Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan memanggil 16 rumah sakit (RS) swasta yang disebutkan mengundurkan diri. Dua diantaranya telah mengundurkan diri secara resmi melalui surat.
Pemanggilan tersebut akan dilakukan sebelum evaluasi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada Juni mendatang. “Kita akan panggil mereka akhir bulan ini,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (21/5).
Ahok berharap dengan pemanggilan tersebut akan diketahui secara pasti alasan KJS merugikan mereka. Padahal melihat rumah sakit daerah hingga kini tetap menguntungkan meskipun menerapkan KJS.
Ahok mengindikasi rumah sakit swasta memberikan pelayanan berbeda terhadap pasien KJS. Dia mencontohkan seperti dokter gigi.
Ada pasien yang diberikan air kumur biasa dan ditambah obat. Tentunya pasien yang diberikan obat kumur khusus akan dibebankan biaya yang lebih besar.
“Masih banyak temuan masalah lain yang melibatkan dokter pencari keuntungan dengan jual obat,” ujar Ahok. Sehingga pihaknya perlu mengumpulkan pihak RSCM, Kemenkes dan perwakilan rumah sakit pelaksana KJS.[Republika.co.id]
Pak Ahok… dokter2 trlalu byk jual obat. obat keras spy kelihatan tokcer tapi malah efeknya nyerang organ tubuh lainnya shingga jd sakit lagi. blum lagi harga obat selangit pak. mosok kompres lutut memar pake alkohol tok & kain kassa di praktek dokter, saya kena suruh bayar Rp. 130.000 diluar biaya jasa dokter ????
—
Keluarkan perda saja pak bhw di Jakarta, dokter2 dilarang terima komisi jual obat dari farmasi. klo ada, cabut lisensi-nya dari jakarta aja pak. di Jakarta, dokter2 pada manja smua. perlu di-refreshing otak2 mrka smua biar kembali jadi manusia normal punya nurani.
Mungkin RS yg mundur bukanx rugi, tapi frofit takingx terlalu kcil, apalagi dgn sistim paket pngobatan yg tlah di syaratkn
so RS tdk bebas lgi mmberikan obat seenak prutx,& tdk sulit saat mengklaim biayax ke pemprov, kami yakin akan mnjadi lbih baik kedpanx dgn transparansi Bpk Ahok…Amin
Rumah sakitnya mundur jika dokter-dokternya tidak mendukung, bukan hal yang aneh banyak dokter yang maunya pakai obat paten, bisa saja karena ada komisi dari pabrik, bisa juga dokternya yang keminter, padahal jika ada obat generik kenapa harus obat patent, bukan hanya beralasan beda khasiatnya, mau tahu khasiat itu apoteker yang lebih tahu dengan mengecek di lab, hanya banyak dokter juga tidak mau mengakui jika apoteker lebih tahu khasiat.
Saya bisa bicara diatas karena sebelum pensiun bergelut di dunia farmasi lebih dari 30.th dari menangani di lab,sampai menangani distribusi baik bahan baku obat maupun obat jadi.
Masuk kedokteran juga biaya mahal, bukan hal aneh ada jaringan mafianya,makanya jadi dokter juga sambil mikir balikin modal, belom lagi kalau pingin ambil spesialisasi di indonesia ,mau pintar seperti apa juga belum tentu bisa.
@grace: doktermya juga butuh makan, itu tempat praktek harus disewa/beli, dapet gelar dokter gak semurah gelar sarjana lain, belum lagi buka praktek bayar sana sini SIUP. belum lagi akreditasi..
130.000 itu murah! gak percaya? coba anda/anak anda masuk fakultas kedokteran, hitung biaya dari awal masuk sampai selesai.
okey anda tidak punya uang, dokter gratiskan jasanya, tapi apakah verban gratis? apakah alkohol/betadine gratis?
apakah utk mendapatkan ILMU tentang ganti verban itu gratis?
kalau anda merasa mahal, anda bisa beli perlindungan asuransi, bayarlah premi.
dan yg paling penting BAYAR PAJAK!
anda punya NPWP tidak?
heran sama orang2 jakarta. maunya gratis semua, giliran bayar pajak ya kabur..
manja, curang, licik..
buruh gak digaji = perbudakan
dokter gak digaji = pengabdian ???
Berobat ke eyang Subur aja, bayar sukarela, ga punya duit ga bayar
hehe….
Anda seorang dokter ya, 130rb itu cuma harga alkohol , betadine & kain kassa saja.
jika anda merasa harga 130rb murah untuk 3 item tersebut, beli di saya saja.
biaya kuliah, ilmu ganti verban itu sudah termasuk di jasa dokter, SUDAH DIBAYAR DILUAR 130.000
Boleh pak anda sediakan 130rb itu. Jgn hanya 3 item. Coba pikirkan gaji perawat di klinik, biaya sewa klinik, alat steril, cairan2 steril, perijinan limbah medis dll.. 130rb itu murah, kecuali anda mau survey sendiri biaya2 tadi.
Sudah jabarkan. Kalau anda beranggapan petugas medis terlalu mahal, silahkan anda masukkan kerabat atau anak anda di fakultas2 akper atau akbid atau fk.
PENGALAMAN
> Ke Bengkel, periksa AC mobil kurang dingin. Montir:”Nggak ada yg rusak pak”
Karena nggak ada yg rusak, PULANG TIDAK BAYAR
> Ke Dokter, kurang enak badan. Dokter:”Bapak sehat-sehat aja kok”
PULANGNYA TETAP BAYAR
.
# TERNYATA MONTIR MOBIL LEBIH MEMILIKI SIFAT MELAYANI DIBANDINGKAN DOKTER #
Pengalaman: Yang bertugas di pedalaman hutan papua, membantu persalinan tanpa fasilitas layak adalah dokter/bidan… bukan montir..
Iya betul
Soalnya di pedalaman hutan papua nggak ada montir
usul pak
khusus wilayah DKI, harga premium bisa dinaikan sampai 6000/Lt. dgn konsekuensi subsidi BBM tsb dialihkan ke biaya kesehatan.
1. warga akan berhemat BBM (menghemat APBN)
2. penggunaan kendaraan pribadi berkurang
3. mengurangi kemacetan
4. subsidi dialihkan kepada KJS dan rumah sakit
Nanti kalau kumpul, bikin jamuan makan siang ya pak, kayak pak Jokowi
Pak jokowi-ahok RS yg mundur/Nolak KJS war ga miskin jkt agar ramai2 boikot RS tsb sebab TDK peduli rakyat miskin atau ijinnya dicabut such pin ah me daerah Latin.bravo jb
Dihitung dulu bro, kan masih mau dihitung, kemaren itu masih uji coba kan… siapa tahu bener2 kurang BPJS 23rb
Teman sebangsa dan setanah air,jika melihat pelayanan kesehatan di negara ini janganlah kita melihat dari sisi dimana para dokter dan RS menolak program jaminan kesehatan dinegeri ini.Jujur jika kita melihat betapa tenaga medis di negeri ini ditindas dzn diperas sedemikian rupanya.Contoh,betapa sulitnya para tenaga dokter umum untuk meningkatkan pengetahuan ke jenjang S2 disitu mereka diperas habis2an secara materi di PTN?Padahal negeri ini membutuhkan tenaga medis yang mumpuni/PROFESIONAL?.Saya pun sangat heran dengan presiden bangsa ini yang menutup mata atas masalah ini.Dan boleh dikatakan terjadinya pembiaran atas masalah kesehatan bangsa ini.
Betul, sudah bukan rahasia lagi jika seorang dokter mau ambil ke jenjang S2 akan diperas habis-habisan dan pemerintah tutup mata. Banyak sekali dokter umum yang tidak sanggup untuk ambil jenjang S2 jika ortunya tidak mampu, apalagi tanpa koneksi.
MASUKAN PENTING:
http://id.berita.yahoo.com/jokowi-diminta-tegur-ahok-yang-kerap-komentar-keras-170200416.html
GO JB
http://m.kompasiana.com/post/medis/2013/05/21/jayalah-dokter-indonesia/
Utk perbandingan saja. Program KJS itu baik, tapi tolong perhatikan kesejahteraan petugas medis dan petugas penunjang medis.
Memang harus diakui banyak sistem yg rusak parah yg pemerintah pelihara berpuluh tahun secara nasional. Super mahalnya pendidikan kedokteran & medis, mahalnya pajak import peralatan medis dll. Semua ini membuat beban kepada masyarakat sebagai konsumen. Sebagusnya sistem KJS jika tidak diiringi dg perbaikan sistem yg rusak di skala nasional maka KJS akan selalu menemui kendala. Tetapi bukan berarti KJS harus dibatalkan, justru dg gagasan KJS inilah maka urgen unt memperbaiki sistem rusak secara nasional. Jikalau KJS tidak diluncurkan maka kita tetap pada kondisi selama yg ada selama ini yaitu “ORANG MISKIN DILARANG SAKIT”. maka secompang campingnya sistem KJS ini tetap akan ada perbaikan sistem jaminan kesehatan masyarakat secara nasional. Maka jiak ada politisi atau pengamat yg mencibir karena ada hambatan pada KJS sebenarnya merekalah yg melanggar Pancasila, UUD45 & hak asasi manusia.
Setuju… tapi bayar pajak pak.
Negara maju pendidikan dan kesehatan digratiskan, karena warganya bayar pajak..
Jgn hanya salahkan UUD 45, lah gak mau bayar pajak gimana bisa gratis?
Masyarakat harus sadar pentingnya pajak.
Jgn hanya nuntut ini itu gratis. Uangnya darimana?
Pajak dikorupsi ya urusannya dgn Yang Maha Kuasa.
Mumpung pemimpinya jokowi, masyarakat hrsnya membantu dgn hidup tertib.. tertib bayar pajak..
Besok jumat rame2 ke kantor pajak buat npwp..
Salam indonesia timur