Ditemui Jokowi, Warga yang Tegang Jadi Tenang

5
273

Ahok.Org – Sekitar 500 warga Petukangan, Jakarta Selatan menunggu kehadiran Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) di sebuah Rumah Makan di jalan Saidi Raya. Rabu pagi pada 24 April 2013 lalu itu suasana begitu tegang.

Sejumlah warga, yang akan digusur akibat proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), membentangkan spanduk penolakan ganti rugi yang ditawarkan oleh pengelola proyek.

Tak hanya spanduk, suara teriakan warga juga bersahut-sahutan menolak besaran ganti rugi tersebut. Tepat pukul 12.45 saat Gubernur Jokowi datang suasana masih tegang. “Sudah ayo makan dulu ya,” kata Jokowi kepada warga saat itu.

Mantan Wali Kota Surakarta itu kemudian masuk ke rumah makan, berbaur bersama warga lainnya yang juga telah menunggu.

“Mari kita rembukkan bersama, bicara dari hati ke hati, dan saya ingatkan pada semua ini untuk kepentingan Jakarta dan jutaan orang,” kata Jokowi kepada warga di sela santap siang.

Kepada Jokowi, salah seorang perwakilan warga Petukangan meminta agar ganti rugi yang diberikan tidak merugikan masyarakat. Permintaan itu pun disanggupi oleh Jokowi. “Tidak usah pakai teriak-teriak. Kami akan dengarkan,” kata suami dari Iriana ini.

Asril (29 tahun), salah seorang karyawan rumah makan tersebut mengatakan, setelah ketemu Jokowi warga mulai tenang. Tak ada lagi teriakan, spanduk bertuliskan penolakan ganti rugi pun telah dilipat.

“Pas keluar santai bawaannya, pas masuk kan agak tegang ada bawa spanduk juga. Entah sudah kenyang atau gimana lah,” kata Asril kepada detikcom, Kamis (3/10) kemarin.

Hal yang sama dikatakan oleh petugas keamanan rumah makan, Mardi Santoso. Setelah selesai acara makan siang bareng Jokowi, suasana mencair dan tampak santai.

Bahkan, Jokowi sempat tertahan di pintu keluar rumah makan akibat banyaknya warga yang berebut salaman dan minta foto bareng.

“Jokowi satu jam di tangga pintu keluar gak bisa kemana-mana, pada berebut foto dan salaman. Angkot yang lewat aja jadi berhenti karena melihat Jokowi,” kata Mardi.

Jokowi selalu meladeni protes dan keberatan warga dengan jamuan santap siang. Sejak menjabat Oktober tahun lalu sudah tiga kali dia mengundang warga makan siang bareng.

Warga yang awalnya keberatan dengan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akhirnya nurut. Dalam waktu dekat ini, Jokowi juga akan mengundang warga Lenteng Agung dalam sebuah jamuan santap siang.

Jamuan santap siang tersebut dilakukan menyusul adanya penolakan dari sejumlah warga atas penempatan Susan Jasmine Zulkifli (43 tahun) sebagai lurah di Lenteng Agung.[Detikcom]

5 COMMENTS

  1. Intinya, semua harus di dengarkan. Memang rakyat sudah haus dengan pemimpin yang mau mendengar. Selama ini pemimpin selalu “AROGAN”, rakyat keras sedikit di lawan pake pentungan, padahal kerasnya rakyat karena pemimpin tidak peka.

    Mungkin pemimpin lain harus di ajarin, petuah kuno

    “LIHAT LAH KEDALAM, SEBELUM KELUAR”

  2. me “manusiakan” manusia, tetep pake aturan dan hukum yg berlaku! Bukan saenak wudele dewe, protes sana sini, tereak sana sini, kemiskinan dan kebodohan sudah kelewat lama dieksploitasi…!

  3. Pak Jokowi memang terkenal “ngewongke wong” memanusiakan manusia itu tdk terlepas dari latar belakang masa kecil dan background keluarga beliau yang agamis tapi tdk pernah membeda2kan sesama boleh2 saja beliau mengundang para pendemo lurah lenteng tp buat gw lebih penting pak jokowi mengundang makan siang para org miskin yg tergusur atau mereka yg tinggal di bantaran merekalah yg paling mendesak utk diberikan edukasi bagaimana memiliki tempat tinggal yg layak lewat jamuan makan pak jokowi dan merekalah warga miskin jkt yg sebenarnya butuh uluran tangan pak jokowi gw sama sekali nggk setuju kalau pak jokowi ngajak makan para gerombolan rasis berjubah dan primordial anti kebhinekaan otak mereka penuh kebohongan dan tipu daya dan ujungnya motif ekonomi suatu hari mereka bisa mengklaim di depan media massa bahwa mereka sdh diundang makan jokowi dan mereka mengklaim jokowi minta maaf dan lurah susah bakal dipindah walaupun mungkin jamuan makannya divideo tp bisa aja mereka tetep nggk punya malu ngomong ( inget kasus demonstran tanah abang yg ngeklaim pak ahok minta maaf pdhl kenyataannya nggk ) mereka akan merasa ngedapat angin dan konstitusi akan makin diinjak2 oleh sandal mereka yg kotor nama Pak jokowi yg bersih akan dikotori akibat duduk bareng mereka telinga pak jokowi yg selalu tersedia buat rakyat kecil akan teracuni sama omongan dalil2 mrk yg sesat dan beracun pemikiran homogen mereka hanya cocok di padang pasir tidak cocok di bumi indonesia ini,pak jokowi sekali lagi jgn pernah makan siang dengan gerombolan pendemo L.A ini waktu pak jokowi jauh lebih berharga buat blusukan ke rakyat kecil yg sebenarnya lebih butuh uluran tangan

Leave a Reply to indro Cancel reply

Please enter your comment!
Please enter your name here