Revitalisasi Kota Tua Libatkan Swasta dan BUMN

2
65

Ahok.Org – Rencana revitalisasi kawasan Kota Tua di Jakarta Barat terus dimatangkan Pemprov DKI Jakarta. Bahkan, untuk mewujudkannya, akan dibentuk sebuah konsorsium yang akan melibatkan pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta sejumlah tokoh nasional.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, pihaknya sengaja melibatkan berbagai pihak khususnya swasta agar revitalisasi bisa cepat dilakukan. Sebab, swasta bisa langsung melakukan pekerjaan tanpa harus terbentur dengan birokrasi yang rumit. “Nantinya ada yang dikerjakan oleh konsorsium, ada yang dikerjakan oleh kita. Untuk mempercepat,” kata Jokowi, di Balaikota, Senin (21/10).

Adapun sejumlah tokoh yang dilibatkan diantaranya sastrawan yang juga pendiri majalah Tempo Goenawan Mohammad, aktivis anti korupsi Teten Masduki serta mantan Menteri BUMN Sofyan Djalil. “Ya kan kalau kita semua tidak mungkin. Karena di situ pemiliknya bukan hanya kita, ada juga milik swasta dan BUMN, biar fleksibel,” katanya.

Dengan keterlibatan pihak swasta dan BUMN serta sejumlah tokoh diharapkan, pada Maret 2014 sudah dapat diluncurkan launching revitalisasi Kota Tua. Nantinya, akan ada satu gedung yang akan dijadikan pilot project karena revitalisasi akan dilakukan secara bertahap.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta, Arie Budhiman menambahkan, beberapa perusahan swasta yang dilibatkan diantaranya, Jababeka, Ciputra, dan Agung Sedayu. Sementara Goenawan Mohamad dan Teten Masduki dilibatkan untuk pengembangan ke masyarakat. “DKI yang punya pengendali dari aspek kebijakannya terkait pengembangan infrastruktur,” kata Arie.

Revitalisasi Kota Tua, akan dimulai dari area Taman Fatahillah dan kemudian secara bertahap menyeluruh disemua area Kota Tua. Di kawasan Kota Tua sendiri terdapat sebanyak 134 bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda. Dari jumlah itu, hanya lima bangunan saja yang merupakan milik Pemprov DKI Jakarta. Kelimanya yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Bahari, Balai Konservasi, Museum Wayang, serta Museum Seni Rupa dan Keramik.

Agar lebih menarik wisatawan ke Kota Tua, kawasan tersebut juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel, restoran, serta galeri. Sementara untuk para Pedagang Kaki Lima (PKL) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan diberikan tempat untuk mengembangkan usahanya.[Beritajakarta]

2 COMMENTS

  1. daerah pusat perkantoran juga dibuat seperti kota tua trotoarnya dibuat lebih lebar sehingga orang lebih baik berjalan kemana2 dan bisa dibuat kantong pkl diantara gang2 gedung sehingga bisa menggurangi kemacetan, toh mereka 8-12 jam ada di daerah itu setiap harinya, tong sampah dibuat model permanen dgn rangka batu/semen dan tong plastik/aluminiumnya selalu diberi lapisan plastik sampah jadi mudah membersihkan tong tsb tinggal ikat plastiknya angkut sampahnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here