Jokowi: Nyapres? Apa Enggak Ngenes Nanti?

6
97

Ahok.Org – Kemana pun Jokowi pergi, hampir selalu ada pertanyaan tentang popularitasnya sebagai calon presiden pada Pemilu 2014. Begitu juga saat dia menjadi pembicara dalam diskusi bersama peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kepolisian RI.

Selama ini, jika pertanyaan itu dilontarkan wartawan, jawaban Jokowi standar saja, “Enggak tahu, enggak mikir.” Namun, jawaban berbeda muncul jika pertanyaan sama diajukan oleh calon perwira tinggi polisi. Jokowi menjelaskan panjang lebar. “Buat apa mikir nyapres (maju dalam bursa pencalonan presiden)? Pekerjaan saya saja banyak banget yang harus dipikirin,” kata dia di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 25 Juli 2013.

Jokowi menambahkan, untuk maju sebagai calon presiden harus memiliki perhitungan matang. Kekuatan partai pendukung juga harus diperhatikan. “Lah, hasil suara untuk partainya seperti apa juga belum tahu,” kata Jokowi. “Kalau ternyata dukungan partai tidak cukup kuat, sudah nyapres lalu tidak dicalonkan apa enggak ngenes nanti?”

Saat ini setidaknya ada dua nama yang sudah menyatakan diri akan maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Mereka adalah Aburizal Bakrie dari Partai Golkar serta pasangan Wiranto- Hari Tanoesoedibjo dari Partai Hanura.

Ketika ditanya apakah Jokowi enggan ikut bursa pemilihan karena  takut bernasib ngenes, dia hanya nyengir kemudian mengulangi ucapannya. “Ngapain mikir nyapres, pekerjaan saya masih banyak yang harus dipikirkan,” kata dia.[Tempo.co]

Terkait:  Jadi Tokoh Terpopuler 2013, Jokowi: Memang Saya Populer

6 COMMENTS

  1. keren nih jawaban lik Jokowi…..
    (iki ndaru, nglulu, apa bebendu…taksih mboten tamtu)
    capres….copras-capres…krepes
    (kaya idol aja, adol, dodol, brodol…sekabehane)

  2. Setuju jokowi hrs melihat hasil pileg 2014 dulu agar tdk ngenes nanti jadi calon yg utuh,jgn seperti saat ini koalisi2an yg membuat pemerintahan serba ragu/tdk tegas.jadi mari rakyat Indonesia menangkan PDIP di Pileg 2014 minimal 20% agar jokowi siap jadi capres bangun Indonesia baru.bravo JB

  3. jgn dulu lah.jadi menteri dulu aja.biar ganti bawahannya yg sejenis die dulu biar gampang diatur dan diawasi.kaya dahlan urusin bumn bermasalah.klo uda jadi menteri baru la jd presiden.stidaknya sifat bawahannya uda setipe jokowi gampang diatur.klo jd presiden ntar nasibnya byk bawahan yg terjerat korupsi semua.
    di jkt aja bawahan yg terjerat korupsi masi byk yg blon diberantas.apalagi mo jadi presiden.si dahlan aja jg sulit ilangin bawahan yg korupsi.

  4. Sodara skalian. Berilah kesempatan pak jokowi utk mbenahi dki terlebih dulu. Apabila klo emg nyapres di 2014 malah akan jadi bumerang buat beliau dan senjata buat lawan politiknya…. yg bpasti berkoar koar BELUM BECUS URUS JAKARTA KOK MAU URUS NEGARA. Akan tetapi klo jakarta beres pasti dr pihak independen pun akan mengusung beliau ke RI 1 dan dlm waktu 4 th stelah beliau pimpin RI sy yakin indonesia sudah jauh melampaui malaysia yh sombong dan tahiland yg pendiam. Wassalam

    • Sejak awal saya mendukung Bung Jokowi-Ahok dan sangat berharap duo ini berhasil membenahi dan membangun ‘Jakarta Baru’. Kalau mau jujur, membereskan masalah2 akut kota Jakarta sekaligus merubah mental birokrat dan juga warganya, tentunya butuh waktu yang sangat lama. Belum lagi rongrongan dari DPRD dan pejabat2 yang terkena dampak kebijakan jujur-terbuka-populis beliau berdua. Sementara warga Jakarta mulai menikmati butir2 perubahan, gema JOKOWI PRESIDEN 2014 muncul dari pelosok2 Indonesia. Rupanya bangsa ini terinspirasi oleh warga DKI. Bangsa ini merindukan adanya INDONESIA BARU. So what, apakah kita kekeuh mempertahankan Jokowi sebagai Gubernur DKI atau kita relakan untuk kepentingan bangsa yang lebih luas……?

  5. Jokowi – Presiden 2014
    Ahok – naik jadi Gubernur DKI
    Supaya Pak Jokowi bisa pilih menteri2 yg baik & mau melayani, dan jg bisa mengawasi kepolisian & kejaksaan (sbg Presiden)

    Buat AB, tuntaskan dulu dong kasus lumpur Lapindo, untung ga pake dana APBN :S

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here