“Butuh Waktu Untuk Mengubah Kebiasaan Pindah Ke Bus”

9
274

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku santai mengetahui banyak bus tingkat wisata serta transjakarta gratis yang sepi peminat.

Transportasi massal ini untuk memfasilitasi kebijakan pelarangan perlintasan sepeda motor di sepanjang Jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat.

“Pasti enggak ada yang mau naik (bus), percaya sama aku. Semua pemotor pasti lebih pilih cari jalur alternatif,” kata Basuki, di Balaikota, Rabu (17/12/2014).

Ia menegaskan tak ada transportasi umum manapun yang dapat mengalahkan kenyamanan berkendara motor. Oleh karena itu, Ahok meyakini bus tingkat serta transportasi massal lain yang tersedia di kawasan itu bakal mencukupi mengangkut warga Jakarta.

“Dulu kamu tanya ke saya, busnya cukup atau enggak. Aku bilang (busnya) pasti cukup, pasti enggak ada (warga) yang mau naik bus deh,” ujar Ahok.

Ke depannya, Ahok bakal terus menerapkan kebijakan pelarangan perlintasan sepeda motor di kawasan itu. Ia meyakini warga akan beralih menggunakan bus tingkat yang disediakan.

Perlu waktu lama untuk mampu memindahkan warga dari motor atau kendaraan pribadi ke bus tingkat maupun transportasi massal lainnya.

“Nanti pasti tersebar melalui mulut ke mulut bilang kalau naik bus ternyata lebih enak ya. Karena orang-orang kantoran pasti pilih bus gratis ini untuk makan siang atau ke mal, lama-lama yang lain bakal ikut. Jadi sabar saja,” kata Ahok. [Kompas.com]

9 COMMENTS

  1. saya sebagai pengguna sepeda motor ya setuju aja, kn msh bnyk jalan lain. jd gk ush pada lebay dhe… klo gk boleh naik motor ya tgl beli mobil br aja. pemprov jg lg sediain bis2 baru juga jd santai aja

  2. pak ahok saran pak, plearangan motor itu sebaiknya bapak kaji lagi, karena saya rasa itu tidak terlalu tepat manfaat dan tepat kegunaannya:
    1. masyarakat enggan untuk menggunakan bus karena kenyataan di lapangan bus bus itu masih lama pak nunggunya, dan keamanan nya masih sangat buruk.
    2. kalo saya lihat sebenernya yg bikin macet itu mobil yg hanya berpenumpang 1org
    3. org ekonomi menengah kebawah itu lebih banyak mengunakan motor pak

    pak ahok saya mendukung anda, anda org hebat yg berani tegas dan jujur, adil.
    tapi pak kebijakan juga bapak harus bisa mendengar aspirasi masyarakat, memang yg bapak lakukan demi rakyat, tapi bapak harus bisa mengarahnyanya lebih baik, dan untuk kebijakan melarang motor saya rasa , pak ahok kaji lebih dalam lagi, asas manfaat nya lebih baik, melarang itu tidak selalu jalan terbaik, lebih baik pak ahok maximalkan dulu kinerja bus bus yg ada supaya org beralih dengan sendirinya, kalo terlalu di paksakan takut timbul konflik yg kurang baik

    • Setuju untuk poin 1 dan 2, bisa saya tambahkan, sebenarnya poin 1 dan 2 itu berkesinambungan. Dimana, Jalan Transjakarta dan Bus tingkat itu memakai jalanan mobil publik. Jadi kecepatan dan ketepatan datang hingga pergi tidak bisa diperkirakan. Kalau diterapkan, emang bagus tapi untuk jangka panjang, bagi saya jika ada peraturan, yang harus di gojlok adalah pihak kepolisian, karena pencetusan hukum lalu lintas itu hanya tertulis dan kepolisian jika ditanya mendadak, tidak semuanya tahu akan pasal-pasal dan undang-undang lalu lintas. Ditambah mental polisi tidak seperti pak ahok(mungkin) yang rela mati untuk kebenaran(katanya).

  3. solusi kemacetan itu sebenarnya letaknya itu di kepolisian pak, metromini atau pelangaran lalulintas terjadi karena, kurang cekatannya polisi, dan banyak pula polisi yg minta uang rokok agar mengizinkan metromini getem di sembarangan tempat, initinya kalo pak ahok mau tidak macet, polisinya ini yg harus disiplin, banyak pos pos polisi di jalan cuma pajangan, kebanyakan juga kosong, polisi di letakan di titik titik kemacetan, jadi bisa lagsung di tindak disiplin tentang aturan lalu lintas

  4. polisi indonesia banyak yg gebrot, penyebab gendut itu:
    kebanyakan duduk karena apabila org sering berdiri atau melakukan kegiatan maka metabolisme tubuh itu bergerak lebih cepat di bandingkan org yg hanya duduk.
    masalah kemacetan itu letaknya di disiplin hukum itu intinya pak ahok, di indonesia hukum itu sembrautan, selalu yg berkuasa merasa lebih kuat, pejabatn selalu merasa hebat dan sombong, padahal mereka itu pelayan masyarakat, dan di gaji oleh negara yg merupakan uang rakyat

  5. Beberapa penyebab kemacetan di Jakarta :

    1. Rasio jalan memang kurang banyak
    2.Parkir Liar di jalan, trotoar, bahu jalan
    3. Jalanan Menyempit (bottle neck)
    4. Jalan rusak, berlobang, polisi tidur
    5. Pedagang kaki lima dan pedagang asongan
    6. Kendaraan umum berhenti sembarangan, terkadang ngetem
    7. Rambu Lalin kurang memadai/kurang jelas
    8. Pengendara tidak disiplin, menyerobot dan melanggar lalin juga melawan arus

    Usul Penanggulangan jangka pendek :
    1.Perbanyak polisi atau satpol PP di titik rawan pelanggaran lalulintas.
    2. Denda kepada pelanggar lalulintas, termasuk satpol PP berhak melakukan penindakan.
    3. Lakukan pembebasan lahan2 yang bottleneck
    4. Denda kepada pedagang maupun pembeli Kaki lima yang tidak pada tempatnya
    5. Swadayakan Relawan minimal 20 orang per kelurahan yang sudah di verifikasi untuk membantu melaporkan pelanggaran2 dengan sistim Qlue (sayangnya sistim Qlue masih sering error)

    Jangka menengah/panjang:
    1. Bikin jaringan kereta, kendaraan berbasis rel yang tidak sebidang dgn jalan raya, kalau perlu mendompleng pada 6 ruas rencana tol dalam kota.

    2. Penambahan busway dan perpanjangan rute hingga ke kota-kota mitra seperti tangerang, bekasi, depok, bogor.

    3. Membangun trotoar yang saling berhubungan antar gedung2 kantor, merancang halte bis maksimal berjarak 500m, serta membangun atap/kanopi sehingga penumpang tidak kehujanan sewaktu keluar dari bis menuju ke gedung2 kantor.

    4. Membantu kota mitra dalam menyediakan lahan park n ride.

    5. jaringan KA yang sebidang dihapuskan di DKI.

    dan masih banyak ide2 lainnya..

  6. karena usia, saya merasakan zaman ali sadikin gubernur dki, semasa memproses pelarangan becak, termasuk tahapan-2 nya. n semua efeknya.
    .
    masalah sosial yg timbul, reaksi masyarakat dan lain sebagainya, kurang lebih mirip dng saat ini (pembatasan motor), bahkan kalau mau kritis, waktu itu dampaknya lebih merata hampir ke segala pelosok kepentingan masyarakat, tambah pula, itu kali pertama bagi dki, pembatasan pribadi utk kepentingan umum dilakukan (kalau tidak meleset).
    .
    hari ini, kalau kita ditanya maukah becak kembali diperbolehkan di jalan raya dki, saya percaya maximal hanya 1 banding 99 yg mau. lainnya pasti nolak. karena sudah merasakan baiknya mungkin.
    .
    lantas kini, dalam hal pembatasan motor, demi tertib kota yang lebih baik, pakah masyarakat dki yg lebih pintar, yg sudah dapat contoh soal 50 tahun lalu, bisa lebih bijak or lebih ela-elo?!?!
    .
    salam,

  7. menurut sy penyebab kemacetan itu adalah tidak lain dari pada laju pertumbuhan kendaraan bermotor dan kendaraan pribadi.sy rasa di jakarta itu sebenarnya sudah tidak layak menggunakan kendaraan roda dua melintasi jalan2 protokol.jakarta itu ibu kota negara men…!.Ibarat sebuah rumah,jakarta itu ruang paling depan dimana ruangan yg pertama kali di lihat oleh tamu.kebersihan,kerapian dan keindahan ruang depan itu mencerminkan pribadi pemilik rumah tsb.sy sendiri merasa malu terhadap org asing yg melihat kota jakarta yg tercinta penuh dengan keramaian kendaraan roda dua di tambah dengan pencemaran udara yg di timbulkan kendaraan tsb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here