Akan Diterapkan Parkir Per Jam di Rusun Marunda

11
139

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, akan menerapkan tarif parkir per jam di rumah susun sewa Marunda, Jakarta Utara. Upaya ini dilakukan karena banyak mobil mewah yang terparkir di kawasan tersebut.

“Mobil-mobil itu milik penghuni lama,” kata Basuki di Balai Kota, Selasa, 27 Agustus 2013. Sehingga, menurut Mantan Bupati Belitung Timur ini, keberadaannya sudah ada sebelum dia melakukan bersih-bersih di kawasan tersebut.

Basuki mengatakan, keberadaan mobil mewah tersebut tidak melanggar aturan karena mereka tinggal di blok non-subsidi. Hanya keberedaan mereka diakui memang harus diatur karena berpotensi menimbulkan kecemburuan warga.

Basuki menuturkan bahwa tarif parkir per jam adalah cara yang paling ampuh karena dapat “menghilangkan” mobil mewah ini secara bertahap. Selain itu, bisa juga memberi keuntungan kepada DKI dari segi pendapatan. Dia menargetkan akhir tahun ini sudah bisa dijalankan.

Saat ini tarif yang ditetapkan di rusun tersebut Rp 50 ribu per bulan untuk mobil. Sedangkan usulan Basuki adalah sekitar Rp 6.000 per jam, bahkan bisa lebih mahal dari angka ini.

Hanya sebelum menetapkan tarif parkir ini ada tiga hal yang harus disiapkan. Pertama, masalah peraturan daerah. Dalam peraturan daerah yang ada, parkir luar badan jalan masuk ke dalam retribusi. Padahal, Basuki menghendaki masuk ke sektor pajak.

“Kemudian menyiapkan alat parkir otomatis atau parkir meter,” ujarnya. Sehingga jumlah kendaraan dan pemasukan dari sektor parkir ini bisa dikontrol dan diawasi. Saat ini pengadaan parkir meter sedang memasuki pralelang.

Terakhir adalah pemutihan Rusun Marunda. Basuki berjanji akan memeriksa apakah para pemilik mobil mewah ini memang warga asli atau menyewa dari pihak lain. Karena sesuai aturan rumah susun tidak boleh disewaka atau dijual.[Tempo.co]

11 COMMENTS

  1. Pak Wagub, sila ke-5 Pancasila berbunyi : keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. bila bapak rencana memberlakukan tarif parkir Rp.6,000 per jam dibanding Rp. 50,000 per bulan, tidakkah itu berarti mendiskriminasikan warga jakarta sendiri pak ? mereka yang punya mobil saja sudah didiskriminasikan dalam biaya sewa rusun – subsidi vs non-subsidi. sekarang bapak akan diskriminasi lagi dengan biaya parkir ? bukankah seharusnya setiap unit rusun WAJIB memiliki lahan parkir minimal 1 lot menurut ketentuan pemerintah juga ? mereka2 yang punya mobil itu sangat bisa jadi merupakan fasilitas kantor. bapak bebankan biaya, maka perusahaan lagi yang pikul biaya lebih berat padahal tujuannya supaya karyawan bisa bekerja dengan hasil maksimal. Di jakarta ini kan moda transportasinya masih jauh dari layak pak. apalagi minim angkutan umum di wilayah rusun Marunda. Bapak sendiri yang bilang begitu di web ini. bagaimana penghuni rusun dari unit non-subsidi harus bayar sewa bila ongkos transport-nya jadi membengkak berlipat kali ganda ?

    Di jakarta ini pak Wagub, terlalu banyak perlakuan diskriminasi pemerintah pusat terlebih pemprov DKI kepada warga jakartanya. contoh soal PBB saja. rumah tinggal dari sejak dulu hingga skarang masih tetap jadi rumah tinggal belum beralih fungsi, dengan seenaknya saja pemprov DKI merubah status tanah jadi lahan komersial shingga biaya PBB-nya naik berlipat kali ganda – mencekik leher warga. Kalaupun dijual kelak tanah rumah tinggal tsb, kan pemerintah juga sudah kebagian pajak penjualan atas tanah tsb. lalu pemilik baru yang akan gunakan lahan tsb utk bisnis, barulah dikenakan biaya PBB sesuai lahan komersial. Tapi yang ada, pemaksaan terus.

    lain kasus, harga air supply dari PAM buat warga di wilayah Pondok Indah bisa 4-5 kali lipat dari harga air Pam di wilayah tetangga sekitarnya. padahal sama2 status rumah tinggal. slama perlakuan diskrimansi itu kental n kasat mata terlihat, maka bibit2 iri hati akan smakin subur terpupuk dan membuahkan tindak kriminalitas, main hakim sendiri & rasa tidak puas pihak org2 penghasilan rendah untuk bisa menjajah warga yang berpenghasilan lebih baik. bagaimana kalau kebijakan2 pemprov DKI yang sudah ada dari tahun2 sebelumnya dihilangkan pak ? perlakukan warga berdiri sama tinggi, duduk sama rendah di mata pemprov DKI ?

    Bukan dosa & salahnya warga jakarta yang kaya sehingga ada warga jakarta juga yang miskin. dan yang miskin harus tahu diri dan belajar telan fakta nyata bahwa hukum dijalankan tidak pandang bulu. jadi kalau orang miskin itu bodoh dan membiarkan diri tinggal dalam kebodohan untuk tidak perduli dengan aturan hukum yang berlaku, salah si orang miskin itu sendiri kenapa ia tidak mampu mengajukan dasar2 argumentasi yang kompeten sesuai aturan & hukum yang berlaku saat berpekara :). Pemerintah bisa siapkan biro2 hukum center bila ada warga yang minta info tentang aturan hukum yang terkait dengan masalah yang ia hadapi. tapi tetap individu masing2 yang harus berjuang untuk memperjuangkan kasus masalahnya.

    memang proses training & masa pendidikan bisa terasa sangat berat & sakit. tapi itulah hidup. Trima kasih atas perhatiannya pak Wagub.

    • namanya kita tinggal di negri kapitalis beragama, mo ngomong apa lagi…
      kecemburuan sosial mah sudah pasti ada…
      kecuali ente hidup di negri komunis murni.
      di China sendiri yg sudah mengadopsi sistem semi-kapitalis (aslinya komunis murni) juga mendapat dampak negatif baru berupa kecemburuan sosial dan tingkat kriminalitas yg cenderung meningkat – takkan bisa dihindari jika anda sedikit saja terpapar sistem kapitalis.
      saya cenderung berpikir, penolakan kaum agama (yg dipimpin kelompok Islam utamanya) saat itu akan PKI (yg menganut sistem komunis) adalah ingin melestarikan sistem kapitalis, terbukti tidak sulit bagi $oeharto utk melanjutkan hegemoni kapitalis dgn bantuan dari Amerika langsung, dan sebagai imbalannya, American companies dipersilahkan utk merampok semua SDA di Indonesia yg menarik minat mereka.
      Terdengar sinis dan kasar, tapi itu kenyataaannya yg dulu tak berani diungkap ke publik krn politik pembodohan $oeharto yg abadi dilaksanakan, bahkan mungkin sampai hari ini – terbukti masih banyak yg takut utk menyuarakan kenyataan sejarah ini.

      Oh, btw… yg mau AsCap (asal ngecap) saya “komunis” dgn ajaran super-ngaco si $oeharto ttg komunisme, tolong cek en.Wikipedia lagi ya?
      Search Keyword = “Communism”, “Capitalism”.
      Dan sbg tambahan ilmu bagi yg masih ‘buta’: Komunisme tak ada urusannya dgn keimanan seseorang, hanya membuatnya lebih sekuler, shg tak mudah digoyang kaum agama/sektarian utk merusak persatuan bangsa (persatuan/nasionalisme bangsa diatas segalanya).
      Berbagai agama masih ada di China dan tak ada yg diistimewakan, gak spt disini di Indonesia – silakan anda buktikan sendiri, di tipi2 aja juga diberitakan koq supaya mata kalian semua terbuka lebar, agar gak dibodohi lagi oleh orang yg merasa lebih pintar/tua/senior dari anda.

      Tidak spt si $oeharto, saya tak membodohi dan mengindoktrinasi kalian dgn kebodohan kan? 😉

        • sori masbro..
          buat ane lebih percuma lagi klo otak soax/mati, tapi attitude ala gangster jalan terus dgn zuper o’on-nya 🙂

          btw, ente pemuja/pengagum $oeharto berat ye?
          kentara banget soalnye…
          semua berita/cerita ttg $oeharto yg dibantu Amerika utk meraih dan mempertahankan kekuasaanya serta pembantaian/penjarahan/pemerkosaan massal orang2 yg dituduh bagian dari PKI (yg notabene esensinya musuh2 politik $oeharto) sudah diberitakan dimana2, saya sendiri melihat fakta sejarahnya yg dibuka di mTV/TVone (yg anda tahu punya siapa kan yg terakhir?). Hal ini membuat sebagian besar rakyat Indonesia ‘takut sekali’ kalo dituduh “PKI” atau “komunis” kala itu (seolah2 “komunis” = musuh/melawan negara atau a-nasionalis), tanpa tahu apa arti sebenarnya “komunis” itu, bahkan sampai saat ini. Oh, btw, Amerika anti komunis berat kala itu dan mungkin sampai saat ini (krn kapitalis total/murni), jadi koheren sekali keterkaitannya dgn aksi $oeharto yg anti PKI kala itu (dan cerita2 G30S/PKI = bualan total BS! shg sekarangpun tak ada yg mau nayangin lagi, gak kek dulu).
          Kalau anda keberatan, ajukan keberatan anda ke stasiun2 TV yg nyiarin fakta2 sejarah itu dan sekalian ke narasumber2 yg bicara fakta2 sejarah itu semua, bukan ke saya yg hanya bantu menyebarkannya dan menyadarkan kita semua akan kenyataan sejarah – salah alamat itu masbrow!

          Anda mo ngeles di bagian yg mana. masbrow?
          (dan semua di dunia politix sudah tahu, soeharto yg ditulis dgn dollar sign adalah maksudnya presiden kedua RI, jadi gak mungkin salah alamat atau sembarangan – krn yg pakai nama itu juga banyak/pasaran, saya juga tau itu.)
          Ente itu bicara kek gak pernah ke forum2 politix aje, alias katropol… semuanya juga dah pernah dibahas disonoh yg ane tulis disini..
          Gue kira mah yg mo diprotes soal kapitalisme vs komunisme, eh malah si $oeharto… susah klo bicara sama groupies kek ente..

          • Supaya perdebatan diluar konteks Ahok.org yg mungkin akan terjadi nanti tidak berlanjut melebar kemana2 (tambah ngawur keluar jalur) dan saya melihat sptnya kebanyakan dari kita disini masih belum siap dgn hal2 ‘terlalu terbuka diungkap’ spt ini (kec. di forum2 politik anonim lainnya), maka dgn ini saya hentikan segera sampai disini diskusinya dan saya takkan me-reply lagi.
            (Klo mo debat soal ini sebaiknya di forum2 politik tetangga aja, jangan disini, gak enak sama ‘tuan rumah’-nya.)

            Yang terpenting bagi saya, semua yg ingin tahu sebenarnya soal komunisme/komunis (dan kapitalisme/kapitalis) itu, entah krn ingin tahu saja atau krn ‘masih ketakutan dicap komunis krn pengalaman isu masa orde baru lalu’, sudah tahu cari kemana sumber yg tepat dan terpercaya serta netral agar lebih jelas semuanya – krn awalnya cuma ini tujuan utamanya: (re-)educating people with informations as correctly and neutrally as possible (cuma, kebetulan saja membahas isu komunisme di Indonesia sulit dipisahkan dgn peran dan aksi $oeharto dulu yg membuat arti komunisme menyimpang/bias dari arti sebenarnya).
            .
            Sekian dan trims.

  2. Usul saya Pak Wagub, gimana kalo warga di blok subsidi di rusun marunda di-isolasikan saja, supaya seperti katak hidup di bawah tempurung kelapa. jadi, tidak akan timbul kecemburuan sosial 😀

    Kalau mereka protes dengan hidup mereka yang serba berkekurangan, biar mereka protes langsung saja ke Tuhan, kenapa Tuhan bertindak tidak adil kepada mereka. hehehehe…

  3. saya kagum sama mbak grace yg bisa melihat masalah dari sisi yg berbeda. Terkadang semangat pemimpin kita untuk mengangkat derajat kaum marginal seringkali melupakan kaum mapan pdhl mesin ekonomi kita msh amat bergantung pd mereka. saya msh percaya dgn teori trickle down efect dlm meningkatkan ekonomi daripada keadilan yg membabi buta. yg dibutuhkan adalah ketegasan tanpa pandang bulu baik untuk rakyat melarat sampai konglomerat.

    • koq ente gak kagum juga ama ane? Diskriminatip nih ente… 😉
      kan ane juga yg pertama kali angkat masalah ini di sekitar awal tahun ini, shg menginspirasi lainnya utk lebih berani menuntut haknya sbg pembayar pajak – semua (‘barang lama’) dah tau koq.
      Esensinya, kenapa kita sbg pembayar pajak tidak diperhatikan juga semua kebutuhannya.
      membantu orang2 miskin baik, tapi yg bayar pajak kan kita, harusnya kita dulu dong yg dilayani. Ibaratnya kita ke rumah makan, kita yg bayar makanannya, tapi dihidangkan ke orang lain yg gak bayar makanan, adilkah itu? maukah situ diperlakukan demikian sama penjual makanannya?
      Simple/Mudah saja kan contoh saya? (mudah dimengerti siapapun dari yg bodoh sampai yg pintar).

      Hahaha… keliatannya ane wajib narsis diri lagi nih biar gak kecolongan lagi… 😀 LOL!

  4. Harus diperjelas mana rusun yang subsidi dan mana yang non subsidi. terus peraturan juga sebaiknya dibuatkan papan peraturan di lokasi yang cukup mudah dilihat.
    Jadi kedepannya akan lebih jelas dan sesuai dengan aturan. tidak banyak kecemburuan juga. sehingga masalah bisa dikurangi

  5. Assalamualaikum,,,,,,,salam sejah tera bagi kita semua, pak saya mau nanya tentang penghuni rusun yang pekerjaannya merentalkan motor dan mobil, menurut bapak jika seorang penghuni rusun mempunyai puluhan motor dan belasan mobil yang notabennya seorang dealer motor dan mobil yang tinggal dirusun itu apa pantas tinggal di rusun, sedangkan menurut uu rusun penghuni rusun itu di peruntungkan untuk rakyat kecil yang penghasilannya minim, tolong pak klarifikasinya,
    Trima kasih pak,
    Wassalamualaikum,,,,,,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here