Ahok.Org – Untuk memenuhi kebutuhan rumah susun (rusun) bagi warga kurang mampu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan inventarisasi lahan yang berpotensi untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan ada sebanyak 14 lokasi yang berpotensi dibangun rusunawa. Belasan lokasi tersebut, ada yang sudah menjadi milik Pemprov DKI, dan ada yang harus dibeli atau dibebaskan terlebih dahulu.
“Saya belum tahu secara detail, karena belum cek semua. Yang tidak bisa itu yang ada sekolahnya. Ada juga lokasi di belakang makam. Kita musti cek nanti. Seperti Kampung Apung punya rakyat, kita musti deal sama mereka,” kata Basuki di Balai Kota DKI, Jakarta, Selasa (27/8).
Adapun keempat belas lahan yang berpotensi dibangun rusun di wilayah Jakarta Pusat ada sebanyak dua lokasi. Yaitu Petamburan, ada depo PJKA dan sekolah dan Karet Bivak di belakang makam TPU Karet Bivak.
Kemudian, di wilayah Jakarta Barat ada empat lokasi. Diantaranya lahan di Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan; lahan di sekitar KOPTI, Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres; Kampung Apung/Bulak Teko, Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng dan lahan aset Pemprov DKI di Kelurahan Rawa buaya, Kecamatan Cengkareng.
Untuk wilayah Jakarta Selatan sendiri terdapat lima lahan, dengan rincian, lahan di Srengseng Situ Babakan, Jagakarsa; lahan di Kementerian Pertanian, Pasar Minggu; lahan di Manggarai; lahan di Warung Jati Timur dan Cirende di Lebak Bulus untuk tampungan Kali Pesanggrahan.
Kemudian, di wilayah Jakarta Timur tercatat ada tiga wilayah, antara lain lahan di PIK Penggilingan, Cakung; lahan di Cawang, Kebon Pala dan lahan di Jalan Penganten Ali, Ciracas.
“Untuk lahan yang ada depo kereta apinya, kita mau kerja sama dengan PT KAI. Keseluruhannya kita akan bangun rusunawa. Ada yang menggunakan APBD dan ada juga yang merupakan kewajiban pengembang,” ujarnya. [Beritasatu]
“Basuki “Blusukan” Cek Lahan Pembangunan 14 Rusun”
—
Opo iki Sak? 😀
Skrg mulai ‘blusukan’ lagi ya, pak BTP?
Abisan ane bingung kenapa BTP dulu sering blusukan juga di BelTim koq gak ada yg bahas2/angkat2 – ya udah ane setor kalimat aje, biar pade inget lagi. BTP juga bisa, wong dah pernah koq dulu…
Double post error.
Tolong delete post yg diatas ini.
Thanks.
“Basuki “Blusukan” Cek Lahan Pembangunan 14 Rusun”
—
Opo iki Sak? 😀
Skrg mulai ‘blusukan’ lagi ya, pak BTP?
Abisan ane bingung kenapa BTP dulu sering blusukan juga di BelTim koq gak ada yg bahas2/angkat2 – ya udah ane setor kalimat aje, biar pade inget lagi. BTP juga bisa, wong dah pernah koq dulu…
Siapa bilang BTP gak bisa merakyat dan mengecek sikon lapangan?
Sebaiknya di bangun yang tinggai sekalian, jangan cuma 6 lantai. lahan kosongnya akan cepat penuh. untuk mengatasi masala lift yang mahal termasuk operasionalnya begini saja.
Bangun 4-8 tower jadi satu group. satu group punya lift besar di tengah tengah, yang di hubungkan ke tower yang lain. Daerah sekitar lift bisa dimanfaatkan juga untuk jualan dan fasilitas lainnya.
dengan begitu masalah mahal dan operasionalnya bisa diatasi. dan tanah yang mahal bisa dimaksimalkan