Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan penempatan dokter spesialis di 44 puskesmas kecamatan dan 297 puskesmas kelurahan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI telah bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menempatkan dokter spesialis yang akan meningkatkan kompetensi puskesmas dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD).
“Kita ada kerja sama dengan FKUI dan RSCM supaya kompetensi rumah sakit kita, puskesmas, sama RSUD itu bisa sejajar dengan RSCM. Kita akan kerja sama program dokter spesialis di puskesmas,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (13/5/2013).
Menurut Basuki, sudah ada beberapa puskesmas yang memiliki dokter spesialis. Ia menyebutkan, keberadaan dokter spesialis di puskesmas dapat berdampak positif karena jumlah surat rujukan dari puskesmas ke rumah sakit akan berkurang. Hal itu disebabkan sudah banyak warga yang mau dirawat di puskesmas. Program ini juga memungkinkan operasi anak dan lainnya bisa dilakukan di RSUD maupun puskesmas dan pasien tidak perlu lagi dirujuk ke RSCM.
Pria yang kerap disapa Ahok itu berharap agar keberadaan dokter spesialis di setiap puskesmas maupun RSUD itu dapat mempercepat penanganan pasien tanpa harus menunggu rujukan. “Di puskesmas sudah banyak yang diopname karena ada dokter spesialisnya. RSUD juga untuk operasi anak enggak perlu lagi kirim ke RSCM, tapi dilakukan di RSUD kita, sama puskesmas juga. Ada dokter dari RSCM juga yang akan turun,” kata Basuki.
Selain program penempatan dokter spesialis, Pemprov DKI telah bekerja sama dengan FKUI dalam program dokter keluarga. Layaknya dokter pribadi, dokter keluarga akan memberikan pelayanan kesehatan dari rumah ke rumah. Selain memberi kemudahan bagi warga untuk mengakses pelayanan kesehatan, kehadiran dokter keluarga diharapkan bisa mengurangi pasien rujukan rumah sakit.[Kompas.com]
Bagus sekali Pak Ahok, dengan cara ini bisa menolong nyawa orang banyak,, yg sebelumnya harus ngantri dan meninggal sebelum diperiksa karena antriannya panjang.
Saya usul juga, agar Pak Ahok bisa mengusulkan ke IDI agar mempermudah dokter2 muda yg ingin ambil specialist agar dipermudah. Saya mendengar dokter2 muda yg ingin ambil specialist dipersulit, karena mungkin nantinya dianggap bakal saingannya unt senior2nya dalam meraih penghasilan.
Siipp bung Benny, usul anda sangat membangun, karena disinyalir mental dokter rusak saat ini karena ulah oknum2 pemegang keputusan & seniornya para dokter di negri ini. Salam
Benar pak itu program yang bagus jd warga bisa ditangani langsung di puskesmas,maju terus pak Ahok kami dukung bapak
pak benny,
sebenarnya bukan dipersulit pak, apalagi kalau dianggap saingan dlm mencapai penghasilan. enggak lah. kebutuhan dr spesialis di indonesia itu msh sangat banyak lho. tp slot nya memang sedikit. sbg contoh,di UGM dlm 1 semester aja penerimaan utk dokter sp penyakit dalam hanya 6 orang. sementara tdk semua universitas memiliki fak.kedokteran, apalagi spesialisasi. juga bisa jadi krn tenaga pengajarnya juga kurang. diterima banyak tapi ga bisa belajar dgn baik kan percuma juga. dan kendala terbesar, tentunya biaya.
Bisakah Pemprov membuatkan SUNAT GRATIS ?
.