BTP: Siapa yang Mau Sumbang “Wheel Loader”?

16
177

Ahok.Org – Melihat animo pengusaha maupun perusahaan swasta yang mau menyumbang truk sampah ke Pemprov DKI Jakarta, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menantang mereka untuk menyumbang alat berat pemindah pasir atau wheel loader.

Keinginan tersebut pernah diungkapkannya saat menerima sumbangan 53 truk dari para pengusaha Tiongkok kemarin, Kamis (22/5).

“Saya malah bisikin ke mereka, masih mau nyumbang lagi, enggak? Sumbang alat berat dong. Kita butuh wheel loader,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (23/5).

Di hadapan para pengusaha itu, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan membutuhkan wheel loader satu unit untuk satu kecamatan.

Saat ini Pemprov DKI baru punya lima wheel loader dan berencana akan membeli lima unit lagii. Total wheel loader yang akan dimiliki sebanyak 10 unit.

Sedangkan jumlah kecamatan di DKI Jakarta ada 44 kecamatan. Artinya, DKI masih kekurangan 34 unit wheel loader.

“Saya bilang, saya butuh satu kecamatan ada wheel loader. Kita baru punya lima, kita mau beli lima lagi. Tapi itu masih kurang. Iya, nggak. Sedangkan harga wheel loader, kan mahal, senilai Rp1,7 miliar. Jadi kalau dia mau nyumbang silakan saja,” ujarnya.

Tawaran Ahok pun disambut baik para pengusaha Tiongkok tersebut. Dengan syarat, Ahok harus mengurus Jakarta dengan baik.

“Mereka bilang banyak yang mau nyumbang, asal kamu (Ahok) ngurus Jakarta yang benar. Ya, sudah bagus itu,” ucapnya. [Beritasatu.com]

16 COMMENTS

  1. bagus begini, ada keterbukaan dan kejelasan, sumbangan tepat guna, sesuai yang dibutuhkan… lagipula jadi promosi untuk yang menyumbang, karena diliput banyak media…

  2. Pak Ahok, kl bisa di listing barang modal apa saja yg msh kurang di DKI lalu disampaikan ke pengusaha2, jd pengusaha2 punya option dana CSR nya mau dipakai utk nyumbang brg modal apa aja, diurut dr yg plg prioritas/mendesak.

  3. Muannntab Brother

    Ke1.
    Kl ngurusnya benar dan orangnya bersih siapapun mau nyumbang.

    Dan itu sudah dibuktikan

    Ke 2.
    Biar pengadaan Kering jadi mencegah korupsi

    Ke3
    Hati hati praktek Korupsi dapat dilakukan oleh para oknum dengan cara :
    -Menyewakan ke pihak lain
    -Di Pretelin dijual
    -Spare parts ditukar tukar
    -Sengaja dipakai secara ceroboh biar rusak nanti kan jadi sewa ,lumayan kl ada komisinya

    Namanya OKNUM pikirannya busuk terus

    Waspadalah

    Ke 4.
    Baiknya diterima sumbangannya
    tapi mengelolahnya juga minta yg sumbang lakukan jadi Pemprov terima bersih

  4. Milik pemda, harus ada ciri khusus, entah warnanya, misal putih dgn nomor dan wilayah pemiliknya, jaktim misalnya.
    Pasangi tracking. O ya, divisi pengawasan di pemda, harus lbh aktif, tiap hari berkelilinglah!
    Apa mungkin, buka rekening buat warga yg tergerak jd donatur…?
    Biar ada rasa memiliki, dan senang bisa partisipasi…

    • ini ide bagus…coba hitung Wirss… yang follow account Twitter pak Ahok SUDAH mencapai 1 juta orang… kalau semua mau nyumbang untuk satu truk harganya jadi super murah… 1.7 milyard dibagi satu juta = Rp. 1.700,- …lumayan bukan? 🙂

      • tentang pembukaan rekening bagi donatur dan sistemnya sudah saya coba beritahu pak Ahok beberapa minggu lalu lewat email (untuk solusi seperti Pasar Senin) namun belum ada langkah real-nya… mungkin perlu ada persetujuan dari Presiden dan Menkeu. It’s seems simple but unfortunately…not…

      • jamin tuh 1 M itu orang semua, jangan-jangan ada yg lupa password buat account baru lagi atau bahkan lebih parah lagi 1 orang buat sekian account siluman , kalau pak ahok mo buka kotak sumbangan gak usah patokan pengikut twitter juga banyak yg sumbang tuh, buktinya dari awal mengalir trus CSR sampai skrg gak berhenti2 🙂

        • itu bukan patokan utama Wirss… yang jadi goal sebenarnya adalah sistem “Crowd Funding Solution”… small contributions become a big one…

          • lovemata, bukan wirss 🙂
            iya, inti dari ide ini sebenarnya hanya ingin menyalurkan energy dari orang yg kepingin berpartisipasi, tetapi tdk ada salurannya….dan mendidik warga supaya ada rasa memiliki.
            Tau kah, acara2 pencarian bakat, yg menjaring partisipasi pemirsa TV dgn sms premium mendukung kontestannya? Nilai bisnis ini amat sangat besar, cukup mendongkrak pendapatan para pemilik media TV. Begitu juga ringtone, dll. Dari hal sepele senilai Rp.5000, bisa terkumpul dana milyar, bahkan tryliunan. Satu hal lagi, kartu sim card, kadang ada sisa 2rb, 5rb, 20rb, lalu tdk lagi kita pakai, dan mati masa berlakunya. Padahal itu setara nilai nya dgn uang cash yg sdh masuk ke perusahaan telekomunikasi, andai itu semua dikumpulkan, dan diambil sebagai keuntungan, krn jasa provider tdk terpakai. Jumlahnya cukup besar, dan itu sdh ada yg melakukan, bekerja sama dgn ringtone provider, sim card mati, dihidupkan sebentar, seakan2 berlangganan ringtone, pulsa dipotong habis, bagi2 keuntungan dgn provider. Entah legal tdk cara ini, tapi balik lg, hal sedikit, mendtgkan uang besar.

        • ngomong-ngomong tentang siluman (khan lagi rame nih), sekarang saya balik tanya kepada Wirss, menurut anda “siluman” Twitter kira-kira berapa persen?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here