BTP Ingin Dinas Pajak Maksimalkan Pajak Online

3
180

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan fokus menangani banjir dan macet pada tahun depan. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan dua hal tersebut merupakan permasalahan terbesar yang ada di Ibu Kota.

Menurutnya, Pemprov DKI akan memfokuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun depan untuk mengatasi masalah bajir dan macet itu.

“Jadi anggaran tahun depan kami habis-habisan di tranportasi dan mengatasi banjir, banyak sekali di situ. Relokasi, pembelian alat, segala macam di situ,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa 23 Juli 2013.

Meski demikian, Ahok belum memastikan berapa jumlah anggaran banjir dan macet di APBD 2014. Kata dia, Pemprov DKI optimistis dengan rencananya itu karena diperkirakan pendapatan pajak online DKI akan meningkat tiga kali lipat.

“Saya belum tahu di situ jumlahnya. Tapi kami mau fokus di situ. Kami masih belum sepakat, misalnya dari pajak. Menurut kami pajak online itu bisa mendapat tiga kali lipat, minimal gitu,” katanya.

Disampaikan Ahok, sebagai upaya lain, Pemprov DKI akan menggembleng pegawai di dinas pajak agar bisa memaksimalkan pajak online. Kemudian mengganti semua pembayaran pajak menjadi online.

Tapi, kata Ahok, keinginan itu masih terkendala minimnya sumber daya manusia di dinas pajak. Selain itu, masih banyak pegawai dinas pajak yang mengatakan tidak bisa menggunakan sistem itu. Kemudian di lapangan juga sudah banyak yang mengganti mesin online menjadi manual. “Makanya besok saya mau kasih pengarahan ke orang pajak, kalau kamu masih begitu nanti akan kami copot, nanti kami tukar, banyak orang yang mau kerja di pajak kan,” katanya.[Vivanews]

3 COMMENTS

  1. ini nih yg saya suka dari pa ahok, melek teknologi, faham betul tentang Sistem Informasi.

    teruskan pa ahok, untuk pegawai2 yg enggan menggunakan fasilitas teknologi seperti pajak online ini mungkin mereka merasa tersaingi. bayangkan saja suatu saat teknologi akan menggeser peranan sumber daya manusia ya jelas mereka yg tidak mau mengikuti perkembangan akan tersisihkan dari dunia :)) hahaha.. good job mr. Ahok

  2. pak Basuki, karena sudah ada sistem online, Oknum pajak harus dibatasi akses langsung ke wajib pajak. Akses langsung oknum pajak ke Restoran2 / Hotel ini lah yang membuat mereka “kenalan” dan timbul kongkalikong. Saya dapat info ada oknum yang bahkan mengajari cara mengakali sistem kepada Restoran karena mereka tahu cara kerja data yang diterima sistem online.

    Kalau perlu laporan online pada sisi Dinas Pajak tidak ditampilkan nama restoran (wajib pajak) hanya menampilkan kode saja. Jadi tidak tahu siapa yang dia lihat datanya dan bagaimana menghubungi, sehingga menghindari “kenalan” oknum terhadap restoran.

    Kendala lain, adalah sistem online tidak bisa dipasangkan pada restoran yang memakai software produk luar negeri. Hal ini akan menjadi celah bagi pengusaha dengan sengaja memasang software luar negeri. Ataupun memakai Cash Register, yang masih harus dilaporkan manual.

  3. Bagus!
    Sistem online lebih cepet, menghemat waktu, tenaga, dan kertas. Plus menambah pelayanan lebih banyak.
    Seperti seorang tukang bangunan yang pandai menggunakan alat-alat tukangnya akan memberi hasil lebih baik, dibandingkan, tukang bangunan yang kurang pandai menggunakan alat-alatnya.
    Jaman teknologi sekarang, adalah wajar, bila orang-orang semakin mampu menggunakan teknologi yang menghasilkan kerja lebih efisien. Bukan jaman batu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here