir kita tu salah, gk tau juga apa krn dana terbatas/apa, tp sistem pembagunan bangsa ini hanya jd proyek tahunan. gk ada proyek bertahap. liat aja antar lembaga gk ada koordinasi yg baik, yg galian kabel, galian pipa. hancur semua. coba deh kalo got itu dibuat tertutup kek di amerika, jadi got itu gk dipingir jalan tp di bawah jalan. jd kabel pipa juga di dalem got itu. jd kan gk tiap hari gali2 jalan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here