Jokowi Tetapkan Jakarta Siaga Banjir

9
112

Ahok.Org – Warga Jakarta yang tinggal di 89 lokasi rawan banjir seperti bantaran kali dan sebagainya, diminta meningkatkan kewaspadaan. Kondisi air yang terus naik dan banyaknya daerah yang terendam banjir, langsung direspons Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, dengan meningkatkan status ibu kota menjadi siaga. Rencananya secara resmi kebijakan tersebut akan diberlakukan mulai Senin (13/1) sore nanti.

“Baru kita buat surat untuk siaga darurat. Ini sudah ada, sedang proses. Status siaga ini akan dijalankan segera setelah ditandatangani. Ini baru disiapkan, nanti sore akan ditetapkan,” ujar Jokowi di Balaikota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (13/1).

Menurut Jokowi, surat siaga banjir ini dibuat agar semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan banjir dapat bergerak cepat. Status siaga berlaku untuk seluruh wilayah ibu kota. Tujuan penerbitan siaga banjir tersebut, agar semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) langsung menindaklanjuti dengan prosedur yang telah diatur. “Tapi ini belum darurat ya. Masih siaga,” kata Jokowi.

Meski sebanyak 28 kelurahan di ibu kota terendam banjir, diakui Jokowi dibandingkan tahun kemarin, banjir tahun ini dapat cepat surut. Kendati demikian dirinya menegaskan bahwa perbaikan infrastruktur untuk antisipasi banjir hingga saat ini masih belum rampung. “Dilihat di lapangan, bandingkan dengan tahun kemarin. Sekarang ini kelihatan cepat surutnya, karena selokan sungai-sungai kecil dikeruk semuanya. Kemudian pintu-pintu air juga diperbaiki semuanya, tapi memang belum rampung,” tegasnya.

Menurut Jokowi untuk mengatasi banjir tidak bisa dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta saja. Melainkan harus ada peran serta pemerintah pusat dan masyarakat. Terlebih sebanyak 13 sungai yang mengalir di Jakarta merupakan tanggung jawab pemerintah pusat. Sementara peran masyarakat yang diminta yakni dengan tidak membuang sampah sembarangan, yang menyebabkan saluran air tersumbat.

“Penanganan banjir ini bukan hanya dilakukan oleh pemda, tapi juga tanggung jawab pemerintah pusat. 13 sungai besar itu tanggung jawabnya pemerintah pusat. kemudian sungai-sungai kecil dan penguhubung ada 884 tanggung jawabnya di pemerintah daerah, tapi peran masyarakat juga harus terus ditumbuhkan kalau tidak percuma,” tegasnya.

Dikatakan Jokowi, pihaknya saat ini tengah melakukan pengerukan di beberapa waduk dan saluran air. Namun, karena banyaknya sedimen yang mengendap puluhan tahun pengerukan membutuhkan waktu yang panjang. “Saya kira problem ini merupakan problem yang sangat komplek, tetapi saya yakin ini bisa ditangani, problemnya jelas tetapi ini butuh waktu, jangan sebulan dua bulan minta rampung. Setahun minta rampung ini perlu waktu,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan, saat ini proses normalisasi waduk baru berjalan sekitar 20 persen saja. Bahkan beberapa proyek untuk mengurangi banjir baru saja dimulai seperti pembuatan waduk di Ciawi dan sodetan dari Kampung Melayu ke Kanal Banjir Timur (KBT). Rencananya pada malam nanti Pintu Air Waduk Pluit akan dibuka. Sehingga diharapkan bisa mengurangi genangan di pemukiman warga. [Beritajakarta]

Jokowi Tak Gentar Hadapi Serangan Lawan Politik soal Banjir

9 COMMENTS

  1. Kalau dilihat dari komentar di TV, tampaknya koordinasi penanggulangan banjir tidak jalan??? Seingat saya sudah bagus, jauh hari sudah rapat dsb.nya. Kenyataannya??? Mana semangat Jakarta Barunya!!!

    • Tv apa itu ? Jangan2 tv on* ya? Skrg tv yg pemiliknya partai pasti akan mengganjal jokowi. Padahal jokowi sdh bekerja keras dan sdh ada hasilnya, walau memang belum semua krn sungai2 besar itu tugasnya pemerintah dan kririman air dari bogor yg sangat banyak. Ini bisa dituntaskan cepat kalau jokowi jadi presiden. Bisa memberi instruksi utk membereskan jakarta dan kota2 lainnya.

      • Bung Adimasta, Pak Jokowi itu Gubernur DKI periode 2012-2017. Bicara jangan di awang2 lah. kalau jadi presiden lah, kalau jadi ini itu lah. Bagaimana bila Tuhan kirim tsunami besar seperti kejadian di aceh dulu ? kira2 pusat pemerintahan negara akan dipindah ke wilayah mana ?!. Masih bisa terhindar dari maut tsunami saja sudah untung ada nyawa di tubuh tersisa tok. Mari pisahkan alam nyata dengan alam khayalan. problema DKI banjir dan macet nyata bukan khayalan. Banjir gini saja sudah kelabakan pemerintah urus, bagaimana lagi dengan bencana tsunami ? šŸ™

  2. Segera direalisasikan kampung deret, jadi tidak ada lagi pemukiman di bantaran kali. Dilarang membangun rumah di bantaran kali.
    .
    Tapi kalau KPK mau bangun gedung di bantaran kali, sy setuju sekali. Banjir, tahanan KPK kelelep . . . . .

  3. sabar az bro semua,, ada waktunya jakarta lepas dari bencana banjir..kalau sekarang kita harus sabar dan tabah, karena kita jelas tahu, kalau pemerintah pusat kurang perduli akan masalah ini,, semua masalah ini diserahkan ke pemprov dki,,APBD nya az lambat disyahkan oleh DPRD,ketahuan tuch bukti tdk mendukung pak.Jokowi dan Pak. Ahok..pemerintah pusat hanya tahu menyalahkan pemprov Dki..saat nya nanti akan tiba bro.. kita semua harus mendukung pak. Jokowi menjadi RI1, otomatis Pak Ahok jadi DKI1.. semua rencana Jokowi akan terlaksana dan pak Ahok akan lebih mudah untuk menyelesaikan kasus Jakarta,,, setelah semua masalah selesai baik banjir, macet, koruptor2 brengsek.. tahun 2009 kita dukung pak. Jokowi RI1 dan Pak Ahok RI2.. mantappp.. bravo Untuk Indonesia Baru dan Jakarta Baru.

  4. harga mati…!!! 2014
    Bpk Joko widodo RI1
    Bpk Ahok DKI1

    Harga mati….!!!2019
    Bpk Joko widodo RI1
    Bpk Ahok RI2..

    jika Jokowi RI1,, PEMILU ane langsung urutan pertama datang subuh ke TKP kasih suara ane..

    SELAIN 2 MANUSIA 1/2 DEWA INI>>LEBIH BAIK GOLPUTTTTTT…Tidur daripada kasih suara untuk mendukung yg ada tambah berdosa..

    • bener pak…jika Jokowi RI1,, PEMILU ane langsung urutan pertama datang subuh ke TKP kasih suara ane..

      SELAIN 2 MANUSIA 1/2 DEWA INI>>LEBIH BAIK GOLPUTTTTTTā€¦Tidur daripada kasih suara untuk mendukung yg ada tambah berdosa..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here