BTP: Kalau Bisa Dipermudah Kenapa Harus Dipersulit!

19
165

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa kesal karena rumitnya birokrasi yang ada di Ibu Kota. Salah satu contohnya adalah rumitnya birokrasi di Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.

“Tadi pagi saya baru marah-marah dan kesal. Bayangkan saja surat perjanjian tinggal di rumah susun (rusun) mesti bolak balik ke kantor Dinas Perumahan. Apa salahnya sih orang Dinas Perumahan yang bawa ke warga rusun?” ungkap Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/6/2013).

Seharusnya, kata mantan Bupati Belitung Timur itu, pelayanan bagi warga yang tidak mampu merupakan prioritas. Selain itu, pihak Dinas Perumahan DKI-lah yang harus selalu siap di lokasi agar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan.

“Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit? Nah, ini yang mesti kita ubah. Makanya mesti di-tune-up otak mereka,” kata Basuki, yang menjelaskan permasalahan itu terjadi di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Basuki pun berharap agar kejadian itu tak terulang di rusun-rusun lainnya, ataupun di fasilitas publik lainnya di Ibu Kota. Dia mengaku telah memerintahkan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yonathan Pasodung untuk memindahtugaskan pegawai Dinas Perumahan DKI yang menjaga Rusun Marunda menjadi Satpol PP atau personel pemadam kebakaran.

“Makanya saya bilang, pindahkan saja semua staf di sana menjadi Satpol PP atau pemadam kebakaran. Kalau jadi pengurus kuburan, nanti bisa mempersulit orang mati lagi. Ini mental, makanya yang perlu diperbaiki itu orang dan sumber daya manusianya,” tegas Basuki.[Kompas.com]

19 COMMENTS

  1. Setuju Pak…perlu tindakan tegas buat para staff pemda yang belum berubah mentalnya dari mental minta dilayani menjadi melayani dengan hati…biar jadi contoh buat yang lain, kalau tidak berubah juga akan dikenakan sangsi tegas…Salam..Go..JB

  2. saya ingin memiliki rumah tinggal sendiri, tapi harga rumah dijakarta selangit, pak Ahok gimana caranya untuk dapat cicil beli rumah di rusun yg lagi di bangun oelh DKI ini terima kasih

  3. sekarang atau tidak akan sama sekali berubah!!! Perubahan mendasar hanya satu abad sekali, mereka bukan manusia yg mempunyai belas kasih kepada warga, hanya sekedar pegawai pemerintah bernaluri orang-orangan sawah!!!

    • Memang benar bung!!! sapi is always sapi. Tapi kalau sapi2 itu tahu bahwa disitu ada KUDA (Pak Ahok), otomatis mereka akan termotivasi bekerja menghasilkan spt kuda. Kl nga, sapi sudah harus tahu konsekwennya: antara cepat2 mengundurkan diri atau bakalan ditendang oleh si KUDA. 🙂

  4. Setujuuuuuu bangetttt BPK AHOK.
    Motto yang selalu melekat di Birokrasi kita. Tune Up otak & mental mereka.
    Mereka masih belum sadar “PROGRAM REFORMASI BIROKRASI”.
    SALAM JAKARTA BARU

  5. Pak Ahok, mohon penanganannya di daerah Satria hingga Pademangan dan Ampera dikarenakan gennagan air yang sangat menganggu kesehatan dan akses jalan hingga air masuk rmh, ini sudah hari ke 5 Pak tp belum ada kemajuan. Hari. Ini Kamis 13 Juni 2013 setelah hujan sore tādi air smakin tinggi Pak.

  6. Wah, kerja model ini mah, hampir semua di Instansi PEMDA DKI, mereka sudah terbiasa dengan pola kerja KALAU BISA DIBUAT SUSAH, KENAPA HARUS DIBIKIN MUDAH….nah akibatnya pihak yang berkepentingan mau tidak mau harus menyerahkan sejumlah uang untuk memudahkan proses pengurusannya…saya kuatir sistem yang dirancang pak Wagub untuk memudahkan pelayanan nggak jalan akibat dari mental bobrok ini..

  7. Makanya mesti di-tune-up otak mereka, mungkin lbih tpat di brain wash, soalx udah kbanyakan lumutx dr kbiasaan lama mrka Pak Ahok…hehehehehe maaf bercanda Pak…

  8. p.basuki…sebenare kalo bisa,hindarilah dg sering nyebutin kata “otak”…itu agk nyakitin tau…nyakitin yg baca maupun yg denger…ya ini cuman usulan ajah….he x3..good luck buat anda and p.jokowi…

  9. Ah perlu itu nyebutin kata “otak”, karena sudah terlalu lama “otak” nya di nina bobokan sehingga mentalnya bobrok. Kalau otaknya hanya membayangkan dan diisi duit aja, yah begitulah. Urusan yang gampang juga dipersulit. Bila tidak mau sakit hati, maka bekerja yang jujur, tulus ikhlas, tanpa pamrih dan melayani rakyat bukan mental dilayani, sengaja urusan diperlambat supaya orang gerah dan mau kasih uang. Sadarlah …. sadarlah …. sadarlah ….bekerja utk melayani.

  10. Ada bagus dan jeleknya menggunakan kata yg menyakitkan.. di sebagian org terasa menyakitkan jika dia dengan ditegur dan diberi tahu sedikit sudah ngerti dan nurut.. tetapi di sebagian org yang lain diperlukan kata yg menyakitkan, terutama yg egois, yang ga mau diatur. Dengan kata yg menyakitkan kita berharap mereka jadi sadar.

    seperti kita juga sewaktu masih kecil, kadang ditegur dan dinasehati orang tua masih ga nurut, tetapi dengan dibentak dengan kata yang menyakitkan kita jdi berpikir 2-3 kali utk melakukan kebandelan kita

  11. Sebenar2nya & sejujur2nya…kerumitan birokrasi tdk hanya terjadi di Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, tapi seluruh jajaran birokrasi. Sebagai contoh saja kalau kita datang ke kantor wali kota dan mengurus surat ijin maka kita sudah dihadang oleh mafia2 yg masih memakai seragam pemda yang tanpa malu2 menerapkan tarif diluar tarif resmi alias masuk kantong sendiri. Bahkan sy tdk sebutkan salah satu kantor wali kota dari petugas keamanannya menawarkan jasa pengurusan saat masuk gedung. Dan pengalaman pribadi sy yang paling shock adalah ketika kepala dinas pengurusan IMB yg meminta puluhan juta utk memuluskan ijin IMB. Oleh karenanya sekarang ini waktunya untuk membabat habis sampai ke akar2nya oknum2 pejabat seperti itu pak…

  12. jgn jd personel damkar pakkk nanti kalo ada musibah, bukannya langsung kerja, malah nego dulu… mentalnya kan gitu….?
    satpol PP juga, ntar yg harusnya ditertibkan, tinggal nego aja trus dibiarkan….
    jadikan penyapu jalan/pembersih sungai saja paakk 🙂

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here