Soal Wagub DKI, BTP: Terserah PDI-P dan Gerindra

9
99

Ahok.Org – Posisi Wakil Gubernur DKI akan kosong bila Basuki Tjahaja Purnama menjadi orang nomor satu di Jakarta, menggantikan Joko Widodo. Namun, pengisi kursi wakil gubernur yang akan dia tinggalkan belum bisa dipastikan siapa pengisinya.

Kursi yang akan ditinggalkan Basuki tersebut masih menjadi perebutan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra, dua partai yang dulu bersama-sama mengusung Jokowi dan Basuki dalam Pemilu Gubernur DKI pada 2012.

Basuki mengaku tak mau pusing soal belum ada kepastian soal pendampingnya kelak saat memimpin Jakarta. “Terserah pada PDI-P dan Gerindra, bisa menyelesaikan masalah atau tidak,” ujar Basuki di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Menurut Basuki, dia hanya akan menunggu surat datang ke mejanya soal pengisi kursi wakil gubernur itu. “Kita tunggu suratnya saja, tunggu  apakah PDI-P dan Gerindra bisa selesai,” ujar dia.

Dikejar lebih lanjut tentang siapa bakal calon yang namanya sudah bermunculan di media massa, Basuki menolak memperkirakan siapa yang akan diusung PDI-P dan Gerindra.

“Mana tahu. Tunggu surat masuk dulu. Kalau sudah baru kita pikirin,” tepis Basuki. “Kesusahan sehari cukup sehari. Gak usah mikirin kesusahan besok-besok lah.”

Seperti diberitakan sebelumnya, PDI-P dan Gerindra saling menyatakan paling berhak menempatkan pilihannya menjadi orang nomor dua di Jakarta.

Jokowi yang lengser dari Gubernur karena menjadi presiden terpilih, merupakan alasan PDI-P berkeras  menginginkan posisi wagub sebagai pendamping Basuki yang adalah orang Gerindra.

Adapun dasar bagi Partai Gerindra bersikukuh adalah perjanjian politik pada pemilu gubernur yang menyatakan posisi wakil gubernur adalah untuk Gerindra. [Kompas.com]

9 COMMENTS

  1. ibarat orang sakit ,semakin sakit semakin pahit dan banyak obatnya . ahok adalah obat yang cocok . ahok rela menjadi obat yang pahit utk menyembuhkan ,orang yang mau sehat tentu akan menerima

  2. Halo pak Ahok

    Seluruh Rakyat Indonesia sudah sangat muak dengan perilaku jahat, licik dan busuk dari koalisi merah putih yang gila hormat, gila harta, gila jabatan, gila uang dan gila kekuasaan.

  3. Pak Ahok mohon klarifikasi kepada semua media terutama media besutan James Riadi misal tribunnews, kompas, detiknews, merdeka, beritasatu dll dan metrotv bahwa pak Ahok tdk prnh bermaksud meng intimidasi dan membuat buruk nama Prabowo Subianto, sebab segala perkataan siapapun termasuk Pak Ahok akan mereka pakai utk menggiring dan membentuk opini maupun sudut pandang sesuai tujuan dan keinginan mereka spy rakyat tdk memilih Prabowo dgn cara membenci beliau. Jangan smp rakyat memilih beliau

  4. Kenapa cuman posisi Wagub saja yang terserah pada PDIP & Gerindra tok untuk menentukannya – tidak boleh parpol lain ? posisi Gubernur kan juga termasuk jatah kedua parpol tsb. Kalau Gubernur bukan anggota PDIP maupun Gerindra, berarti sudah terjadi tindak ” kudeta ” kekuasaan jabatan yang inkonstitusional bukan ?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here