Jokowi Bersepeda ke Balaikota

7
92
Jokowi Beristirajat Usai Bersepeda - Foto Kompas.com

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampak kelelahan seusai mengayuh sepedanya dari rumah dinas di Menteng ke kantornya di Balaikota, Jumat (1/11/2013) pagi. Sesampainya di Balaikota, wajah Jokowi tampak pucat.

Jokowi yang ditemani Ketua komunitas Bike to Work Toto Sugito, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik, dan sekitar 20 pesepeda lainnya sampai ke Balaikota sekitar pukul 06.50 seusai bersepeda selama 15 menit. Begitu sampai, mereka langsung memarkirkan sepedanya dan duduk di tangga Balaikota. Jokowi tampak terengah-engah. Ia tak bicara banyak.

“Tadi ngebut, sampai 80 kilometer per jam,” canda Jokowi.

Jokowi sempat enggan diwawancara wartawan selama sekitar 10 menit. Ia meminta waktu untuk menstabilkan napasnya dulu sebelum diwawancara. Selama itu, Jokowi hanya menanggapi pertanyaan wartawan dengan anggukan atau gelengan kepala.

Seusai mengatur napasnya, ia pun mengatakan kesannya terkait aktivitas bersepedanya bersama puluhan pesepeda lainnya. “Ini baru coba saja dari rumah ke tempat kerja. Memang enak kalau jam segini. Kalau sudah siangan pasti panas,” ujar Jokowi.

Jokowi mengakui kondisi persepedaan di Jakarta masih jauh dari layak. Selain belum banyaknya jalur sepeda, Jakarta dianggapnya sebagai kota yang tidak ramah bagi pesepeda. Sebab, kerap kali pesepeda “kalah” dengan pengguna jalan yang lainnya, misalnya motor, mobil, ataupun angkutan kota.

Ketidakkondusifan suasana itu pun menyebabkan peminat sepeda di Jakarta menjadi minim. Jokowi mengaku dilema jika membangun jalur sepeda terlalu banyak. Ia khawatir jalur sepeda tersebut malah mangkrak.

“Maka dari itu, kita hitung-hitungan. Kalau dibangun jalur sepeda, siapa yang gunakan? Efektif atau enggak. Di KBT dan Melawai kan sudah ada, tapi nyatanya tidak efektif karena sedikit,” ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi mengatakan, Pemprov DKI tidak akan mengabaikan pesepeda di Ibu Kota. Pemprov DKI tetap akan membangun jalur sepeda dengan harapan jalur tersebut efektif dan mampu mengurangi kemacetan serta membuat warga sehat.[Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. monggo…monggo…
    jamu temulawak gawe bregas nang awak
    jamu beras kencur moga urip makmur
    jamu kunir asem ben mangkin kesengsem
    jamu sereh jahe iso anget awake
    jamu paitan yo kerja tenanan
    jamu galian singset ehem2x smakin peret
    …..jamu…..eh janjian ketemu….

  2. Jalur sepeda jangan bersebelahan dengan jalur mobil/motor. Kalau di Luar Negeri (Belanda), jalur sepeda sejalan dengan jalur pejalan kaki karena bukan buat “ngebut 80 km/jam” :). Apalagi jika sepeda digunakan untuk anak sekolah. Kalau perlu denda motor 500.000 jika menggunakan jalur sepeda.

  3. Wah pagi ini Pak Dubes Norwegia juga menemani Pak Gubernur bersepeda?. Pak Dubes adalah pejudo Norwegia yang pernah bertanding di Olimpiade Barcelona dan kadang2 masih turut berlatih bersama atlet judo DKI di Dojo Judo DKI Kelapa Gading.

  4. Jalur sepeda di jakarta sebaiknya dibuat senyaman mungkin dengan dibatasi pohon pohon agar jalanan dan pengguna jalan di DKI terlindung dari sengatan matahari sehingga dapat menciptakan masyarakat gemar bersepeda, dalam keadaan siang pesepeda terasa nyaman dan malam haripun terasa aman dengan di pasang penerangan sebaik mungkin dan pengamanan yang extra
    terima kasih

  5. Pak Gubernur, keamanan akan sepeda yang diparkir masih trlalu minim sekali pak dimana2. kalau saja mall2 / gedung2 perkantoran memberikan tempat khusus di parkiran motor yg berbayar dg tiang gembok utk parkir sepeda, pasti akan menyenangkan kemana2 naik sepeda pak Gubernur. Untuk itu, harus ada payung hukumnya pak supaya operator tempat parkir brbayar dpat dituntut bila trjadi kerusakan dan kehilangan sepeda.

    Selain masalah keamanan sepeda, juga jambret & copet jg banyak sekali pak. trutama dari pengendara motor. mungkin sebaiknya jalur sepeda dibikin seperti steril jalur busway di jalan raya. wajib pakai helm juga lampu depan belakang kalau tidak, tilang KTP-nya pak oleh Polisi atau Satpol PP. Ini usul saja ya pak Gubernur. trima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here