Basuki Nilai Antrean Naik Haji Tak Ideal

0
41

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan lamanya waktu antrean keberangkatan jamaah haji. Untuk menunaikan ibadah haji, jamaah haji di Jakarta setidaknya membutuhkan waktu 17 tahun. Waktu tunggu tersebut dinilai Ahok tak ideal. Tahun ini, DKI Jakarta mendapat kuota haji sebanyak 5.668 jamaah.

“Kalau tunggu sampai belasan tahun kan enggak ideal. Harusnya satu atau dua tahun. Jadi, mereka tidak perlu lagi nunggu karena sekarang nunggu 17 tahun di DKI,” kata Ahok, usai mengukuhkan petugas yang menyertai jamaah haji asal DKI Jakarta, di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/8).

Ahok mengusulkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk membatasi bagi jamaah yang pernah menunaikan ibadah haji. Jamaah yang diprioritaskan adalah yang belum pernah memunaikan ibadah haji. Dengan cara itu diharapkan bisa mengurangi antrean. “Mestinya dari Kemenag membatasi orang yang sudah pernah naik haji jangan ambil kuota yang belum pernah,” ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku telah menerapkan kebijakan tersebut di Jakarta. Petugas yang dikirim mendampingi jamaah haji adalah yang belum pernah memunaikan ibadah haji. “Kita juga sudah lakukan di DKI. Petugas ini yang berangkat juga yang belom pernah naik haji. Jadi sambil tugas melaksanakan ibadah hajinya,” ucapnya.

Selain itu, Ahok berharap agar renovasi perluasan Masjidil Haram di Arab Saudi bisa segera rampung. Sehingga jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia bisa ditambah.

“Saya berharap renovasi perluasan Masjidil Haram bisa dipercepat. Karena kalau di DKI sampai 17 tahun lama sekali, tiga periode (memimpin Jakarta) masih tambah dua tahun lagi,” ucapnya.

Sebanyak 40 petugas haji asal Jakarta dikukuhkan. Dengan rincian 21 petugas Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) dan 19 petugas Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD). Selain itu dikukuhkan juga 65 petugas haji pusat, yang terdiri dari 13 petugas Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 13 petugas Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), dan 39 petugas Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI). [Beritajakarta]

DKI Berangkatkan 40 Anggota Tim Pemandu Haji

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memilih 40 orang untuk menjadi Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) serta Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD) 2015. Seleksi ketat dilakukan agar seluruh anggota tim bisa membantu jamaah haji saat berada menjalankan ibadah haji.

“Mulai tahun lalu seleksinya, dan kita pilih yang belum pernah menunaikan ibadah haji,” ujar Ahmad Gozali, Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI Jakarta, Kamis (13/8).

Orang-orang yang terpilih merupakan PNS yang mewakili Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dan telah menjalani serangkaian tes untuk dapat lolos menjadi TPHD dan TKHD. “Jadi kita berkirim surat ke seluruh SKPD untuk mengirimkan seorang calon petugas pendamping haji. Serangkaian tes yang harus diikuti seperti tes bahasa, pengetahuan manasik haji, serta pengetahuan umum yang berkaitan penyelenggaraan haji,” tuturnya.

Pembagian 40 orang yang terpilih yakni, 21 anggota TPHD dan 19 anggota TKHD. “Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 32 Tahun 2015, kuota haji Provinsi DKI Jakarta tahun ini berjumlah 5.668 orang yang tergabung dalam 13 kloter. Mereka akan berangkat dari embarkasi Jakarta Pondok Gede dijadwalkan 21 Agustus, dan pulang 12 Oktober,” katanya.

Dan untuk pembiayaan 40 petugas pemandu haji selama di tanah suci mencapai Rp 40 miliar. “Anggaran itu digunakan untuk biaya hidup selama 38 hari, membuka posko, transportasi, dan 13 pemondokan di Arab Saudi,” ungkapnya.

Salah satu Petugas TKHD DKI Jakarta, Bonnie Pahlavie, mengaku sengaja mengikuti seleksi untuk mencoba peruntungan berangkat haji. Seleksi tersebut diikutinya melalui sistem online. “Awalnya cuma mencoba siapa tahu punya kesempatan berangkat membantu jamaah, Alhamdulillah dapat,” tandasnya. [Beritajakarta]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here