Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan alasan Pemprov DKI belum menandatangani Standar Pelayanan Minimal Bus (SPM) karena belum terpenuhinya jumlah bus yang ada di Jakarta.
Menurut dia, Pemprov baru akan menandatangani SPM itu jika kebutuhan bus di Jakarta sudah terpenuhi. “Kan konyol kalau kami menandatangani SPM tapi jumlah bus masih belum memadai,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 25 Februari 2014. “Ya nggak bakalan bisa.
Ahok mengatakan dari Kemenhub memang sudah ditetapkan SPM headway 7 menit pada jam padat. Dengan toleransi sekitar 10-15 menit. “Draftnya memang sudah ada. Tapi artinya kan harus disesuaikan dengan jumlah bus agar bisa menerapkan SPM itu,” kata Ahok sambil bergegas masuk ke dalam ruang kerjanya.
Pemprov DKI Jakarta akan menganggarkan pembelian 4.000 bus dalam APBD 2014. Fokus utamanya untuk pembelian 3000 bus sedang dan 1000 bus Transjakarta. Hal ini sebagai upaya Pemprov DKI untuk mengurangi kemacetan.
“Yang pasti kalau jumlah bus nya sudah memadai, SPM itu kami tandatangani,” kata Ahok. “Jangan karena busnya belum siap terus ngaku bisa padahal nggak bisa kan nggak lucu.” [Tempo.co]
Semoga bisa terealisasi pengadaan busnya sesuai dengan kuantitas & kualitas yang diinginkan. Sampai hari ini, mana ada transportasi massal bus yang BAIK di Indonesia??? Saya pernah berkunjung ke Surabaya beberapa waktu lalu. Busnya sangat sangat menyedihkan!
Udah lebih setahun masih belum ada yg berhasil juga?? Sampe kapan???
Yang penting diurus itu busnya karatan apa nggak? Percuma pakai Standar Pelayanan Minimal kalau busnya saja sudah karatan gitu. Pilihan yang salah dengan membeli bus Cina. Sudah tahu bus Cina begitu kualitasnya, kenapa nggak pilih bus dari Eropa?
You should read the whole story related to this news so that you will know the story from top to down. Please do not just speak loud without value, you moron dumb hooker !
Kalau mau beli bis banyak, minta mereka rakit di Indonesia. Disamping harga lebih murah dan memberi lapangan kerja. Airbus Industrie membangun pabrik rakitan di Tiongkok, karena setiap tahunnya kebutuhan akan pesawat mencapai 50-an unit /tahunnya. Semoga…