Ahok.Org – Saat bertandang ke Balaikota untuk bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki T. Purnama, MM atau akrab disapa Ahok, banyak cerita menarik yang muncul. Perihal obrolan santai terkait hobi hingga omongan serius soal resolusi menghadapiu kemacetan di Jakarta dikupas olehnya.
Suka Coba Mobil
“Aku hobi otomotif, hanya karena jadwal yang sibuk, hampir tak ada waktu menyalurkan hobi, jadi aku bikin garasi (di Belitung Timur) isinya 10 mobil itu cita-cita, saya mau koleksi mudah-mudahan kesampaian. Tekadang di waktu liburan suka ketawa sendiri, liat mobil dari internet suka ngebayangin gimana rasanya nyetir mobil itu atau merasakan nikmatnya duduk sebagai penumpang,” buka Ahok seraya bilang dirinya suka mobil jenis sedan, SUV dan Jip.
Jika ditanya apakah Ahok bisa membeli mobil-mobil kategori mewah, pasti dirinya menjawab bisa, hanya saja masih belum mau mewujudkannya.”Kerja saya berteman dengan orang kaya. Disuruh bawa (dipinjamkan) mobil mewah, ya saya pakai, ya lumayan karena belum bisa bayar pajak mobil-mobilnya. Yang penting sudah pernah nyoba, mulai dari nyetir, duduk di belakang hingga duduk di samping supir…hehehe,” kekeh pria kelahiran Manggar Beltim 29 Juni 1966 ini.
Suami dari Veronica Tan ini ketika ditawari untuk ikut test drive mobil-mobil baru bersama Otomotif langsung menjawab cepat,”Boleh juga tuh idenya nyobain mobil-mobil baru. Kalau ada mobil baru ngetes, aku mau ikut tuh, jadi nanti ngerasain gimana jadi penumpang ataupun bawa sendiri. Ooo Iya, bukan gratifikasi kan ya … hahahaha… Biasanya saya setelah nyobain sudah puas dan enggak ada niat untuk beli….hahahaha,” paparnya seraya ketawa.
Cabut Subsidi BBM
Menyoal populasi kendaraan di Jakarta serta ditambah munculnya mobil Low Cost Car (LCGC). Ahok tegas mengatakan bahwa itu bukan masalah,”Aku sih engga peduli, asalkan BBM subsidi dicabut untuk mobil pribadi, lalu minta orang bayar pajak, beli mobil sekian ratus juta harus ada pajaknya. Untuk urusan ini Pemprov DKI harus kerjasama dengan Dirjen Pajak. Hanya di Indonesia yang seenaknya bisa gonta-ganti mobil”.
Masih menurut Ahok, kontribusi pajak penghasilan pribadi (pph 21) juga dinilai masih rendah. Oleh karenanya Ahok serius untuk membenahi sistem pajak ini.”Bayangkan seluruh Indonesia, yang bayar pajak pribadi cuma Rp 4 triliun, pajak pegawai negeri Rp 90 triliun, kan gila. Berarti banyak orang engga bayar pajak. Karena kita enggak pernah link-kan sistem pungutan pajaknya,” urai Ahok.
Nantinya semua orang yang mampu beli mobil, misalnya Rp 100 juta, tinggal ditafisr saja. Berarti bayar 28 persen Pph dulu.”Kalau enggak mau bayar gue tagih! Bukan pajak mobil tapi pajak penghasilannya. Beli mobil kredit juga bisa dihitung. Anda nyicil Mobil Rp 5 juta. Pajak penghasilnya? Jadi kita mesti mendudukan situasi yang benar dulu,” sambungnya.
Resolusi Jika Menjadi Gubernur DKI Jakarta?
Skenarionya jikalau Gubernur DKI Jokowi jadi presiden RI maka Ahok secara undang-undang akan menggantikan posisinya. Apa resolusi bapak kalau jadi Gubernur?”Enggak ada pilihan, Anda harus paksa orang masuk ke bus. Semacet apapun busway enggak boleh macet. Pindah ke jalur lancar secara ramai-ramai. Kalau naik mobil pribadi 1 jam, naik busway 15 menit saya yakin banyak yang mau pindah,” ungkap Ahok.
Disadari olehnya presepsi masyarakat selama ini salah,”konsepnya salah, orang menganggap busway itu mengambil jalan umum. Kemudian motor juga masalah itu, melawan arus, melintang hingga ngga pakai helm. Di dalam kota nanti aklan dikasih bus tingkat gratis, jalur tersebut motor tidak boleh masuk. Siapin busnya dulu baru aturan diberlakukan. Jadi anda tinggal duduk manis saja di bus tingkat,” lanjutnya.
Untuk mewujudkannya DKI akan mendatangkan 56 unit bus tingkat baru di dalam kota.”Tahun ini bisa terealisasi, paling telat tahun depan. Kita mau tambah 56 unit bus, penumpang tidak bayar, gratis.[Tabloid Otomotif]
Pak JB
Nanti kalau ada kesempatan lebih besar
maka Reformasi Hukum secara Profesional sudah harus dilakukan segera
sehingga Reformasi Pajak tidak stagnan atau mandul
Sebab kl Lapangan yg Rata tidak segera terjadi ,alias berlaku serempak maka UMKM ata pengusaha pengusaha yg baik yg mau taat Hukum secara perlahan lahan bangkrut Karena tidak dapat bersaing dengan yg tidak pada bayar Pajak,
Para PRT jg kedepan harus UMP dan bayar pajak ,sehingga :
a.Menjadikannya manusia wi
b>menangkal Urbanisasi non professional
c.Membiasakan kota kota besar menggunakan mesin cuci ,dll
d.Merangsang Pemda Pemda daerah penyuplai tenaga non professional untuk berkinerja lebih baik
sebab kl Pemda tertentu dikatakan maju.mungkin 1/2 penduduknya kerja di Jakarta,jadi kalau pekerja mereka 1/2 yg ke Jakarta balik ke daerahnya,baru pemda tsb kelihatan bahwa sesungguhnya kemajuan semu.
Daerah daerah penopang Jakarta juga harus berjuang u maju,kl tidak maka semua burden ditumpahkan ke Jakarta.
Pak Basuki
Kl suka dan ingin cobain drive ,Ke US saja nanti saya temani drive k grand canyon or lake Tahoe ,sewa saja nanti Drive sepuasnya
: “Buffet Driving”
Semua V8 Engines
*Escalade ESV
-Lincoln Navigator
*Ford Expedition
*Hummer H2
*Chevy Suburban
*Infinity qx
*Nissan Armada
*Merzedes G class
*Lexus LX
*Toyota Land cruiser
Kl di jkt kan macet ,jd kurang bisa menikmati
Supaya Jakarta ga macet
1. Sepeda Motor ga boleh masuk Jakarta
2. 10 mobil pribadi dg model sama digandeng menjadi 1 mobil dan dibuat pool khusus
3. 10 mikrolet / kwk harus digandeng menjadi 1 mobil dan dibuat pool khusus
4. 10 mobil taxi harus digandeng menjadi 1 mobil taxi dan dibuat pool khusus
5. Semua jalan protokol, jalan arteri, jalan besar, jalan utama, jalan raya ga boleh lewat kendaraan pribadi, hanya boleh bus TJ, pejalan kaki dan sepeda ontel untuk go green
Jakarta sudah kelebihan penduduknya. Tolong adakan program transmigrasi ke daerah terpencil.
Untuk mengatasi banjir tolong pemprov DKI buat beberapa HUTAN KOTA BUATAN di dekat Sungai, di dekat Kali, di dekat Pantai
Pak Ahok perlu naik mobil DARTZ mobil SUV termewah dan tergagah buatan Latvia dg teknologi Jerman.
Mobil Dartz dg tagline Use For Generals, Admirals and Dictators
DartzKombat dot com
Kalo masalah pajak mobil dan BBM, setuju sekali pak tuh BBM subsidi di hilangkan bagi pengguna mobil2 low cost. Bisa beli mobil, berarti mampu untuk membayar bensin, service, dan asuransi kendaraan mobil tsb… Logika seperti itu pak..
Waktu itu ko ahok pernah berbicara di suatu rapat untuk menanggulangi salah satu kemacetan di jakarta dengan kendaraat plat nomor ganjil dan genap.. Saya rasa cara tersebut malah membuat orang2 kaya untuk membeli mobil lagi.. Jadi kalo saran dari saya, contoh singapur, pembuatan SIM kendaraan di jalankan sesuai aturan.. Harga kendaraan khusus di jakarta lebih mahal dari kota2 lain.. Dan kendaraan lebih dari 10 tahun (di singapur 5 tahun)kendaraan tersebut di hancurkan atau jika memang pemilik kendaraan tersebut menginginkan mobil tersebut mesti bayar pajak tinggi dengan catatan mobil tersebut masih layak di gunakan…
Masalah utama di jakarta yang perlu di selesaikan dan harus di dahulukan adalah banjir, kemacetan, dan aparat keamanan
Saya mulai dari banjir, Banjir ini yang sebenarnya agak sulit, masyarat membuang sampah sudah seperti buang kotoran di WC.. Tempat buang sampah masyarat yah di sungai.. Saya rasa ini perlu dari kesadaran masyarat sendiri..
Yang kedua adalah kemacetan, macet di jakarta di sebabkan oleh banyak hal. Yang utama adalah kenyamanan berkendara di jalan.. Contoh sederhana saja, Hilangkanlah kopaja, metro mini yang mencemari lingkungan karena pembuangan asap knalpot dari kendaraan tsb..
Yang ketiga adalah aparat penegak hukum, seperti polisi dan DLLAJR dan satpo PP.. Jalankanlah hukum yang ada di Indonesia dan taatilah…
Ketiga di atas beres, saya rasa untuk kedepannya lebih mudah dalam membangun jakarta.. Tapi untuk 3 masalah tersebut memang saya rasa sulit ko ahok.. Tapi saya yakin INDONESIA BISA…