Jokowi: Tarif Transjakarta Tidak Naik

8
101

Ahok.Org – Meski telah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tarif Transjakarta dipastikan tetap Rp 3.500. Sebab, keberadaan Transjakarta adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menggunakan angkutan publik. Tidak hanya itu, Pemprov DKI juga akan tetap memberikan subsidi untuk warga ibu kota yang mau naik Transjakarta.

“Kita tidak pernah pikir naikkan tarif Transjakarta setelah berganti jadi BUMD. Sebab itu pelayanan,” kata Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta, di Balaikota DKI Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (8/1).

Dipastikan Jokowi, meski telah menjadi BUMD, orientasi Transjakarta tetap pada pelayanan. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak khawatir. Terlebih keberadaan Transjakarta memang salah satu langkah untuk mengurai kemacetan.
“Tetap, meskipun BUMD ada orientasi keuntungan. Tapi, orientasi pelayanan tetap nomor satu,” ujarnya.

Namun Jokowi mengancam, jika sudah diberi subsidi tetapi warga Jakarta tetap tidak mau menggunakan kendaraan umum, maka subsidi akan dicabut. Karena pemberian subsidi ini memang untuk menarik pengendara dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal agar berdampak pada pengurangan kemacetan. “Kalau subsidi memberikan dampak ketidakmacetan memang yang kita cari. Kalau diberi subsidi orang tidak mau naik, tidak usah beri subsidi saja sekalian,” tegas Jokowi.

Sementara terkait pembelian 4.000 bus pada tahun 2014 yang dianggap terlalu terburu-buru oleh DPRD, Jokowi mengaku sudah tidak ada waktu lagi untuk memperbaiki transportasi di ibu kota. Karena jika hanya membeli puluhan unit saja akan percuma dan tidak menyelesaikan masalah. “Kalau tidak mau menyelesaikan masalah tidak usah beli apa-apa saja. Kan sudah berapa puluh tahun Kopaja rusak didiamkan. Kalau mau beli 4.000, baru menyelesaikan masalah,” ucapnya.

Ia menegaskan tidak mau menyia-nyiakan anggaran yang ada. Terlebih APBD tahun ini yang diajukan mencapai Rp 69,5 triliun.Sehingga arah program terarah dan tepat sasaran. “Kalau mau fokus seperti itu. anggaran tidak diecer-ecer. Kerja itu harus fokus, terukur, ada targetnya, terarah, tepat sasaran, dan bisa dirasakan. Bisa saja saya beli cuma 10 unit, efeknya apa? Yang rusak setahun bisa 10, 20, atau 30 unit. Itu cuma untuk mengganti yang rusak saja,” tandasnya. [Beritajakarta]

8 COMMENTS

  1. Itulah jawaban JOKOWI mengenai masalah transjakarta, beda dgn jawaban FOKE waktu jadi gubernur, masyarakat nunggu lama di halte bus way karena jalan bus way di serobot kendaraan lain….alasannya ini lagi …..ini lagiiiii…… padahal masyarakat nunggu lama bus way jawaban yg bener adh krn memang jumlah BUS WAY nya sedikit udah gitu banyak yg rusak tdk di perbaiki dan maintenence yg salah oleh operator pemenang tender, hasilnya bus way masa FOKE ancur-ancuran tuh, beda dengan JOKOWI AHOK semua masalah di buka lebar biar publik tahu kondisi sebenar-benarnya BUS TRANSJAKARTA nya…..dan skg masyarakat jadi mengerti dan tahu kondisi yg sebenarnya.

  2. Kutipan sbb :”Namun Jokowi mengancam, jika sudah diberi subsidi tetapi warga Jakarta tetap tidak mau menggunakan kendaraan umum, maka subsidi akan dicabut. Karena pemberian subsidi ini memang untuk menarik pengendara dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal agar berdampak pada pengurangan kemacetan. “Kalau subsidi memberikan dampak ketidakmacetan memang yang kita cari. Kalau diberi subsidi orang tidak mau naik, tidak usah beri subsidi saja sekalian,” tegas Jokowi.” Saya tambahkan Sebaiknya Jokohok menginstruksikan kepada direksi BUMD dan jajaran staf Transjakarta untuk menghitung jumlah pengguna busway dengan jumlah kendaraan busway secara up to date secara berkala, dengan adanya keseimbangan itu nanti bisa di ketahui apakah layak untuk meneruskan subsidi.Jangan sampai selalu ada kejadian yg tidak terduga,spt ban copot,mobil terbakar,rusak engine,penumpang berhimpitan didalam, kelamaan menungu di halte,halte tdk ada toilet,halte kotor,dsb. Nanti masyarakat akan beralih dgn sendirinya memakai busway untuk aktivitas merka. Bayangkan sampai skrg pun jumlah kendaraan terus bertambah,jalan-jalan bertambah sedikit.Para ahli transportasi memperkirakan tahun 2015 kemacetan akan bertambah parah jika keadaan spt ini terus berlangsung. Kira tahun brp ya jumlah busway akan bertambah 4000 unit?

  3. Kynya bakal byk yg mundur dr anggota DPRD DKI, dikarenakan proyek2 pembangunan jakarta skrg semua akan menggunakan e-catalog jd pd ga bs nyuri duit lg. Lihat saja thn depan anggota DPRD yg biasa gerogotin uang rakyat bakalan kurus2 haha…..
    Good Job Mr.Jokowi n Mr.Basuki…..

  4. Mungkin anggota DPRD tidak “kecipratan” proyek pengadaan bus, 4000 bus! Duitnya membuat “ngiler” :). Makanya APBD tidak disahkan, tampaknya tunggu signal dapat komisi dulu.

  5. pak Gubernur dan pak Wagub, segera tagih ke pemerintah pusat dan cabut BBM subsidi….berlakukan ERP untuk kendaraan nomer pol luar daerah yg masuk Jakarta lewat tol….khusus kendaraan no pol “B”, hanya kena ERP dititik-titik macet doang… tahun 2015 berlakukan masa pakai kendaraan hanya 10 tahun diwilayah DKI Jakarta….dijamin satu persoalan macet terkurangi..
    Kalau urusan DPRD belakangan dah…

  6. Hi Hattori,
    Saya setuju Usulan anda untuk berlakukan ERP dan cabut subsidi BBM di Jakarta tetapi masalah pakai kendaraan hanya 10 tahun?? itu menguntungkan pabrikan ..bukan solusi bagi kemacetan..Kecuali seperti di negara Belanda (atau negara lain?) dimana pemilik kendaraan tua di subsidi pemerintah untuk mengganti kendaraannya dan kendaraan tua tsb di scrap.
    Jika tujuannya menghindari kemacetan, buat aturan: semua pemilik kendaraan roda empat HARUS memiliki tempat parkir, jika tidak maka STNK dicabut atau dilarang memiliki kendaraan roda 4.
    Ini akan mengurangi jumlah kendaraan yang “beredar”..Karena perhatikan saat ini, jika sudah malam..banyak sekali jalan-jalan ibukota menjadi tempat parkir kendaraan roda 4 (bahkan perusahaan2 angkutan – courier atau barang) jika malam hari/hari libur seenaknya parkir di pinggir jalan raya/bahkan di trotoar

    GOD bless you
    Moti

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here