Penertiban PKL Dilarang Anarkis

10
92

Ahok.Org – Melihat Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kembali berjualan di pinggir-pinggir jalan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) merencanakan membentuk ‘Pasukan Penjambret PKL’.

“Bentuk pasukan penjambret, lho,” kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Rabu (11/6).

Pasukan Penjambret PKL yang dimaksud mantan Bupati Belitung Timur ini adalah personel keamanan yang melakukan razia atau penertiban PKL di seluruh wilayah Jakarta. Nantinya, selain penangkapan PKL, seluruh barangnya akan dibawa ke Cakung dan tidak akan dikembalikan lagi kepada PKL tersebut.

Tindakan ini memang diakui Ahok sedikit keras. Namun dia menilai, kalau Pemprov DKI melakukan pembiaran terhadap PKL, maka pihaknya membiarkan penyelenggaraan pemerintah berjalan tanpa aturan.

“Yang jelas, saya anggap ini sudah out of the rule. Ini kayak jaman cowboy aja, kayak film-film ‘Godfather’, ‘Chicago’. Makanya kita bentuk pasukan penjambret. Habis kita mau minta tolong sama siapa?” ujarnya.

Pasukan ini tidak diperbolehkan melakukan tindakan anarkis atau kekerasan pada PKL.

“Yang penting jangan anarkis saja. Jangan melanggar HAM. Nanti Komnas HAM bilang lagi kita melanggar HAM. Jadi rusak, nih negara, karena terlalu banyak orang membela orang yang salah,” tuturnya.

Ahok kini sedang mencari rumusan sanksi yang tepat untuk menimbulkan efek jera bagi PKL. Ia mengaku pernah membahas sanksi bagi PKL dengan hakim, tapi tidak menemukan jalan keluar.

Pihaknya meminta hakim dapat menjatuhi sanksi kepada PKL sebesar Rp 500.000, tetapi hakim memutuskan sanksi denda hanya sebesar Rp 75.000-Rp 100.000.

“Saya sudah pernah datang, nggak jalan, kan. Saya minta denda maksimal, Rp 500.000 biar orang kapok. Hakim putusin Rp 75.000. Nah, saya juga nggak bisalah ngatur hakim. Itu, kan nurani hakim. Makanya saya lagi rumuskan sanksi yang tepat,” tegasnya. [Beritasatu.com]

10 COMMENTS

  1. Yg penting satpol tidak lagi menggunakan pentungan.

    Pak Ahok,
    Tolong perhatikan trotoar ke arah stasiun psr minggu. Disitu motor, ojek, seliweran hingga mengganggu pejalan kaki. Bahkan pejalan kaki-lah yg disuruh mengalah utk motor.

    Selain motor, pedagang buah dll di trotoar itu jg sangat mengganggu. Sdh pernah dilaporkan ke 1708 tp tidak ada tindakan.

    Terima kasih.

    • Menertibkan PKL harus dengan penegakan hukum yg konsisten, misalnya kalo berjualan ditempat yg dilarang maka dikenakan denda bisa 200ribu s/d 500ribu. selama ini banyaknya PKL yg berjualan ditrotoar itu karena pembiaran oleh petugas. kalo masih 1 atau 2 PKL ya dibiarkan lama-lama menjadi puluhan baru di razia. ya kalo caranya seperti ini akan susah ditertibkan. kalo sudah ada penegakan hukum yg konsisten kemudian sediakan tempat untuk mengakomodasi para pedagang kecil atau PKL ini karena mereka juga membantu ekonomi keluarga dan roda perekonomian.

  2. Saran pak, coba pakai cara seperti ini Denda pelanggar peraturan jangan dengan nilai uang tetapi dengan prosentasi penghasilan seseorang, jadi ada efek jera, karena nilai denda tetap dengan besar rupiah yang sama tidak akan menimbulkan efek jera. contoh gamblangnya: Kalu anda merokok deidepan umum hendaknya hukumannya denda 10% dari nilai lapor wajib pajak anda, karena kalau denda dengan nilai nominal rupiah agak tidak adil karena jumlah besaran uang tidak sama efeknya tergantung dari penghasilan si pelanggar, kalau hukuman diambil dari prosentasi nominal wajib pajak akan lebih adil, yang berpenghasilan besar bayar denda besar, yang berpenghasilan kecil bayar denda sesuai dengan prosentasi uang yang menyentuh efek jera.!

  3. Dan secara HAM aturan denda denagn prosentasi dari besar Wajib pajak sangat manusiawi dan adil! Tidak membedakan posisi dan keuangan, ini adalah salah satu jalan supaya masyarakat jakarta terutama yang beruang tidak melechkan hukum yang ada!

  4. Pak Ahok saya mau saranin cara terbaik untuk urus PKL tanpa Langgar HAM : Denda pembeli diluar zona PKL (studi kasus Pemkot Bandung) itu lebih efektif dari pada usir PKL, buat aja denda kalo beli di PKL tidak berizin, biarpun diputus hakim 100 ribu kalo yang kena pembeli saya yakin selama-lamanya gak akan ada orang yang beli lagi di luar zona PKL.

    Sabar ya Pak Ahok kerja anda akan semakin berat untuk sementara waktu, jaga kesehatan dan kontrol emosi ya.

  5. Gimana kalo yg ketangkep lagi beli di PKL, harus memborong semua barang dagangan PKL tersebut, yg akan diangkut satpol PP…..

    PKL nya kagak rugi, pembeli jadi paranoid…

    😀

  6. Kagak usah libatin hakim lagi, bikin kwitansi 500rebu yg sudah dicetak, ada no urut dan harus setor ke bank DKI Jakarta…. Barang dikembalikan kalau sudah ada tanda setor dari bank…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here