Ahok.Org – Sejak 15 Oktober 2012, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama resmi berduet sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Selama 1 tahun bekerja, Jokowi mengakui ada perbedaan gaya dengan Ahok.
Jokowi mengatakan, salah satu perbedaan sikap antara mereka yaitu dalam cara mengganti pejabat seperti kepala dinas. Menurutnya, Ahok merupakan tipikal orang yang tegas dan balk-blakan sebelum mencopot anak buahnya.
“Saya ini beda sama Pak Ahok. Pak Ahok tuh kalau besok ada pejabat yang mau dicopot hari ini dimarah-marahin, bla..bla..bla..,” ujar Jokowi saat menjadi pembicara dalam dialog di Kampus Widuri STISIP, Palmerah, Jakarta, Jumat, (27/9/2013).
Sedangkan dirinya, lanjut Jokowi, tidak mau marah-marah sebelum mencopot anak buahnya. “Kalau saya nggak perlu dimarahin, tapi besok, tahu-tahu hilang aja. Gitu saja,” kata Jokowi.
Sebelumnya, Ahok pernah mengatakan dirinya tidak pernah berbeda pendapat dengan Jokowi. Ahok selalu bekerja keras bersama-sama Jokowi.
“Hampir tidak pernah (perbedaan pendapat). Tapi beliau instingnya lebih baik sih,” ujar Ahok usai melepas ratusan atlet pelajar kontingen Jakarta di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2013).
“Ya paling saya keluarkan ide-ide. Kalau beliau merasa nggak cocok, ya nggak cocok,” kata mantan anggota Komisi II DPR ini.
Ahok mengaku perbedaan dirinya dengan Jokowi hanyalah soal makan dan jam rapat. “Selama ini beda cuma makan dan jam rapat. Makanya nggak cocok,” candanya.
Ahok menilai Jokowi cocok sebagai pemimpin. Jokowi bisa mengatur orang agar dapat bekerja sesuai keinginannya.
“Kalau yang lain kan nggak cocok ribut. Berarti kan nggak bisa memimpin. Kalau pemimpin yang hebat dia kan bisa memimpin wakilnya sampai selesai kerja, itu pemimpin. Definisi pemimpin, bisa meminta orang mengerjakan yang dia mau dan yang mengerjakan itu merasa senang,” papar Ahok. [Detikcom]
he3x…..jangan instinct donk…mbokyao intuition…..soalnye jadi inget pilem basic instict, yang semolohai tu….haiyaaa….uhuuuyyyy…saron seton…
gak mungkin gak beda donk, manusia kembar identik aja bisa ada perbedaan, gak perlu diributin, berbeda itu indah asal untuk tujuan yang sama dan tujuan yang benar serta tujuan yang mulia
Pak Ahok boleh membaca buku seni memimpin dari Sun Tzu Artikelnya menarik. Sun Tzu pun membuat sebuah buku “The Art of War”,Sistematis dan mudah dipahami.