Basuki: Diatur, Malah Makin Banyak yang Marah

14
481

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku heran dengan warga Jakarta yang marah karena pentil mobilnya dicabut akibat parkir sembarangan. Menurutnya, orang seperti itu pantas jika STNK-nya diblokir.

“Makin banyak yang marah, (kalau) diatur (tetapi) main keras, kita akan blokir STNK,” kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (3/10/2013).

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa selama petugas dapat membereskan penertiban, sanksi pemblokiran STNK tidak akan dilakukan. Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengancam akan melaporkan pemilik kendaraan yang berbuat demikian kepada pihak berwajib.

“Nanti kita akan mengarah ke sana. Tapi (sekarang) kita tidak mengarah ke sana dulu,” ujar Basuki.

Basuki menjelaskan, upaya penertiban tersebut dimaksudkan agar pemilik kendaraan tidak lagi parkir sembarangan. “Makanya kita penyuluhan edukasi. Anda (sudah) melanggar peraturan,” ujar Basuki.

Penertiban parkir liar di sepanjang Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sempat menuai protes dari pemilik kendaraan yang tengah menjemput anak di sebuah sekolah. Protes datang dari sekelompok ibu yang kendaraannya ditertibkan.

Beruntung, petugas gabungan dapat memberikan pengertian kepada pemilik kendaraan agar tidak parkir dan segera meninggalkan kawasan itu setelah mengantar atau menjemput anaknya di sekolah.[Kompas.com]

14 COMMENTS

  1. Setuju pak.. sikat aja semuanya… biar sekolah atau kementrian pun sikat aja…
    itu di sekitar Al Azhar Kebayoran Baru, Menteri PU dan Mabes ABRI…. pada parkir sembarangan, dari pagi sampai sore….

  2. Itu dia yang Pak Basuki, pernah singgung soal masalah per otot an yg harus kuat,'( jangan ngotot)’ Negara yg Ber kedaulatan pada ”Rasa Cinta Negara” Akan Mau di Edukasi, Selama Untuk/ Demi Ketertiban Utama Dan Umumnya,’ ‘ martabat Bangsa yg Ber Tauliah dgn Pendidikan Tertib-Santun.” Klo gak dari OrTu2 yg men suri Tauladan Kan? pd generasi Muda ttg Peraturan pemerintah,’ yg mau Berubah, Baik Tertib? Dan tr Atur, Siapa Lagi’ donk?’ “Yg bersedia ikut Tertib Atur?’ “Kan klo gak setuju, ‘boleh puter Otak utk Ber embuk diskusikan pake website atw feedback ke Pemprov spy ada Jalan kluar yg lebih SSS >(senang Sama senang) wisely speaking aje deh… Di bicarakan baik2 cari Jalan kluar yg Bijaksana’ dgn “Rasa Sayang” Maju JB!!!

  3. harusnya tempat yg rame yg menyediakan lahan parkir,bkn jalanan diembat.mungkin mesti dibuat peraturan imb yg direvisi.diharuskan ada lahan parkir utk tempat yg ramai.klo rumah jadi usaha dan ramai harus dipindah.klo sekolah/kantor mesti sediain lahan parkir.
    dan mesti data yg parkir liar ini pada kemana?jadi gampang rencanain lahan parkir.mungkin harus memperbanyak gedung parkir diarea parkir liar

  4. Memang sekolahan umumnya tidak punya tempat parkir dan salah satu yang menyebabkan macet pada jam pulang sekolah karena bersamaan. Idealnya bus sekolah tapi untuk sekolah favorit umumnya siswanya terpencar.
    Apakah tidak dapat dicarikan tempat parkir yang tidak jauh dan ada bus yang antar jemput ketika jam pulang sekolah.

  5. sebaiknya pemprov DKI mendata semua sekolah yg ada dalam kota, dan analisa penyebaran siswa2 dari sekolah tersebut lalu dipetakan, dari sana pemprov DKI bisa coba sediakan bus sekolah yg shuttle bolak-balik di satu titik / pool, jadi ortu cukup mengantar anak2nya ke pool tersebut, dan dari pool, bus menuju sekolah. Ini cuman “my 2 cents” untuk mslh kemacetan dalam kota terutama saat2 jam masuk dan pulang sekolah. mudah2an ada yg punya pendapat/saran yg lbh baik.

  6. maklum byk orang2 aparat& keluarga, pejabat&keluarga, petugas hukum trrmasuk pengacara & keluarga, pengusaha kaya berpengaruh & keluarga, ormas2 tertentu & keluarga dan masyarakat yg sok berani melawan petugas dg ancaman beking keluarga ini, itu, sok kenal ini itu, sok anggota ormas ini itu dll yg membuat petugas lapangan jadi serba salah. Maka saya kira sekarang Sudah saatnya SEMUA WARGA NEGARA TAAT HUKUM. Ingat beberapa thn lalu seorang warga USA melakukan vadalisme di Singapura dan terkena hukuman, sampai pemerintah USA sendiri turun tangan minta hukuman terhadap anak itu dibatalkan tetapi Singapura tetap melaksanakan hukuman itu tanpa pandang bulu. Itulah negara berdaulat bukannya gampang ditekan tekan.

  7. Masyarakat kita memang hebat bin aneh.Jika hukum/peraturan yang TUANnya tidak terlihat (Tuhan) ditaati sampai2 demo saja menggunakan atribut2 keagamaan segala tapi kalau peraturan/hukum yang TUANnya terlihat(Pemerintah) dilanggar habis2an,jadi aneh kan?

  8. Pak Wagub, bus sekolah memang sebaiknya diorganisir oleh pemprov DKI bkerjasama dengan pihak sekolah masing2. jadi, pada jam2 berangkat dan pulang sekolah, pagi-siang- sore, selalu ada bus sekolah yang datang pergi di halte2 yang telah ditentukan sesuai time table-nya. dan para ortu brtanggung jawab untuk jemput anak2 mereka di halte2 dekat rumah yang telah ditentukan. Dengan begitu, siswa dari sekolah A bisa ketemu dengan siswa sekolah B & C & D di satu bus yang sama. dan diluar jam2 berangkat & pulang sekolah, siswa2 yang punya ekskul, tetap bisa menikmati bus sekolah sesuai time table yang tersedia atau mereka bisa naik bus umum. Sedang bus2 sekolah yang tidak beroperasi diluar jam2 padat anak sekolah bisa diberdayakan untuk disewa sekolah buat studi tour dalam kota yang jam pemakaiannya tidak mengganggu jam berangkat & pulang sekolah anak2 umumnya. Semua bisa diatur kalau diorganisir dg baik sekali pak Wagub.

    Untuk menghindari tawuran antar anak sekolah, bagi anak2 yang terlibat tawuran, kirim mereka untuk didisiplinkan dg cara militer di sekolah2 militer slama 1-2 minggu. biar emosi tawuran mereka bisa bnar2 terkuras habis untuk 12 bulan ke depannya gitu pak Wagub 🙂 kalau cara militer gagal mendisiplinkan mereka sebanyak 2x, barulah kirim ke penjara anak2 pak Wagub.
    Tentu saja supaya efektif disipliner ini, anak2 tsb didata dan direkam jejak history-nya seperti layaknya napi dengan melibatkan data2 ortu lengkap dalam file system yg online, shingga bila anak2 tsb trlibat tawuran lagi, pemerintah bisa mudah melacak jejaknya dan memutuskan hukuman disipliner seperti apa yang patut diberikan. Lebih baik anak tsb dirotan untuk jadi baik, daripada tumbuh dewasa jadi preman atau teroris. Salam Jakarta Baru pak ! 🙂

  9. Kapan pak Ahok turun ke lapangan, ikut cabut pentil ?
    .
    Akan sangat berdampak positif jika hal itu terjadi.
    Pesannya adalah Pemprov serius dan tidak main-main untuk menegakkan disiplin parkir

  10. Saya sangat setuju dengan pendisiplinan yang dilakukan oleh Dishub Pemprov DKI, meski para pelanggar menggunakan alasan antar-jemput sekola.
    Justru karena mengantar anak ke sekolah, orang tua harus memberikan contoh disiplin yang benar kepada anaknya.
    Akan menjadi percuma, pelatihan disiplin dalam sekolah yang mengatur murid masuk tepat waktu, tetapi diberikan contoh ketidakdisiplinan oleh orang tua dengan parkir sembarangan.
    Mungkin hal ini akan menjadi kebiasaan dan contoh yg salah bagi anak, setelah dewasa, diberi kebebasan membawa kendaraan bermotor walau belum memiliki SIM, parkir sembarangan, tidak perduli / tidak mematuhi peraturan dijalan, hingga membahayakan pengguna jalan lainnya.

  11. Sangat setujuuuu BPK AHOK.
    Lebih Afdol lagi, sekalian yang mengelola parkir liar/ sembarangan ditertibkan. Kalau perlu dibawa kepengadilan biar jera.
    SALAM JAKARTA BARU.

  12. Untuk kasus orangtua yang sedang menjemput anak sekolah, murni bukan kesalahan mereka. Terkadang dari pihak sekolah memang tidak ada tempat parkir sehingga para orang tua memarkir kendaraannya di jalan.

Leave a Reply to Antony Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here