Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi penyaluran dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) melalui Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta yang prosesnya sudah menggunakan transaksi nontunai atau melalui rekening bank.
“Saya terima kasih BAZIS tidak pakai kontan, saya khawatir penyalahgunaan. Mau nipu orang paling gampang nipunya pakai unsur agama. Makanya kami tidak mau ada satu orang, jual 1.000 nama tapi dapat 200,” ujar Basuki saat memberikan sambutan dalam acara pengumpulan dan pendistribusian ZIS, di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (8/7).
Pada 2014, perolehan ZIS Rp 113 miliar yang mengalami kenaikan sebesar Rp 15,8 miliar dari perolehan pada 2013 Rp 97,7 miliar. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pendistribusian hasil ZIS tahun ini juga diberikan kepada mustahik atau penerima zakat.
Sebanyak 5.385 mustahik akan menerima dana ZIS sebesar Rp 4,1 miliar yang terbagi atas, beasiswa SMA/Aliyah Rp 300.000 setahun untuk 2.185 orang, beasiswa mahasiswa S1 setahun dikali Rp 350.000 untuk 2.300 orang, bantuan dhuafa dikali Rp 600.000 dan guru ngaji, marbot, serta guru honor madrasah dikali Rp 750.000 untuk 900 orang.
Sesuai arahan Basuki tahun lalu, pembayaran ZIS saat ini menggunakan ATM yang bekerja sama dengan perbankan sehingga sistem yang digunakan adalah nontunai.
Pada kesempatan itu, Basuki menyumbang ZIS sebesar Rp 50 juta. Jumlah tersebut naik dua kali lipat dari sumbangan Basuki tahun sebelumnya, yakni Rp 25 juta. Kenaikan tersebut juga merupakan janji Basuki tahun lalu yang meminta pembayaran ZIS dengan menggunakan transaksi nontunai dan ternyata dilaksanakan di tahun ini.
Selain Basuki, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga membayar ZIS sebesar Rp 25 juta, Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah membayar ZIS sebesar Rp 30 juta, serta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga membayarkan ZIS dengan nilai beragam. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Mantap, Gubernur Non-Muslim tapi juga ikutan bayar Zakat !