"Angket APBD Berubah Jadi Angket Kota Tua Kayaknya"

16
172

Ahok.Org – Deputi Gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni diperiksa tim angket DPRD terkait foto yang memperlihatkan kehadiran istri Ahok, Veronica Tan dalam rapat revitalisasi Kota Tua. Ahok menilai hal itu tidak masuk akal.

“Saya pikir itu sesuatu hal yang lucu saja, kenapa nggak ā€ˇsemua yang foto duduk di kursi gubernur dipanggil?” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).

Ahok mengatakan, banyak orang yang bertamu ke ruangannya dan meminta foto bersama. Bahkan mereka kerap duduk di kursinya, sementara ia diminta berdiri di belakang.

“Banyak orang kalau di ruangan saya tuh pasti suka duduk di kursi saya foto-foto, terus saya jadi centeng lagi di belakang. Kok itu kayaknya mesti diangketkan juga tuh,” katanya.

Oleh karena itu, Ahok menanggapi santai pemanggilan Sylvi. Ia menilai DPRD DKI Jakarta tengah kelabakan menyerang dirinya.

“Ya udahlah namanya orang panik. Sekarang angket APBD jadi berubah angket Kota Tua kayaknya,” ucap Ahok.

“Jadi bingung saya. Apa nggak ngerti judul ini DPRD,” imbuh mantan politisi Gerindra ini. [Detikcom]

16 COMMENTS

  1. Makin lama makin ngawur oknum DPRD ini. Angket APBD bisa jadi angket Kota Tua. Kalau DPRD yang bersih dan transparan tidak akan menghalalkan segala cara utk menjatuhkan Pak Ahok. Akal sehat dan hati nurani para anggota Dewan kemana? Kenapa org yg bersih dan memberantas korupsi selalu mau dijatuhkan? Ada aza akal busuk yang datang utk menjatuhkan Pak Ahok. Tapi Tuhan selalu menunjukkan kebenaran. DPRD yang baik tidak akan titip2 anggaran utk dikorupsi. DPRD yang baik itu akan selalu melawan korupsi. Hanya oknum2 DPRD yg tersangkut kasus KORUPSI yang ingin menjatuhkan Pak Ahok, kalau tidak korupsi, kenapa takut? Oknum DPRD sekarang lg bingung dan galau, soalnya kl terbukti korupsi, bentar lagi nginap di hotel Prodeo. Sikat abis para KORUPTOR, agar INDONESIA MAJU DAN BEBAS KORUPSI.

  2. dprd sdh membabi buta pak Ahok, soalnya di ujung tanduk nga bs tidur takut kebongkar, mereka jg nga nyangka pak Ahok berani nekat sampai sejauh ini, kl gub yg dulu2 manut2 aja dgn kemauan mereka demi posisi jd mereka selama ini merasa msh di comfort zone sampai pak Ahok muncul melawan mereka.

    • Inilah awal bagi orang2 yg mendukung/ memasukkan anggaran siluman di DKI untuk mempersiapkan diri buat penginapan di “Hotel Penjara” dan saya berharap orang2 yg terlibat nantinya dipenjarakan di Nusa Kambangan saja dan disatu kamarkan dgn puluhan atau ratusan narapidana per barak.

  3. Udah Pak….ayo urus Jakarta lagilah pak…..Ngak usah urus tuh kelompok orang yg sok pamer kuasa….tapi yg dipertunjukkan malahan kebodohan sendiri….awalnya ngomongin angket RALBD, sekarang malah memanggil Ibu Yg notabene bukAn yang ngurus RAPBD…keblinger tuh dewan…..KERJA. .KERJA….KERJA. saja pak. Salam…Go. .JB

  4. Angket APBD kayaknya berubah jadi angket kota tua. Eeh nanti bisa juga berubah jadi angket CSR, terus angket panik dah. Selesai sudah, akhirnya melamun dah mikirin hutang.

    • lantas kalo angketnya berkembang “liar” kearah . . . . penyelidikan : kenapa ya kok saya mau nilep uang rakyat yang dipercayakan kepada saya untuk diawasi, kurang apa saya yang sudah selama ini di rakhmati oleh Nya ??? n menapaki jalan ante-kebenaran !!!
      .
      harap diingat, kebenaran yang adalah milik Nya, pasti akan teralaksana, cuma, terkadang dengan cara yang penuh sarkatisma.
      .
      apapun yang akan terjadi, kita rakyat harus penuh dng kelapangan dada, menerima mereka yang mau bertobat, tetap memanusiakan mereka, toch mereka adalah saudara kita juga; tapi juga tetap dengan semangat n pendirian baja, tegas memisahkan mana gabah, mana beras.
      .
      salam,

  5. Mereka hanya mencari-cari kesalahan yang sama sekali tdk relevan dengan temanya, karena mereka ada tujuan lain. Kalau debat tema rapbn/apbn itu mereka tahu mereka akan habis dilibas karena memang mereka salah bodoh pisan! Jadi mereka mencari hal2 lain untuk menjatuhkan itupun bodoh dna primitiv. Ini wakil2 DKI JKT yah dan dibayar oleh rakyat JKT, gila betul. Presiden sudah mengatakan sore ini dipihak mana backup beliau dan apresiasi beliau akan berhasilnya e-budgeting! Everyone, we keep the war against corruption/dprd!! Go BTP Go!

  6. Kalau memang mau makmur belajarlah dari negara2 yg sudah membuktikannya, contoh yg paling dekat Sinagapore, siapapun dia dan apapun jabatannya orang tsb tidak berada diatas hukum. Di Cina juga sudah diterapkan hukuman yg berat bagi kuruptor2. juga di Indonesia harus diterapkan. Anggota DPR, MPR atau siapapun dia harus sadar dan mampu menarik kesimpulan sendiri untuk mengundurkan diri secara hormat dari posisinya sbg anggota DPR, MPR dsb bila terbukti bersalah dan kebenaran harus dijunjung tinggi untuk melawan kuroptor2 dinegara ini.
    Situasi yg diciptakan dlm pembahasan angket selama ini berada diluar dari konteksnya. Bukan lagi mengenai aggaran siluman tapi mengenai gebernurnya. Sepertinya kucing lagi dalam kantongan yg panik dgn gerakan yg tidak terkontrol. Apakah rakyat Indonesia masih mau dibohongi oleh wakil2nya? Saya kira sudah banyak yg membuka mata bahwa mendukung seseorang yg jujur tanpa partai lebih menguntungkan rakyat Indonesia sendiri.

  7. Nggak sabar liat hasil akhirnya, kapan selesainya, bukti sudah ada, pelaku tinggal ditelusuri siapa yg ketik itu apbd dprd, siapa yang suruh, telusuri terus kan dapet.

  8. DPRD BINGUNG CARI CARI KESELAHAN AHOK, LAGI CARI CARI DOSA NYA AHOK APA NIH WKAKAKKAAKK, SOALNYA KAGA ADA BUKTI APA APA DIA CUMA OMONG KOSONG GEDE, KALO AHOK KALO GOMONG PASTI BUKTI DIA LENGKAP DAN KUAT ORG PINTER KAYA AHOK, MAU DI LAWAN AMA DPRD, YG KERJAANNYA CUMA TIDUR DI RAPAT, MAIN CEWE DI HOTEL, KORPSI UANG RAKYAT, LOBI LOBI BISNIS HARAM, DAN BUKA BOKEP DI RAPAT , WKAKAKA, DPRD CUMA JAGO OMONG MANIS TAPI KAGA ADA KERJANNYA

  9. Saya aneh dengan kelakuan yg memusuhi bp. Gubernur, hanya karena ada kepentingan kelompok dan bukan kepentingan rakyat.

    Tetap semangat dan terus berkarya Pak. BTP, rakyat yg sesungguhnya mendukung bapak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here