Lansia akan Digratiskan Naik Bus Transjakarta

1
62

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan menggratiskan warga lanjut usia (lansia) di ibukota yang membuka rekening tabungan di Bank DKI naik bus Transjakarta.

“Saya sudah minta lansia yang buka rekening Bank DKI kami gratiskan naik bus Transjakarta,” kata Basuki, dalam acara Jalan sehat Melawan Pikun peringatan World Alzheimer’s Month di Pintu Barat Daya, Monas, Minggu (27/9).

Dikatakan Basuki, para lansia yang memiliki uang pas-pasan harus membuka rekening‎ Bank DKI agar bisa diberikan bantuan non tunai (non cash). Mengingat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sudah tak mau memberikan bantuan sosial berupa beras dan lain sebagainya. “Nanti disunat, kami mau kirim bantuan mentah saja. Kirim uang melalui bank,” ujarnya.

Selain Bank DKI, Basuki juga mengajak bank lain bekerja sama dengan Pemprov DKI memberikan layanan kepada warga yang berekonomi kurang mampu. Syaratnya, bank tersebut harus menyumbangkan armada bus melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). “Ini bantu ekonomi kita. Kalau CIMB mau ikut‎ silakan, tapi sumbang bus,” ucapnya.

Menurut basuki, jika armada bus di ibukota sudah cukup memenuhi kebutuhan, seluruh warga juga akan digratiskan naik bus Transjakarta. Namun dengan catatan, pendapatan yang didapatkan masyarakat tersebut hanya sebesar Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar Rp,2,7 juta.

‎”Kalau bus kita sudah cukup, gaji warga hanya sebesar UMP, asal buka rekening di bank, kami gratiskan naik bus,” tuturnya.

Tak hanya itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan puskesm‎as dan klinik kesehatan di pasar-pasar tradisional bagi masyarakat lansia yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Masyarakat yang kesulitan berobat ke puskesmas atau klinik kesehatan karena masalah transportasi, bisa dilayani di rumah lewat program Ketuk Pintu Layani dengan Hati.

“Kalau tidak bisa dianter, naik taksi mahal, telpon puskesmas atau lapor pak lurah. Dari sana nanti datang ke rumah. Ini namanya pelayanan Ketuk Pintu Layani dengan Hati,” tandasnya. [Beritajakarta]

1 COMMENT

  1. 1. naik bus digratiskan, nanti naik kereta rel, misalnya juga digratiskan, kesehatan ditanggung pemerintah (walau ada kriterianya), kan sebuah pemborosan (alasan pembenaran utk tidak kesitu, buuuanyaak sekali).
    .
    2. pakai dana rakyat n negara (apbd n apbn) secara tidak tepat-guna n tepat-sasaran (non efektif n non efisien), termasuk utk golongan/kelompok dewe, kerabat/brayat dewe, sekarepe dewe, kan juga pemborosan (pembenarannya juga seabrek).
    .
    kalau keduanya dihindari, apa kagak pelit nanti kata orang luar, kalau loloskan salah satunya, . . . .ayo para wni, pilih yg mana? . . . . saya pilih loloskan yg nomor 1. toch itu duit rakyat, dan dibelanjakan untuk rakyat, saya kira itu sangat oke n sangat sah bin halal!!!
    .
    supaya maksimal, yg nomor 2 itu harus dicegah habis-habisan!!! makanya kalau ada yg bener-2 cegah yg nomor 2, walau dng galak, ya jangan pakai paido-paido lagi, agar kita tidak ela-elo.
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here