Ahok – Suasana keakraban diperlihatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta ketika melakukan buka bersama di rumah dinas Gubernur DKI, Jalan Taman Suropati nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/7).
Ketegangan yang sebelumnya terjadi antara eksekutif dan legislatif di Ibu Kota ini sama sekali tidak terihat. Terbukti dengan gelak tawa terdengar dari mereka yang berkumpul di ruang tamu rumah dinas tersebut.
Basuki tampak akrab duduk berdampingan dengan salah satu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan. Di sofa panjang, Djarot duduk berdampingan dengan Bestari Barus, anggota DPRD dari Fraksi Partai Nasdem. Selain itu, para SKPD dan beberapa anggota DPRD lainnya juga duduk bersamaan.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga sempat memberi sambutan dan menyampaikan harapannya. “Semoga dengan pertemuan ini, hubungannya menjadi cair. Karena DKI dan DPRD itu kan satu visi, saya harap anggota dewan juga menjadi salah satu penyumbang perubahan di DKI yang lebih baik lagi,” katanya.
Usai Djarot menyampaikan sambutannya, anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Zainuddin alias Oding juga menyampaikan sedikit sambutannya. Kemudian Basuki meminta Ferrial untuk memberi kuliah tujuh menit (kultum). Namun Ferrial menolaknya sambil tertawa.
Ia meminta Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasbiallah Ilyas atau Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Selamat Nurdin untuk memberi kultum. “Ayo, belum lengkap ini kalau nggak ada kultum,” kata Basuki sambil tertawa.
Kemudian yang memberikan kultum adalah anggota fraksi Partai Golkar Ashraf Ali dan memimpin doa jelang berbuka puasa. Pada detik-detik sebelum Adzan Maghrib, Basuki keluar menuju teras rumah dinas untuk menyambut Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi yang baru datang.
“Wah Pak Kyai, ini kultumnya baru aja selesai. Hahaha,” kata Basuki sambil memeluk Prasetio.
Prasetio hanya tertawa dan membalasnya dengan cium pipi kanan dan kiri. Mereka kemudian masuk kembali ke rumah dinas dan bergabung bersama undangan lain.
Para pejabat DKI yang hadir dalam buka puasa tersebut diantaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono, Kepala Bappeda DKI Tuty Kusumawati, Inspektorat DKI Lasro Marbun, Asisten Sekda bidang Pemerintahan Bambang Sugiyono, dan lainnya.
Sementara anggota DPRD yang ikut hadir adalah Ketua Fraksi PDI-P Jhonny Simanjuntak, Ketua Fraksi Hanura Ongen Sangadji dan lainnya. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Permisi, jadi di Jakarta itu demikian ya diundang dikritisi lagi tuan rumahnya, sangat tidak elok tidak sopan orang PKS itu, tetapi apa yang bisa diharapkan dari orang2 ini. Ferrial itu kan yang selalu bicara buruk tentang PakGub tertelan ya makan? Si Ongen itu preman dari Maluku Utara, yang mau hmp, tidak malu2nya orang2 ini, itulah dprd. Tapi tuan rumah berjiwa besar penuh rekonsiliasi. Kalau tidak pernah berkumpul buatlah, ternyata yang kafir yang membuatnya dan mengundangnya. Malu! Orang2 dprd mentalnya sama ambtenar, maunya dipuji dan disanjung kinerjanya apa sih tidak jelas juga. Tidak malu2nya. Tetapi pembaca seperti saya dihiburkan melihat ada Pak Sekda, Pak Heru (the champion of the day!) Pak Lasro, Bu Tuty, selamat berbuka dan bersahur semua, terutama kerja kerja kerja menuju JKT BARU!
Bicaranya si Selamat Nurdin, malu diundang malah provokasi bicaranya terus puasamu untuk apa Bung!
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/09/22040841/PKS.2017.Masih.Jauh.Pak.Ahok.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp
Yang stau puasa terus provokasi, lain lagi puasa terus tawuran, lain lagi puasa terus mark-up. Itulah paling rohani si Selamat!
Yah bgitulah klakuannya para politisi, rata2 muna krn menyuarakan kptgn klpk partainya, jarang yg bicaranya ssuai hati nurani utk kptgn masy byk. Celakanya si Selamat kok malah ngelantur bicaranya ‘minta Ahok utk berkarya’ lha emangnya slm ini Ahok ngapain?? bila dibanding dg Foke karya Ahok ya jelas sgt lebih berhasil 1000%, Foke gk ada apa2nya. Yg jelas Ahok sih ‘seng ada lawan’ lah. Btw mana ya si opik…