Ahok Minta Disdik Tunda Penghapusan Ekskul Pencinta Alam

7
100

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai keputusan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menutup atau meniadakan kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) pencinta alam di sejumlah sekolah di ibu kota terlalu cepat. Ia meminta keputusan itu ditunda dulu sambil dilakukan pembenahan ekstrakurikuler tersebut dengan melibatkan pecinta alam dari kalangan kampus.

Basuki mengatakan, Disdik DKI seharusnya mengkaji kegiatan ekstrakurikuler tersebut terlebih dahulu, sebelum ditutup.

“Makanya aku pikir ini reaksi yang terlalu cepat. Saya katakan tidak boleh seperti pemadam kebakaran, bukan menghapus, tapi tunda dulu. Kaji, siap atau tidak guru-gurunya,” kata Basuki di Balaikota, Selasa (1/7).

Ia mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam memiliki tantangan yang sangat berat. Sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional untuk mengelola aktivitas tersebut di sekolah. Misalnya, melibatkan tentara atau sejumlah organisasi pecinta alam yang berpengalaman mengelola kegiatan tersebut.

“Jadi kalau mau jadi pembimbing mesti ikut jalan, jangan main orang bikin rute-rute, tapi tidak pernah survei. Kalau sekolah tidak siap harus pakai organisasi, pakai clubnya Aranyacala Trisakti atau Mapala UI. Pakai mereka supaya turun, latihkan kelompok. Jadi pembimbing tuh ada tentara atau siapa,” ujar pria yang kerap disapa Ahok itu.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga meminta pihak sekolah juga bersikap tegas dalam mengatasi persoalan tindakan kekerasan yang potensial terjadi pada kegiatan ekstrakurikuler pecinta alam.

“Kalau ada yang mem-bully gitu harus dikeluarin, udah sok. Itu udah kayak gaya preman, gaya mafia lama-lama,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Lasro Marbun, mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan semua kepala sekolah menyusul tewasnya Arfriand Caesar Al Irhami (16), siswa SMA 3, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang tewas usai mengikuti ekskul pencinta alam di Tangkuban Perahu, Jawa Barat. Salah satu kebijakan yang diambil yakni meniadakan ektrakurikuler serupa. “Seluruh kepala sekolah sudah seminggu melarang kegiatan yang sama di sekolah masing-masing,” tandas Lasro. [Beritajakarta]

7 COMMENTS

  1. Pak Basuki

    saran

    1.Dibekukan saja sampai waktu yg ditentukan

    2.Dibuat jadi in kul
    jadi sekolah yg minat kegiatan tsb
    buat sebagai intra Kulikuler

    jangan ekstra

    dan dibuat aturannya tidak ada cara cara:
    1,2 ,3 dst nya semua tanda tangan

  2. kan udah ada pramuka buat eksul cinta alam, ngapain lagi selain pramuka kgk usah ada eksul cinta alam, begaya aja tuh manusia, tolong diubah tuh gaya2 militer jgn dibawa masuk ke sekolah, kampus dsbnya, liat tuh kelakuan anak skrg, senior bully junior sampai mati gara2 ikut2an gaya militer, disiplinnya gak di ikuti, sok sok jago dan pamer nya di ikuti, yang bagusnya gak di ikuti eh yg kurang bagus nya di ikuti 1000%

    • saya tidak setuju kalau PENCINTA ALAM di hapuskan masa cuma gara-gara satu orang semua SISPALA (SISWA PENCITA ALAM) di hapuskan? apa adil ? saya setuju dengan artikel di atas untuk adanya pembimbing dari mapala atau tentara dan itu sudah di lakukan di organisasi saya TEPEPA (Teknik Pembangunan Pencinta Alam)SMKN 26.kami mengambil instruktur dari WANADRI dalam rangka pelatihan NAVIGASI DARAT,kami juga mengikuti pelatihan WATER RESCUE dari HIPERPALA.kalau kami bisa kenapa mereka tadak bisa?

    • Kalo menanam pohon dan melestarikan hutan sudah kami lakukan, kami juga bukan menanam saja ada program2 untuk merawatnya, jadi jangan samakan semua pencinta alam.

  3. Paling mudah adalah bakar lumbung jika ada tikus, namun sang pembakar tidak pernah tahu, betapa sulitnya membuat dan menjaga lumbung itu. Didalam lumbung itulah mereka hadir, ditempa, dibina dan dididik. Dan mereka pula yang datang pertama kali pada setiap bencana yang ada di negeri ini.
    Sang tikus, usut secara tuntas, berlakukan hukum positip. Karena mereka cukup kesatria untuk mengakui kesalahan sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here