Pemprov DKI dan PLN Bentuk Posko Antisipasi Banjir

0
41

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah sepakat mengambil langkah bersama untuk mengatasi masalah gardu listrik yang berpotensi terkena banjir.

Langkah pertama yang akan dilakukan dalam satu hingga dua hari ini adalah membentuk posko bersama yang akan diisi oleh satu petugas PLN dan satu petugas Pemprov DKI.

Dibentuknya posko ini bertujuan untuk mendata berapa banyak rumah-rumah pompa yang belum terdata oleh PLN.

“Pemprov dan PLN, kami memutuskan akan membuat posko bersama, karena kenyataannya banyak sekali rumah-rumah pompa milik masyarakat yang sebetulnya PLN enggak punya data,” kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Kamis (12/2/2015).

Setelah didapatkan data soal rumah pompa dan jaringan listriknya, kata Basuki, PLN baru bisa memetakan dan memperkirakan jaringan listrik di sana terhubung dengan gardu listrik yang mana.

Jika sudah diketahui, maka suatu saat jika gardu terendam banjir, bisa dilakukan pemutusan aliran listrik dan disiapkan tenaga cadangan berupa generator set (genset).

Tujuan lain dari posko bersama ini juga untuk menyamakan koordinasi ketika mereka mendapatkan informasi dari masyarakat tentang gardu listrik yang kena banjir.

Selama ini, sebut General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) Haryanto WS, banyak kesalahan komunikasi yang terjadi oleh petugas di lapangan.

“Misalkan ada informasi, hei, di sana pompanya enggak jalan. Pertanyaannya kan sering yang sederhana, pompa yang mana sih. Katakanlah pemda bilang Ancol Timur, Ancol Timur yang mana? Mungkin Ancol Timurnya Pemprov dengan PLN berbeda,” kata Haryanto.

Setelah memastikan informasi soal pompa yang tidak beroperasi dan pompa yang mati, langkah selanjutnya yaitu koordinasi. Orang-orang lapangan akan diturunkan dan mengecek lokasi. Sehingga, penanganan diharapkan bisa cepat dilakukan. [Kompas.com]

Sepakat! Ahok dan PLN Kerja Sama Atasi Banjir di Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) murka saat PLN mematikan listrik yang buat pompa air Waduk Pluit mati dan menyebabkan timbulnya genangan air di Jakarta Utara. Setelah melakukan pertemuan, pihak PLN dan Ahok pun sepakat akan bekerja sama mengatasi permasalahan tersebut.

General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya-Tangerang Haryanto WS mendatangi kantor Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, siang ini, Kamis (12/2/2015). Setelah berdiskusi beberapa waktu, Pemprov DKI dan PLN pun berkonsolidasi.

“Pemprov dan PLN kami memutuskan akan membuat posko bersama, karena kenyataan banyak sekali rumah-rumah pompa masyarakat yang sebetulnya PLN nggak punya data, tapi intinya PLN sudah sepakat akan membuat sebuah jalur khusus yang memisahkan ini,” ujar Ahok usai melakukan pertemuan.

PLN akan membuat jalur khusus yang memisahkan pasokan listrik untuk pompa air dengan perumahan warga. Dengan demikian, saat PLN mematikan jaringan listrik saat rumah warga terendam banjir, pompa di Waduk masih akan tetap bisa beroperasi.

“PLN akan bantu, dan sudah kasih pendapat bahwa genset yang ada di Waduk Pluit sebetulnya sudah ada dan cukup besar, hanya pengaturanya tidak singkron, nanti akan diselesaikan,” kata Ahok.

Menurut suami Veronica Tan ini, PLN dalam waktu 6 bulan sampai 1 tahun ini juga akan meninggikan gardu-gardu listrik yang hampir rendah, terutama gardu-gardu induk. Kesepakatan terkait hal itu dibuat untuk menghadapi hujan di awal tahun 2016 dengan harapan tidak ada lagi gardu listrik yang terendam banjir.

“Kita intinya menghadapi hujan banjir tahun awal 2016. Kita harapkan nggak ada lagi gardu yang ditutup karena terendam, itu targetnya,” tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.

Sementara itu Haryanto mengaku membutuhkan waktu 3 bulan untuk memisahkan jalur pompa Waduk Pluit. Sementara mengenai target lainnya, ia belum bisa menentukan waktunya.

“Jadi yang prioritas kita akan kejar dalam waktu 3 bulan ke depan, bagi di luar itu ya secepatnya,” ucap Haryanto dalam kesempatan yang sama. Saat ditanya mengapa baru sekarang melakukan perbaikan, Haryanto menjawab diplomasi.

“Ya ini makanya kita koordinasikan lebih baik, supaya ke depan bisa lebih baik,” tutupnya. [Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here