Kesaktian Pancasila, Ahok: Tuhan Masih Memberkati Bangsa Indonesia

2
270

Ahok – Warga negara Indonesia harus bersyukur dapat hidup di pulau yang subur dan memiliki Pancasila yang kuat sebagai pemersatu bangsa. Walaupun berbeda suku, agama dan ras serta tempat tinggal di negara kepulauan, Indonesia tidak mengalami gejolak.

“Ini merupakan hal yang luar biasa. Ini bukan bukti sejarah, ini membuktikan bahwa Tuhan sayang Indonesia, Tuhan masih memberkati bangsa Indonesia. Itu yang saya rasakan,” kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Monumen Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2015).

Bagi pria yang akrab disapa Ahok ini, lima poin Pancasila sangat relevan hingga saat ini. Siapapun yang mencoba mengubah ideologi dasar negara itu harus berhadapan dengan sila pertama, sang Pencipta.

“Siapapun yang mau mencoba-coba menggantikan Pancasila, kita semua berhadapan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, bukan berhadapan dengan elit politik atau dengan bangsa Indonesia sendiri,” kata Ahok.

Ahok bilang, upaya yang gagal mengganti ideologi negara menjadi salah satu bentuk kesaktian Pancasila. Menurut dia, kejadian itu tidak terlepas dari anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Mantan Bupati Belitung Timur ini berharap, kelima sila tetap dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Sebab, cita-cita proklamasi dapat terwujud dengan mengamalkan Pancasila.

“Harapan ke depan, tentu saja masyarakat bisa menerima keadilan sosial sesuai dengan cita-cita proklamasi. Ada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa yang akan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Ahok. [Metrotvnews.com]

2 COMMENTS

  1. Sila pertama dan sila berikutnya harus benar-benar dijalankan, tidak sekedar bacaan saja, sehingga tidak akan ada korupsi, ketidakadilan, perpecahaan..serta dapat mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

  2. saya perseorangan yakin bahwa Allah tidak pernah tidak sayang kepada umat manusia. yakin bahwa rachmat Nya tidak pernah berhenti mencurah kepada kita, demi kebaikan kita. . . . . hanya . . . saya juga percaya, bahwa tidak semua rachmat Nya bisa menjadi berkah yang memerdekakan bagi kita orang-perorang. . . . . entahlah, mungkin karena saking pintarnya kita, saking benarnya kita, kita suka memilah-milah, memilih-milih bahkan yang datang dari Dia. akhirnya yang terpilih ya yg paling kita maui(komposisi ego-nya dominan), bukan yang kita perlukan, . . . .pintu masalah terbuka lebar, kan!!!!!
    .
    salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here