Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan penundaan pelaksanaan perombakan massal para pejabat eselon. Menurut dia, penundaan itu dimaksudkan agar para staf berkompeten memiliki waktu dalam melaksanakan tes penempatan ke jabatan yang diinginkan.
Oleh karena itu, staf yang memiliki kompetensi diwajibkan mengikuti tes assessment terlebih dahulu sebelum menduduki posisi baru. “Saya mau kasih kesempatan, mereka (staf) dites dulu. Kalau pemerintah dulu, ada pejabat eselon yang kinerjanya tidak baik dicarikan posisi lain dengan eselon yang sama. Sekarang peraturan itu tidak berlaku,” ujar mantan anggota Komisi II DPR RI itu.
Sebelumnya, perombakan massal PNS DKI mundur hingga Desember 2014 mendatang. Sedianya, pelantikan itu dilaksanakan pada September ini. Pemprov DKI masih perlu membuat peraturan gubernur (pergub) turunan dari Perda Organisasi Perangkat Daerah.
Kemudian, DKI perlu melakukan tes assessment dan penempatan para staf yang ingin menjabat posisi tertentu. Asalkan hasil penilaian sesuai, masing-masing kandidat berhak menduduki jabatan yang diinginkan.
Perombakan massal ribuan PNS DKI ini rencananya dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP). Di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, ada sebanyak 8.009 jabatan. Namun, setelah DPRD mengesahkan Perda Organisasi Perangkat Daerah, jumlah jabatan itu dirampingkan menjadi 6.826 jabatan. Dari jumlah itu, sekitar 40 persen di antaranya akan dirombak. [Kompas.com]
Halo pak Ahok
Solusi untuk PNS DKI
1.) Rakyat minta agar pak Ahok rampingkan jumlah PNS pemprov DKI dari lebih dari 105.000 menjadi maksimal 5.000 PNS saja
2.) Rakyat minta agar pak Ahok mengirim 5.000 PNS ke luar negeri untuk magang di dunia pendidikan, kesehatan, otomotif dan elektronik agar Indonesia bisa jadi produsen green otomotif + produsen elektronik top dunia 5 tahun yang akan datang dan memiliki kualitas pendidik/ pengajar dan kualitas dokter kelas dunia.
atas nama rakyat ape nama pribadi..
wkwkwkwkwk… koplak ente :))
Tidak ada yang melayani rakyat Jakarta dong, semuanya magang diluar negeri