Ahok.Org – Erlita Hidayat, ibu Andi Audi Pratama (16), siswa SMA 109 yang tewas akibat tawuran pada Jumat (7/11) lalu mengaku puas setelah bertemu Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Erlita meminta bantuan kepada Ahok agar kasus kematian yang dialami putranya mendapat keadilan.
“Alhamdulillah beliau menanggapi kasus ini dengan sangat tegas, saya mewakili ibu-ibu yang sudah jadi korban anak-anak sesama pelajar,” kata Erlita di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).
Erlita mengaku Ahok dengan tegas mengatakan pelaku dan pelajar yang tawuran akan langsung di-DO dan tidak akan diterima di seluruh SMA di DKI Jakarta.
“Efek jera seperti itu, sisi hukum saya harapkan para pelaku mendapatkan ganjaran yang seadil-adilnya,” ucapnya.
Erlita bercerita kepada Ahok, bahwa dari sejak dirinya masih bersekolah perkelahian antar pelajar kerap terjadi dan tidak pernah ada titik temunya. Ia berharap, Andi menjadi korban terakhir perkelahian antar pelajar.
“Saya cerita ke Pak Ahok dari tahun saya sekolah dulu perkelahian antar pelajar ini tidak ada titik temunya, biarlah anak saya menjadi yang terakhir. Saya ingin agar kasus ini tidak lagi terjadi, mengingat masih ada adiknya dan pelajar lain. Ini pelajar generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Selain itu, Ahok juga menjanjikan tidak akan ada intervensi dari pihak manapun dalam kasus ini. Pelaku akan dihukum sesuai perbuatannya.
“Saya bilang ke Pak Ahok jangan sampai ada intervensi dari pihak manapun. Dia mau di belakang anaknya siapa, pejabat siapa, beliau sangat bijaksana dan tidak peduli. Kesalahan dihukum sesuai dengan perbuatannya, itu yang membuat saya lega,” terang Erlita.
“Ini sudah tingkat kriminalitas sekali, caranya sudah benar-benar sadis, bukan lagi menegaskan mereka seorang pelajar,” pungkasnya. [Detikcom]
–
Ahok Bubarkan 15 Geng Sekolah
Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membubarkan belasan geng pelajar SMA di DKI Jakarta. Hal itu karena tengah maraknya tawuran dan bullying di SMA.
“Kita sudah bubarin gangster-gangster. Kita sudah tahu sekolah ini nama gangsternya apa,” kata Ahok di Balai Kota, jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun mengatakan beberapa sekolah di Jakarta memiliki geng. Mengetahui kondisi tersebut, Lasro akan melarang adanya geng di sekolah.
“Kita temukan geng di sekolah kemarin. Sekarang saya lagi menelusuri sejauh mana. Setelah itu saya akan bikin peraturan bahwa tidak boleh ada organisasi (geng) di luar atau di dalam sekolah yang diikuti oleh siswa,” ujar Lasro.
“Kalau ada di SMA DKI kita akan keluarkan. Karena konon ceritanya ada pihak luar yang berperan. Tak semata-mata peserta didik,” sambungnya.
Lasro menjelaskan, salah satu geng yang dibubarkan yakni geng dari SMAN 81. “SMA 81 sudah kita bubarkan. Saya hadir sendiri di lapangan. Sudah 15 geng yang masuk,” jelasnya.
Berikut 15 geng yang dilarang beraktifitas oleh Pemprov DKI:
1. SMA 3: r3sidivis
2. SMK 29 penerbarangan: reduskra29
3. SMA 46: texas46
4. SMaa 63: pulverize 63
5. SMA 60: psycho60
6. SMA 86: grunge86
7. SMA 87: rasta87
8. SMK 32: spt32
9. SMA 90: neunzig90
10. SMA 82: patra82
11. SMA 70: vallenty70
12. SMA 6: gorasix6
13. SMA 74: artileri74
14. SMA/SMA 1 budi utomo: Boedoet
15. SMA 81: (belum ketahui). [Detikcom]
Bukan hanya geng-geng sekolah yg harus dibasmi tetapi juga brandalan-brandalan di sekolah.
Banyak siswa sd, smp, sma dan mahasiswa yg jadi brandalan di sekolahnya.
Brandalan-brandalan tersebut kalo besar ya pasti jadi tukang pukul, preman, politisi busuk, pengusaha busuk, pejabat busuk, teroris atau koruptor seperti kaempe, efpeii dan isis
Rakyat sangat setuju seluruh geng di sekolah diberantas tuntas.
Yg sudah keluar sekolah biasanya yg jadi provokatornya bahkan dianggap seniornya…
dari jaman dulu, sdh ada tuh geng2 di sekolah. biasa nya ada preman sekitar yg ikut backingin.
Yg parah, jd terlibat peredaran narkoba.
Disimpannya di tanah kosong, bangunan trbengkalai sekitar sekolah.