Basuki Terkait Rencana Bongkar Pagar Gedung Sudirman-Thamrin

5
80

Ahok.Org – Wacana Pemprov DKI agar gedung-gedung di kawasan Sudirman dan Thamrin membongkar pagarnya disambut beragam banyak pihak. Namun, lagi-lagi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa peniadaan pagar di gedung di kawasan tersebut tak akan berdampak pada masalah keamanan.

Basuki justru melihat ada sisi positif dari rencana itu. Ia berpendapat, peniadaan pagar gedung di kawasan Sudirman-Thamrin itu tentunya akan memberi akses mudah bagi pejalan kaki karena tidak dibatasi sekat-sekat. “Itu makanya kita mesti buka kios 24 jam, ada CCTV juga. Kalau rame kan malah jadi aman,” kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (30/9/2013).

Jika alasan keberatannya soal keamanan, menurut Basuki, hal tersebut tak mendasar. Ia kemudian memberi contoh pada Museum Nasional, di Jakarta Pusat, yang digemparkan dengan hilangnya artefak berharga beberapa waktu lalu. Meski sudah dijaga, Museum Nasional tetap saja dibobol maling.

Basuki juga memberi contoh soal kasus kebakaran yang merenggut nyawa penghuninya.  Banyak pemilik rumah yang memasang teralis demi keamanan. Namun, nyatanya, banyak juga korban kebakaran yang nyawanya terenggut lantaran terjebak di dalam rumah yang memiliki teralis. “Jadi, memang bukan jaminan,” katanya.

Basuki menjelaskan bahwa rencana pembongkaran pagar gedung yang berada di Sudirman-Thamrin tidak semua akan dibongkar. Ia menjelaskan yang dimaksudkan adalah pagar atau tembok antargedung atau bagian belakang gedung dengan bagian depannya yang berdiri dan menghalangi orang untuk lewat dari arah belakang menuju depan gedung.

“Bukan depan, saya bilang antargedung kan ada tembok, belakang ada tembok, kamu enggak bisa lewat kan, kenapa enggak dibuka. Coba antargedung tidak ada pagar, orang jalan kan lebih gampang,” ujar Basuki.

Selain itu, masalah demikian juga bukan cuma terjadi di Sudirman-Thamrin, pada tempat lain seperti kawasan Casablanca, Ratu Plaza dan Plaza Senayan yang tidak mampu dilewati pejalan kaki. Namun, Basuki menyatakan pagar untuk kedutaan besar asing tidak termasuk dalam rencana peniadaan pagar tersebut.

“Bukan berarti minta bongkar kedutaan, mana bisa bongkar kedutaan, negara dia kok. Tapi, untuk hal-hal yang bisa, ya kita harus bongkar,” kata Basuki.

Basuki mengaku optimistis program Pemprov DKI Jakarta ini berjalan baik. Ke depan, diharapkan tersedia jalur pedestrian bagi para pejalan kaki tanpa harus terkendala mengenai akses.

“Optimistis, Sudirman-Thamrin dulu minta ngalah lebar juga ngalah. Mundur pagar kan sama, orang kita enggak minta tanahnya kok,” cetus Basuki.[Kompas.com]

5 COMMENTS

  1. Siap-siap motor dari jalan tikus (belakang gedung) akan menerobos ke depan demikian juga gerobak PKL. Beberapa jembatan penyebrangan saja sekarang dilalui motor.
    Agak berbeda dengan Singapura dimana kebiasaan tertib sudah jadi budaya.
    Kalau menggunakan contoh Museum National, kalau tidak dijaga kali semuanya sudah lenyap! Kalau tidak ditrali barangkali sudah sering di bobol.
    Pada intinya, ada positif dan negatif tinggal mana yang lebih banyak dan bagaimana mengurangi effek negatifnya.

  2. kejahatan marak, pasti ada yg salah dengan fasilitas keamanan dan lunturnya gotong royong masyarakat dalam menjaga keamanan bersama, malah kelompok-kelompok tertentu hobbynya ngerusuh mulu dan bangga melanggar hukum…

  3. hahaha bener tuh, siap2 aja motor jalannya bareng di jalur yang sama dilalui pejalan kaki.
    at least kita mencoba, think out of the box, optimist.

  4. sementara ini, mutlak dikasih penghalang untuk motor supaya tdk bisa terobos situ..
    pedestrian jg harus dikasih penghalang, mgkin di ujung2 nya, ada jejeran tiang pendek, supaya orang masih bisa melangkah.

  5. Bongkar pagar gedung2 di jalan2 protokol jauh lebih banyak buntungnya daripada untungnya. lagipula, itu kan bukan sesuatu prioritas pak Wagub. apalagi kita mau hadapi pemilu. lewat dulu lah pemilu baru hal ini diajukan. kalau presiden terpilih memutuskan untuk pindahkan ibukota dari jakarta, untuk apa capek2 bongkar pagar gedung pak dan mega2 proyek lainnya ? fokus ke yang lebih perlu dipersiapkan pak seperti perdagangan bebas ASEAN 2015. jadi warga Jakarta bisa siap untuk pindah kerja dengan posisi jabatan lebih tinggi di singapura, malaysia atau brunei, dsb… PKL nga akan kemana2 pak. rugi pemprov DKI investasi di PKL. mending di pelatihan kerja, mutu pendidikan ditingkatkan trutama jurusan2 politehnik / akademi2. lagi2… perpustakaan umum yang canggih pak. supaya warga jadi cepat pintar, mandiri dan punya jiwa wiraswasta yang handal. Investasi di manusianya pak. jangan di PKL. thanks.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here