Transaksi E-Money di Meteran Parkir Sabang Diresmikan

0
73

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengawali kegiatannya Kamis (29/1/2015) ini dengan meluncurkan transaksi e-money di meteran parkir Jalan Agus Salim (Sabang), Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com, Basuki datang sekitar pukul 07.45, memakai setelan batik.  Penerapan pembayaran meteran parkir dengan e-money ini sempat tertunda selama kurang lebih empat bulan. Melalui cara ini, diharapkan warga tidak lagi kesulitan mencari uang koin untuk pembayaran meteran parkir.

Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sunardi Sinaga menjelaskan, selama satu pekan ini, pembayaran parkir melalui meteran parkir masih diperbolehkan menggunakan uang koin.

“Nanti ke depannya pembayaran lewat koin sudah tidak ada lagi. Meteran parkir pakai tap e-money semua,” kata Sunardi, Kamis.

Adapun enam bank yang sudah bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk pembayaran meteran parkir ini adalah Bank DKI, BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank Mega.

Hingga pukul 08.00, acara masih berlangsung dan telah dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Perhubungan DKI dengan enam bank tersebut. Dalam acara itu, Basuki turut didampingi oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas, Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono, dan beberapa pejabat DKI lainnya. [Kompas.com]

Ahok Optimistis Parkir Meter Bisa Tingkatkan PAD

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama secara resmi meluncurkan sistem pembayaran parkir meter dengan kartu elektronik atau e-money, Kamis (29/1). Sistem ini akan menggantikan sistem pembayaran parkir meter sebelumnya yang dilakukan secara manual menggunakan uang koin.

Mantan Bupati Belitung Timur ini optimis penggunaan e-money dalam sistem pembayaran parkir meter mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jika dari retribusi parkir di kawasan Jl Sabang per hari mampu mengumpulkan Rp 500 ribu, setelah menggunakan parkir meter bisa mencapai Rp 15 juta.

“Dengan sistem ini, kita juga bisa pantau berapa penghasilan parkir di satu jalan per hari. Ke depan, saya juga minta agar operator digaji dua kali UMP,” ujar Ahok, sapaan akrabnya saat peluncuran sistem pembayaran parkir meter menggunakan e-money di Jl H Agus Salim, kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Kamis (29/1).

Ditambahkan Ahok, setiap mesin parkir meter akan dilengkapai dengan CCTV. Dengan begitu, pemantauan lokasi parkir juga akan lebih mudah pengawasannya. Ke depan, mesin parkir meter juga akan dipasang di Jl Boulevard Raya, Kelapagading.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perparkiran, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Sunardi Sinaga mengatakan, penggunaan kartu e-money sangat mudah dibanding penggunaan uang koin seperti sistem pembayaran sebelumnya.

“Mereka tinggal tempelkan kartu, pilih jenis kendaraan, nomor polisi dan durasinya. Nanti akan keluar struknya. Kalau batas waktu habis mereka harus keluar dari situ,” katanya.

Dikatakan Sunardi, masyarakat juga diberikan kebebasan dalam memilih kartu elektronik sesuai dengan layanan bank yang digunakannya. Untuk memudahkan pengendara, selama sepekan ke depan, pihaknya masih akan mensosialisasikan sistem pembayaran parkir meter menggunakan e-money.

“Biar memudahkan masyarakat, selama sebulan ke depan, pihak bank juga akan menjual kartu e-money di sekitar lokasi parkir meter,” tandasnya. [Beritajakarta]

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here