BTP Kerap Memantau Komentar-komentar di Media Online, Kenapa?

11
111

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kerap memantau segala wacana maupun ide yang disampaikannya melalui media online. Para komentator yang kerap berkomentar di kolom komentar, kata Basuki, menjadi salah satu acuannya untuk melaksanakan wacananya atau tidak.

“Ide saya ini memang suka ‘ngawur’, kenapa? Biar wartawan langsung tulis ucapan saya di medianya. Kalau beritanya sudah naik, saya suka baca komentarnya, 40 persen tidak suka wacana saya, ya berarti dilanjutkan saja programnya,” kata Basuki saat memberi sambutannya dalam diskusi Revisi UU Nomor 29 Tahun 2007 di Balaikota Jakarta, Selasa (22/7/2014).

Selain melalui komentar media online, Basuki kerap memantau pelaksanaan programnya melalui video Pemprov DKI yang di-upload di YouTube.

Berbagai idenya pun dituangkan di dalam Revisi UU Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ide pertamanya ialah pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI yang tidak lagi melalui pemilihan langsung oleh warga Jakarta, tetapi dipilih oleh presiden RI. Gubernur dan wakil gubernur DKI terpilih ini harus dapat melakukan pembuktian harta terbalik kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedua, pengalihan pengelolaan aset-aset negara yang berada di Jakarta kepada Pemprov DKI.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku gerah terhadap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI yang melempar tanggung jawab kepada pemerintah pusat, misalnya saja permasalahan perbaikan jalan di Jakarta dengan klasifikasi jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kota/kabupaten. Apabila pemerintah pusat belum dapat memperbaiki jalan rusak di jalan nasional, Basuki mengimbau Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI segera memperbaikinya sebelum ada nyawa pengendara kendaraan bermotor melayang.

Usulan ketiga ialah pengadaan barang dan jasa melalui e-katalog, tidak lagi melalui lelang tender yang membutuhkan waktu dan sanggahan yang lama. Usulan keempat adalah penerapan hukuman kerja sosial bagi para pelanggar peraturan, misalnya bagi pengendara kendaraan bermotor yang melintasi jalur transjakarta. Daripada dikenakan denda tindak pidana ringan (tipiring), pelanggar lebih baik dihukum kerja sosial, seperti membersihkan taman kota atau membersihkan WC di Monas.

“Kadang-kadang kalau kita membuat terobosan, orang lain, swasta, atau pemerintah pusat malah takut. Giliran nyolong aja pada berani,” ujar Basuki. [Kompas.com]

11 COMMENTS

  1. Pak Ahok

    Ini 2 calon wakil gubernur DKI buat pak Ahok

    1. Dian Sastro Wardoyo
    2. Briptu Eka Frestya

    Calon yang lain lewat karena tidak dikehendaki oleh rakyat.

    Jadi tolong bapak Ahok segera memilih salah satu dari Dian Sastro Wardoyo atau Briptu Eka Frestya menjadi wakil gubernur DKI mendampingi bapak Ahok.

    Kalo bisa salah satunya juga menjadi wakil sekda jadi keduanya mendapat jabatan.

  2. Ide-idenya okay 😀
    .
    Tapi utk ide ke-1, agak ragu.
    .
    Sepertinya jakarta masih terus dituntun oleh pusat sebagai orang tua terhadap anak.
    .
    Entahlah.

  3. saya sangat setuju dengan e-katalog. beli transjakarta udah ada scania, udah ada pricelistnya, ngapain tender2an bus abal2.
    Tender itu merugikan, peserta akan menyogok panitia utk dimenangkan. kalopun berdasar penawaran harga termurah pemenangnya, apa yg akan kita dapat dari barang murah? barang sampah pastinya.

  4. ide bagus memang.tapi hati ” dgn komentator palsu juga byk.akun palsu ngomongnya ga konsisten ga logis.apalagi ada bot yg bisa komen macem”.di inet byk zombienya…

  5. Pak Ahok, saya setuju dengan usulan bapak di atas kecuali terkait pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI yg dipilih oleh presiden dan mentri. Bukankah kalau begitu akan ada kepentingan politik didalamnya dan tidak demokrasi? Saya takutnya nanti yg dipilih tidak kompeten, hanya bagi2 jabatan. Saya pikir rakyat lama2 akan semakin dewasa sehingga tidak akan terjadi hal yg bapak hawatirkan itu. Suara rakyat penting untuk didengar. Terima kasih pak.

  6. pak basuki, utk ide pemilihan gub dan wakil gub dipilih oleh presiden harus ditinjau ulang, kalau presidennya beres pasti nunjuknya orang beres juga, kl presidennya gak beres kan bisa cilaka pak..heheh

    btw selamat jadi gubernur DKI pak, jgn lupa ingetin ke presiden jokowi keinginan bapak,diajak naik pesawat ke presiden an

    hihihi

  7. Pak Ahok yang Saya hormati, kalau soal pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Saya kurang setuju.Mereka harus di pilih oleh warga DKI Jakarta yg lebih mengerti masalah Jakarta.Terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here