Soal Praktek Prostitusi, Ini Kata Basuki

4
83

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak mau mendirikan tempat lokalisasi untuk prostitusi. Basuki memiliki penilaian sendiri terkait dengan maraknya praktek prostitusi di Ibu Kota.

“Kalau bicara jujur, prostitusi ini seperti kotoran manusia. Kalau masih ada orang buang air besar, pasti ada kotoran manusia. Mau tidak kotorannya ada di mana-mana? Tidak mau. Kalau kotorannya ditaruh di toilet yang bersih, yang tidak bau, tetap saja namanya kotoran manusia,” kata Basuki di Balai Kota, Senin (20/4).

Artinya, kata Basuki, apabila ada praktek prostitusi itu dilakukan di indekos, ia pun sangat tidak menyetujuinya. Dengan demikian, pihaknya pun harus melakukan pemeriksaan di indekos yang kerap dijadikan lokasi prostitusi itu.

“Jangan sampai lokalisasi ditutup, terus terjadi di indekos, pelacuran itu sampah masyarakat. Nah, selama masih ada masyarakat, pasti produksi sampah, sehingga sampah jangan berceceran di mana-mana,” ujarnya.

Namun, tetap saja, katanya, pihaknya tetap tidak menginginkan untuk membangun lokalisasi prostitusi meskipun praktek prostitusi masih tetap terjadi di tempat-tempat tertentu. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

4 COMMENTS

  1. nah, para individu yang punya kuasa dan tidak, entah karena alasan apapun, setuju penutupan lokalisasi, dan melaksanakannya.
    .
    kini giliran anda untuk merenung akibatnya, kalau sampai prostitusi menyebar sampai dimana-mana, n ada yang tanpa tercontrol.
    .
    ayo, pada ngebentuk task force sono, untuk keliling kampung untuk periksa door to door, agar kalian juga jadi orang yang disebut konsekuen.
    .
    agar akibat kesemberonoan n barangkali kedangkalan pemahaman kalian, tidak mendatangkan mala kepada masyarakat terbanyak.
    .
    salam,

  2. Indekosan marak dimana-mana, kitapun tidak tahu, penghuninya kosnya kumpul kebo-kah, praktek PSK-kah, tidak ada yg tahu, karena mereka tidak lapor RT/RW layaknya tamu harus wajib lapor 1x24jam. Yang jelas parkir mobil dimana-mana membikin sumpek lingkungan

    • @ hattori
      Soal wajib lapor 1×24 jam itu tidak mungkin diberlakukan lagi karena nantinya semua hotel di Indonesia tidak lagi ditempati para turis asing, untuk wajib lapor 1×24 jam bagi rakyat Indonesia juga tidak bisa begitu saja diberlakukan rakyat Indonesia berhak mengunjungi seseorang/ saudaranya atau temen bisnisnya ditempat lainnya di Indonesia, berfikir yg matang sebelum menyebutkan sesuatu untuk jadi satu peraturan.

  3. PakGub ini logikanya pragmatis kosa katanya penuh dinamik. Ini dprd bilang apa lagi ada istilah kotoran manusia, sepertinya ini lebih bisa diterima. Jadi sudah etis atau selalu belum para paranoid dprd? Ttpi prostitusi sama dengan kotoran manusia, dprd segera akan berkicau dan membegal. Sepertinya memang ada kotoran manusia dan kotoran usb (untuk sapi betawi).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here