Jokowi Ingin Terminal di Jakarta dengan Gaya Betawi

4
86

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menyebutkan akan merenovasi semua terminal yang ada di Ibukota Jakarta menggunakan gaya lama yang kental dengan konsep budaya Betawi.

“Nanti semua terminal memang mau kita renovasi total. Semua, bukan kami renovasi, kami bangun total dengan green concept,” kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 26 Agustus 2013.

Jokowi menuturkan, konsep yang digunakan utuk renovasi seluruh terminal di Jakarta itu akan mengedepankan budaya Betawi. Supaya budaya Betawi itu tidak hilang. Jadi masyarakat bisa merasakan bagaimana suasana Betawi di Jakarta.

Kata dia, pada dasarnya nanti seluruh terminal akan mengunakan desain bangunan lama. Karena masalah budaya yang dikedepankan “Artinya terminalnya tidak modern, tetapi style-nya Betawi. Karena kekuatan Betawi kan di situ,” ucapnya.

Menurut Jokowi, saat ini gambar untuk renovasi terminai itu masih dalam tahap perencanaan. Kata dia, kalau gambar sudah rampung langsung akan dipublikasikan ke masyarakat luas.

“Kalau sekarang gambarnya belum rampung, nanti saya beritahu gambarnya. Ini loh gambarnya. Gambarnya sudah beres baru saya beritahu,” katanya.[Vivanews]

4 COMMENTS

  1. nah kalo ‘kuno’ utk melestarikan budaya lokal spt model/style bangunan ini ane setuju.
    tapi gapapa juga kan klo digabung mix-n-match dgn style hitek modern? dah banyak koq contohnya diberbagai negara dan kota2 besar di dunia, dan bisa menambah kesan style classic-modern-mix selain efisiensi energi/daya yg mampu ditawarkan.
    Misal, gapapa juga kan kalo di pintu masuknya model sensor-buka/tutup otomatis yg banyak dipakai di bank2 utama jakarta, selain menghemat daya listrik AirCon (krn lebih sering tertutup drpd sebaliknya) juga menambah kesan hitek modern tanpa meninggalkan kesan klasik hiasan2 ala betawi di (sekitar) pintu depannya.
    Atau penggunaan ban berjalan yg super panjang utk membawa penumpang2 di terminal yg besar sekali spt di airport Changi Singapura, tentunya sangat membantu utk kalangan yg sukar utk berjalan jauh (renta/lumpuh ringan) dan kaum disabled/cacat fisik.
    Dan pemasangan solar panels disekitar terminal (daripada atap/dinding dibiarkan kosong melompong tak terpakai) utk memenuhi seluruh kebutuhan daya listrik di terminal itu sendiri, juga tak merugikan kan? (hemat bayar tagihan listriknya malah iya, sekaligus membantu PLN utk meringankan beban kerjanya dan bisa mulai start membuka jalur baru elektrifikasi di tempat2 terpencil nun jauh di pelosok2 dan perbatasan2 RI yg lebih butuh krn keterbatasan dana, baik utk PLTS farm maupun jalur konvensional)
    ‘kan ini bisa di mix-matching dgn konsep betawi yg diusung bapak juga, bukannya anda sangat ahli di bidang ini? (sbg pedagang mebel pak Wi pasti tau maksud saya dgn keinginan konsumen yg kadang aneh2 utk style furniturenya yg dipesan).

  2. “terminalnya tidak modern”, apa salah kutip ya? isi tulisan kan mau men-blending-kan antara budaya betawi dan green concept, so pasti lebih modern, tho.
    ayo mana budaya betawi (urusan siapa yah?) di-redefition atau rediscovery bila perlu (bahasanya umar kayam), karena yang ter-blow up justru yang negasi2x dari mantan, anggota dprd, dpd, pkl, dll – saya rasa pola pikir juga bentuk wujud intangiable culture yang terbentuk dalam lingkungan budaya.
    lik jokowi
    ajur-ajer kanggo betawi
    kontribusi panjenengan, kados pundi

  3. smoga yg dimaksud green konsep tu hemat listrik,air.pengelolaan sampah profesional,gedung gampang dimonitor dan dibersihkan.dan rute pejalan kaki gampang jadi ga byk yg nyasar/ga jauh jadi bkn org males.smoga jg gampang dilalui org cacat.

  4. Gaya Betawi ane setuju Pak,’ “Rakyat Jakarta ini sangat meng Alu2 Kan Identitas Diri nya, yg kaya Budaya.’ Ter gantung Partisipasi, Prestasi, Rakyat yg punya Hati utk Membanggakan Kota nya. “Bersih / Teratur Tertib.’ Itu Akan jadi Catat an Agenda, ke Boleh an Tugas2 yg Baik Bagus Dan Bangga,” Beta br Wibawa Dalam pemeliharaan,> Betawi Ok!”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here