Ahok: Otak Kita Itu Masih Otak..

3
71

Ahok.Org – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama geram mendengar laporan mengenai adanya taman yang dibangun di Jalan Susilo Raya dan Jalan Rawa Bahagia, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Basuki menginstruksikan para pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat untuk membongkar taman trotoar itu. Bahkan, lanjut dia, pejabat Pemkot Jakbar dan Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Barat “bermain” dalam proyek tersebut.

“Sudah saya suruh bongkar, enggak benar itu. Lurah, camat, sudin yang punya proyek sama kerjakan (taman) itu,” kata Basuki, di Balaikota, Jumat (14/11/2014).

Basuki mengaku, hingga saat ini, pejabat DKI tak bisa dipisahkan dari “permainan” proyek dengan anggaran fantastis. Padahal, lanjut dia, proyek itu tidak berfungsi untuk warga Jakarta dan bukan merupakan prioritas.

Banyaknya proyek yang “tidak jelas” itulah yang membuatnya mencoret satu per satu anggaran tersebut. Karena itu, sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang muncul di APBD DKI pun jumlahnya tinggi sebab banyaknya anggaran yang tidak terserap dan tidak terpakai.

“Makanya, otak kita itu masih otak proyek. Dinas PU misalnya, jalan sudah bagus ditimpa beton alasannya karena menghindari genangan. Kami enggak mau begitu lagi, coret saja anggarannya, untuk yang taman ini, saya sudah tegur lurah camatnya,” kata Basuki.

Sekadar informasi, trotoar di Jalan Susilo Raya dan Jalan Rawa Bahagia, Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, ditanami pepohonan. Padahal, trotoar tersebut baru saja diperbaiki.

Trotoar sepanjang 500 meter dengan lebar satu meter setengah itu bagian tengahnya ditanami pepohonan jenis palem botol dan akasia. Pohon-pohon tersebut dibuatkan wadah seluas 1 x 1 meter menggunakan tembok semen dan tidak memberi ruang bagi pejalan kaki.

Gundukan tanah merah yang digunakan untuk mengisi wadah pepohonan itu dibiarkan di badan jalan sehingga ketika hujan tanah tersebut meleber ke jalan.

Lurah Grogol Abdul Latief mengakui jika pembangunan taman di trotoar itu banyak menuai protes warga lantaran warga merasa aktivitasnya terganggu. Ia akhirnya terpaksa menghentikan pembangunan taman tersebut.

“Sementara ini, kami hentikan dulu pengerjaannya sampai dapat penjelasan dari Sudin Pertamanan mengenai konsepnya dan apakah memang diizinkan trotoar dibangun taman,” kata Latief.

Sementara itu, Kasudin Pertamanan Jakarta Barat Djauhar Arifin menjelaskan, penanaman pohon di atas trotoar itu merupakan upayanya melakukan penataan wilayah.

Ia membantah jika pembangunan tersebut mengganggu pengguna jalan. Selain itu, kata Djauhar, penanaman pohon itu juga bertujuan untuk mengusir pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berdagang di atas trotoar tersebut.

“Kami akan koordinasi dengan pihak kelurahan agar penanaman pohon tersebut dapat terus dilaksanakan,” ujarnya. [Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. Hahaha trotoar 1,5m tengahnya di kasih tanaman, di negara manapun nggak ada trotoar yang lebarnya hanya 1,5m tengahnya di tanamin pohon. ada juga di kasih bangku buat duduk2, buat istirahat sebentar jika lagi capek jalan.

    • siapa bilang dinegara manapun nggak ada trotoar selebar 1,5 m ditengahnya ditanami pohon dng bak ukr. 1m lebar!!! itu jelas-2 ada di ibukota REPUBLIK INDONESIA ABAD 21 gitu lho!!! pada masa pemerintahan presiden jokowi n gubernur ahok lagi!! (yg kebaikannya nggak gampang dicarikan bandingan!!).
      .
      yg terlibat didalamnya bukan lagi otak proyek dsb. tapi jelas-jelas otak n mental bobrok, mungkin bahasa guyon solo nya : kawulo ndekndek!! sorry!
      .
      bangsa, negara, budaya suatu kaum, bak kolam di pegunungan yg asri lingkungannya, jernih, sehat n alami air didalamnya, tapi kadang dipermukaannya ada lapis kotoran or langit-2, yg walau tipis sekali cuma, tapi membuat orang jijik dng kolam itu secara keseluruhan, sehingga akan tersohor dikalangan penikmat keindahan alam, bahwa nun disono ada kolam yg kotor.
      .
      saran saya utk kasus diatas n sejenis, buka abis-abisan proses pertimbangan, kebijaksanaan, goalnya, sampai bisa-2nya proyek seaneh itu bisa ada di dki. kalau ternyata memang ada main, pecat saja. kalau karena kebodohan, yah orang tidak capabel kok bisa punya jabatan?!?!? staff-kan saja.
      .
      salam,

  2. terus terang trotoar tetep butuh pohon sih.abisnya gw perna ngerasain jalan ditrotoar ga da pohon males bgt siang” panas buanget.cuma ya ruangannya kebykanya ga cukup.jadinya pas pohonya da tua.mo jalan di trotoar malah mesti pinda kejalanan.lalu masalah klasik nya akar pohonnya ngerusak aspal,nutupin got,rantingnya kena kabel di tiang”.kesannya salah pohon.padal salah planing taro pohon&pilih pohon yg ditanam jd menganggu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here